• Home
  • Bengkalis
  • Program Agroforestri dan Sosialisasi Bukti Nyata Komitmen PHR Pertahankan Keberlangsungan Habitat Gajah Sumatera di Riau
Rabu, 30 Agustus 2023 23:30:00

Program Agroforestri dan Sosialisasi Bukti Nyata Komitmen PHR Pertahankan Keberlangsungan Habitat Gajah Sumatera di Riau

Upaya konservasi Gajah SUmatera di kawasan WK Rokan.
Tepat pada 5 Januari lalu, Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke wilayah kota Dumai. Kedatangan Presiden bersama rombongan melewati jalur Tol Pekanbaru-Dumai (Permai). Dalam perjalanan Presiden menyempatkan diri berhenti tepat di tengah perlintasan tol untuk melihat gajah yang bermain dan melintas dibawah jalur Tol.
 
Orang nomor satu di Indonesia tersebut menekankan bahwa pembangunan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan satwa liar. Beliau mengambil salah satu contoh pembangunan Tol Permai yang memiliki 6 jalur perlintasan bagi gajah Sumatera.
 
"Dalam pembangunan infrastruktur di tanah air, saya selalu mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan dan satwa. Seperti pada pembangunan tol Permai ini memperhatikan kelestarian hewan liar. Pesan saya tetap jaga kelestarian lingkungan dan satwa liar," ujarnya.
 
Satwa liar di hutan Sumatera khususnya di Provinsi Riau tergolong masih sangat banyak, mulai dari Harimau, Gajah dan Burung. Namun kelestarian mereka mulai terancam dengan banyaknya invetasi yang masuk ke Provinsi Riau merambah kawasan hutan untuk perkebunan dan pembangunan pabrik.
 
Salah satu investasi di Riau yang langsung bersentuhan dengan satwa liar adalah kawasan atau wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR). anak perusahaan PT Pertamina tersebut mencoba dan berupaya terus melestarikan habitat Gajah Sumatera dengan menggandeng mitra kerja yakni Rimba Satwa Foundations (RSF).
 
Kegiatan Conservation Goes To School bertema Riau Bangga Punya Gajah, yang digelar PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Rimba Satwa Foundation (RSF) di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.
 
Dalam menjaga kelestarian habitat satwa liar dilingkungan WK Rokan, PHR melakukan berbagai langkah strategis agar tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan serta tidak mengganggu keberlangsungan kehidupan hewan liar terutama Gajah Sumatera.
 
"Riau bangga memiliki gajah, satwa ini harus terus kita lindungi demi kelangsungan ekosistem hutan Riau. Anak-anak kelak akan menjadi dewasa, saat mereka dewasa harapan kita mereka masih bisa melihat satwa tersebut," kata Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto, saat menggelar Conservation Goes To School di SD Negeri 25 Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Selasa (29/8/2023).
 
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini PHR bersama mitra kerja RSF terus melakukan program konservasi gajah Sumatera dengan berbagai aksi nyata, salah satunya lewat program Agroforestri dan mensosialisasikan langsung kepada masyarakat yang berada di kantong Balai Raja dan Giam Siak Kecil, Riau.
 
Sejak 2011, Gajah sumatera termasuk dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status kritis atau sangat terancam punah. Hal ini disebabkan karena populasi Gajah Sumatera yang menurun lebih dari 80% dalam waktu tiga generasi terakhir, atau sekitar 75 tahun.
 
Penurunan populasi gajah sumatra terutama disebabkan oleh hilangnya habitat, degradasi hutan dan fragmentasi habitat serta perburuan. Dengan begitu, peran Pentahelix yang dijalankan PHR merupakan salah satu langkah untuk melestarikan gajah dan habitatnya di hutan.
 
Untuk tetap menjaga keberlangsungan habitat hewan liar, PHR bersama RSF mengembangkan pembibitan pohon-pohon yang bernilai ekonomi tinggi namun rendah gangguan gajah. Antara lain alpukat, durian, petai, jengkol, matoa dan kakao. Sedangkan jenis tanaman untuk pakan gajah antara lain rumput odot.
 
Program ini sangat didukung oleh masyarakat yang memiliki lahan di perlintasan gajah, sekitar 75 KK warga pemilik lahan di lokasi-lokasi tersebut ikut mengambil bagian karena sadar akan konservasi tersebut.
 
Upaya konservasi gajah juga dilakukan PHR secara terintegrasi melalui pembinaan habitat serta pemantauan populasi gajah. Dua unit kalung global positioning system (GPS collar) senilai Rp65 juta per satu unit dan telah dipasangkan ke kelompok gajah. Hal itu Melengkapi tiga unit yang sudah lebih dahulu dipasang sebelumnya.
 
Tidak cukup disitu, melalui RSF, pada kawasan perlintasan dan teritori yang selalu menjadi kawasan tempat gajal melintas juga dipasng sebanyak 18 unit kamera pengintai (camera trap). Hal itu bertujuan agar selalu dapat memantau kondisi sedikitnya 70 gajah liar dari ancaman seperti terjerat atau terperosok ke lubang.
 
"Kalung GPS yang dipasangkan di leher gajah berfungsi untuk memonitor pergerakan kawanan gajah melalui satelit. Sehingga potensi konflik dengan manusia dapat dimitigasi secara dini. Selain itu, alat tersebut dapat memberikan data awal sebagai dasar penghitungan perkiraan berat badan gajah. Sedangkan kamera pengintai dipasang di kawasan perlintasan gajah guna memberikan informasi secara visual," jelas Genman S. Hasibuan, Kepala BKSDA Provinsi Riau.
 
Tidak tanggung-tanggung, untuk program konservasi Gajah Sumatera, Pertamina Hulu Rokan mengalokasikan anggaran hingga 24 miliar selama 10 tahun kedepan.
 
"Kami mendukung program konservasi gajah 10 tahun ke depan, itu komitmennya. Dalam hal ini kami mendukung infrastruktur dan makan gajah," kata Analyst Social Performance PHR, Priawansyah di Pusat Konservasi Gajah Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Selasa.
 
Dia mengatakan di PKG Minas pihaknya memberikan makanan gajah sekitar Rp80 ribu per hari untuk satu ekor gajah. Makanan malam hari itu berupa pelepah sawit yang didatangkan oleh pihak ketiga yang ditunjuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau.
 
"Dalam satu tahun biaya makan sekitar 16 gajah di lokasi tersebut menghabiskan biaya Rp400 juta. Pasalnya gajah merupakan binatang yang aktif makan dan hanya pada saat tidur saja tidak melaksanakan kegiatan tersebut," katanya.
 
Sebanyak 16 ekor gajah di PKG Minas adalah yang dijinakkan berasal dari luar Riau seperti Lampung dan juga yang dievakuasi dari konflik. Semuanya dipandu oleh mahout atau pawang gajah.
 
Selain itu, pihaknya juga mendukung kelestarian gajah liar yang melintasi WK Rokan mulai dari Duri, Kabupaten Bengkalis hingga Minas. Hal itu dilakukan dengan memberikan empat "Global Positioning System Collar" atau kalung GPS.
 
"Hal itu dengan memperkenalkan inovasi teknologi GPS Collar untuk bisa melacak keberadaan sekitar 70 gajah liar. Dikalungkan pada leher kepala-kepala suku gajahnya," ujar dia.
 
PHR menjadi satu-satunya perusahaan di Riau yang memiliki program dan terobosan untuk tetap menjaga kelestarian alam dan hewan liar terutama bagi satwa di wilayah kerja Rokan.
 
"Ini bentuk komitmen TJSL PHR dalam menjaga habitat hewan liar di WK Rokan dan lingkungan. Kami terus memperhatikan dan mensosialisasikan akan pentingnya menjaga satwa serta lingkungan kepada masyarakat," pungkas Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto.**
 
Penulis : Megi Alfajrin
Share
Berita Terkait
  • 2 hari lalu

    Apical Dumai Serahkan Ribuan Paket Sembako ke Masyarakat Sekitar Perusahaan

    Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.
  • 2 hari lalu

    Pj Gubri Diminta Copot Kadisdik Riau, Buntut Bnyak Sekolah Pungut Duit Siswa

    Hal semacam ini kata Erwin tidak saja bisa dicegah dengan sebatas himbauan saja. Harus ada tindakan tegas dan terukur terhadap oknum sekolah yang nakal.
  • 2 hari lalu

    Jaksa Agung Hadiri Pertemuan Konsultasi ke-2 Membentuk Badan atau Entitas Para Jaksa ASEAN

    Jaksa Agung mengajak para Jaksa ASEAN/peserta forum untuk berkomitmen bersama menjadikan forum Pertemuan Konsultasi ke-2 Jaksa se-ASEAN di Bali sebagai langkah penguatan sinergi da
  • 3 hari lalu

    Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan

    Batik Dayun binaan BSP dan Batik Srikandi binaan SPR Langgak. Kemudian juga produk UMKM dari Umah Oleh-oleh Bagansiapiapi dan produk cemilan buatan PKK Mandau binaan PHR
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.