• Home
  • Dumai
  • Dukung Upaya Pengamanan Aset, PT KPI RU Dumai Resmikan SPT Patra Agro Lestari
Senin, 23 Januari 2023 19:22:00

Dukung Upaya Pengamanan Aset, PT KPI RU Dumai Resmikan SPT Patra Agro Lestari

DUMAI – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai meresmikan Sentra Pertanian Terpadu (SPT) Patra Agro Lestari (PAL) yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Patra Agro Mandiri yang langsung dikoordinir oleh Badan Pembina Olahraga (Bapor) Pecinta Alam Patra Pala RU II di Bukit Datuk, Senin (23/1/2023).
 
General Manager PT KPI RU Dumai, Didik Subagyo, menjelaskan dengan peresmian Sentra Pertanian Terpadu Patra Agro Lestari ini diharapkan bisa menjadi program andalan perusahaan serta mendorong pencapaian Proper Emas RU Dumai.
 
"Kami berharap Sentra Pertanian Terpadu Patra Agro Mandiri ini menjadi unggulan di 2023 dan mudah-mudahan bisa sustainable dan bermanfaat bagi warga Bukit Datuk," ungkapnya.
 
Tambahnya, “Dia menyebutkan pada tahun lalu kondisi area sentra pertanian ini belum seperti saat sekarang yang telah dikelola oleh Poktan Patra Agro Mandiri. Lahan itu sebelumnya dikelola oleh pengguna tanpa hak (PTH), bahkan ada upaya agar lahan perusahaan itu diperjualbelikan”.
 
Dari situasi itulah, akhirnya manajemen memutuskan mengambil langkah antisipasi dengan cara memanfaatkan lahan tersebut agar tidak lagi disalahgunakan oleh PTH, dan harapannya agar dengan upaya itu menjadi bukti kepada warga sekitar bahwa lahan ini merupakan hak milik Pertamina, dan kedepan tidak ada lagi pihak-pihak yang mencoba mengambil alih dan memindahtangankan lahan perusahaan tersebut.
 
"Kami sangat senang perusahaan dan Bapor Pecinta Alam Patra Pala RU II yang bisa bekerja sama dengan Poktan Patra Agro Mandiri dalam memanfaatkan lahan ini, mudah-mudahan program ini mendatangkan manfaat dan jadi amal ibadah bagi kita semua," ujarnya.
 
Sementara itu Pembina Bapor Pecinta Alam Patra Pala RU II, Oky Wibisono, menyebutkan program ini sangat bermanfaat bagi lingkungan, serta berkaitan dengan pencapaian program Proper. 
 
"Saat ini telah dibuatkan roadmap agar program ini mendukung pencapaian Proper Emas, dimana biasanya selalu Sungai Pakning yang meraihnya dan semoga ini dapat berjalan sehingga komplitlah Proper Emas yang bisa kita raih," katanya.
 
Oky berterima kasih juga kepada Patra Pala yang telah membantu melaksanakan koordinasi program ini, dirinya membayangkan setelah berjalan lancar para ibu-ibu akan berbelanja di Sentra Pertanian Terpadu tersebut, dan pihaknya juga mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi. 
 
Menurutnya lokasi itu sangat strategis dan masyarakat sekitar bisa merasakan langsung manfaat dari kehadiran sentra pertanian itu, khususnya yang tinggal di area komplek seluas 1.500 hektare tersebut. Diharapkan ke depan juga perlu sinergi antara program lingkungan ini seperti Patra Seroja, dan sentra pertanian ini bisa terus berkembang ke arah ecowisata di dalam komplek Bukit Datuk. "Sehingga harapannya nanti ada hitungan berapa serapan karbon yang terjadi lewat penanaman tanaman-tanaman baru di tempat ini," ujarnya.
 
Sementara itu Koordinator Poktan Patra Agro Mandiri, Aldi Syarif, menyebutkan program ecowisata sudah disiapkan pihaknya untuk dapat berjalan pada akhir 2023 mendatang. "Rencananya di HUT Pertamina ke-66 nanti kami akan meresmikan Taman Agro Culture, dan disini sudah disiapkan juga roadmap pengelolannya dalam 3 tahun kedepan," katanya.
 
Pada Sentra Pertanian Terpadu PAL ini ada beberapa tanaman yang sudah dikembangkan seperti tanaman cabai, kemudian palawija seperti jagung, gambas, kacang panjang, dan bayam, serta tanaman obat keluarga (Toga).
 
Kedepannya poktan tersebut juga akan membuat produk turunan berupa jamu, yang dikesempatan itu sudah ada sampelnya untuk dicoba langsung. Selain itu tidak hanya bidang pertanian saja, di tempat itu juga ada lokasi pengembangan perikanan atau budidaya ikan air tawar berupa nila dan lele.
 
Aldi mengakui dirinya telah mulai mempelajari struktur lahan di wilayah itu dimana tanah tersebut cocok untuk ditanami palawija, cabai, dan toga serta buah semangka. Hanya saja tantangannya adalah perlunya ketersediaan suplai air bersih yang baik karena kontur lahannya yang lebih tinggi dan berbukit. "Dengan rekayasa yang kami lakukan kami siap untuk menjalankan program sentra pertanian ini. Salah satu sumber air yang kami ambil adalah dari empang yang ada di sekitar lokasi," ujarnya.
 
Dia mengakui keberhasilan program ini bagi para petani, tidak lepas dari dukungan perusahaan serta para security atau satpam yang membantu pengamanan lahan sekitar Bukit Datuk.**
Share
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.