• Home
  • Dumai
  • Kementan Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai 3,7 Triliun ke 35 Negara Melalui Dumai
Senin, 21 November 2022 12:45:00

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai 3,7 Triliun ke 35 Negara Melalui Dumai

Penekanan sirine tanda pelepasan ekspor komoditas pertanian ke 35 Negara, Senin (21/11/2022) di Pelabuhan Pelindo Dumai.
DUMAI - Bertempat di Dermaga C Pelabuhan Pelindo Dumai, Menteri Pertanian (Mentan) melalui kepala badan Karantina melepas ekspor komoditas senilai Rp3,7 triliun ke 35 negara tujuan, Senin (21/11/22) pagi tadi.
 
Kegiatan pelepasan dihadiri oleh Kepala Balai Karantina Pertanian RI, Bambang, staf ahli Menko Manivest, Sahat Manaor Panggabean, Balai Karantina Pekanbaru Riau, Wako Dumai H Paisal, Kajari Dumai Agustinus HM, Ketua Kadin Dumai Zulfan Ismaini, serta pimpinan Forkopimda dan perwakilan perusahaan eksportir sawit.
 
Pelepasan ekspor tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine, serta penyerahan sertifikat kepada perusahaan eksportir.
 
Mentan melalui Kepala Balai Karantina Pertanian RI, Bambang menegaskan bahwa pihaknya dipercaya mengkoordinir ekspor komoditas pertanian. Khusus untuk wilayah Riau komoditas sawit menjadi primadona, dengan pelabuhannya berada di Dumai.
 
“Periode bulan ini untuk wilayah Riau kita mengeskpor komoditas sawit senilai Rp3,5 triliun. Dengan tujuan 33 negara,” ujarnya.
 
Dilanjutkannya, untuk wilayah Riau sawit tetap menjadi primadona. Namun, tidak tertutup kemungkinan komoditas sawit bisa dikembangkan dalam negeri sebelum diekspor.
 
“Untuk pakan ternak, parfum, bahkan untuk obat-obatan juga bisa dikembangkan dari turunan komoditas sawit,” jelasnya.
 
Pada kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh elemen dan stakeholder untuk saling mendukung, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor.
 
“Kami dari karantina dituntut untuk mengoptimalkan kualitas produk impor. Siapa pun yang hendak melakukan ekspor, silahkan menghubungi pihak karantina pertanian. Akan diberi kemudahan,” tutupnya.
 
Walikota Dumai H Paisal menyambut baik capaian yang sudah diperoleh dari program peningkatan ekspor oleh Karantina.
 
"Kami di Dumai yakin dengan geografis dan kondisi Dumai saat ini akan banyak investasi masuk. Apalagi jika RoRo Dumai-Malaka terwujud diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat," harapnya.
 
Staf Ahli Meko Manivest, Sahat Manaor Panggabean menegaskan, bahwa guna mendukung pelabuhan single sub mission harus dibutuhkan kekompakan dari berbagai sektor terutama CIQP yang terdiri dari Custom (Bea dan Cukai), Immigration (Imigrasi) dan Quarrantine (Karantina), serta Port master (Syahbandar).
 
"Tim CIQP harus bekerja secara bersama-sama melakukan pengawasan dalam suatu perlintasan. Saling bersinergi mewujudkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan," jelasnya.
 
Hal sedemikian lanjut Sahat merupakan arahan dari pak Mentri Menko Manivest untuk menarik para investasi masuk ke Indonesia.
 
Kegiatan pelepasan diwarnai dengan berfoto bersama dan peninjauan kapal pengangkut kdi Dermaga D Pelabuhan Pelindo Dumai.**
Share
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.