• Home
  • OPINI
  • PERAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Rabu, 15 Juni 2022 23:09:00

PERAN EKONOMI DALAM PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Liputan6.com

Reza Kusuma Wardhani Mahasiswi UIN SUSKA Riau

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Masalah pendidikan sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari masalah ekonomi. Kontribusi pendidikan terhadap ekonomi dan pembangunan, baik langsung maupun tidak langsung,  harus diakui. Oleh karena itu, pendidikan tidak serta merta dianggap sebagai konsumsi atau pembiayaan. Saatnya melihat pendidikan  sebagai investasi yang memberikan kontribusi jangka panjang. Konsep pendidikan sebagai  investasi (education as an investment)  berkembang  pesat dan semakin diyakini di semua negara bahwa pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat penting bagi pertumbuhan sektor pembangunan lainnya. Konsep  investasi modal manusia  yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi adalah Adam Smith (1776), Heinrich von Tounen (1875), dan lain-lain sebelum abad ke-19 yang menekankan pentingnya investasi dalam kapasitas manusia. ahli teori klasik. 

Ide ilmiah ini tidak mencapai tonggak penting sampai tahun 1960-an, ketika  Theodore Schultz meletakkan dasar bagi teori modal manusia modern dalam pidatonya tahun 1960-an kepada American Economic Association, "Berinvestasi dalam Modal Manusia". Pesan utama dari pidato tersebut adalah bahwa proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan bukan hanya bentuk konsumsi, tetapi juga  investasi. Schultz (1960) menemukan bahwa pengembangan sektor pendidikan yang berpusat pada manusia berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi negara dengan meningkatkan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja. Penemuan dan perspektif ini telah memicu minat banyak profesional dalam mengeksplorasi nilai ekonomi  pendidikan. 

Alasan utama pergeseran paradigma dan stigma ini adalah tumbuhnya minat dan keinginan akan nilai ekonomi pendidikan di tahun 1960-an. Pada tahun 1962, Bowman memperkenalkan konsep "revolusi dalam investasi manusia  dalam pemikiran ekonomi." Peneliti lain, seperti Becker (1993), juga telah menguji teori modal manusia ini. 

Perkembangan tersebut telah mempengaruhi stigma dan pola pikir berbagai partai politik, termasuk pemerintah, perencana, organisasi internasional, peneliti, serta para pemikir dan praktisi modern lainnya dalam pengembangan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Di negara maju, pendidikan dipandang tidak hanya sebagai aspek konsumen, tetapi juga  sebagai investasi modal manusia  dan sebagai "sektor utama" atau salah satu sektor utama. Misalnya, karena pemerintah serius mengembangkan sektor ini, komitmen  anggaran  sektor pendidikan tidak kalah dengan sektor lainnya, dan investasi yang berhasil berupa intervensi ekonomi di bidang pendidikan (budget support) adalah pendidikan. pembangunan ekonomi itu sendiri.

 

Opini yang berkembang justru pembangunan sektor pendidikan hanyalah sektor yang bersifat memakan anggaran tanpa jelas manfaatnya (terutama secara ekonomi). Pandangan ini menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap pembangunan sektor pendidikan sebagai basis pembangunan semua sektor. 

Ketidakyakinan ini contohnya terwujud pada kecilnya komitmen aturan buat sector pendidikan. Mengalokasikan anggaran untuk departemen pendidikan dianggap sebagai pemborosan uang yang tidak berarti. Akibatnya, alokasi anggaran sektor pendidikan cenderung dibiarkan terlebih dahulu setelah sektor lainnya. Pandangan ini berubah seiring dengan ditemukannya gagasan dan bukti ilmiah mengenai pentingnya peran dan fungsi  pendidikan dalam memahami dan memposisikan manusia sebagai kekuatan utama dan prasyarat  kemajuan pembangunan di berbagai bidang. 

Pada tahun 1970-an, penelitian tentang hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi  mengalami stagnasi dan ambiguitas. Pertanyaan tentang peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi muncul di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat dan negara berkembang dengan dukungan era Bank Dunia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain adalah manusia dari sisi sosial budaya, karena  teori human capital ini lebih menekankan sisi material manusia. 

Memang, kritik Becker  membuka perspektif  keyakinan filosofis bahwa pendidikan tidak boleh dihitung sebagai investasi ekonomi belaka, melainkan pendidikan harus dilihat dari perspektif dan dimensi kemanusiaan dengan orientasi sosial dan budaya meningkat. Perspektif dan aspek ini  lebih penting dari sekedar investasi ekonomi. Karena pendidikan berkaitan dengan kemanusiaan itu sendiri (human martabat).

 

Pertumbuhan ekonomi  Indonesia juga dipengaruhi  oleh pendidikan. Oleh karena itu, pentingnya  pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi  Indonesia akan meningkatkan produktivitas belajar sehingga penerus negara yang masih belajar dapat lebih memahami perekonomian dan memperbaiki perekonomian Indonesia yang stagnan.

Dengan tuntutan ekonomi yang terus meningkat, faktor pendidikanlah yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan melalui pendidikan membawa, mempengaruhi dan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih khusus baik di sektor industri maupun pertanian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Konsep pendidikan sebagai investasi, digambarkan sebagai intervensi  ekonomi (pendidikan sebagai investasi), berkembang  pesat dan semakin diakui di semua negara sebagai faktor kunci yang memungkinkan pertumbuhan sektor berkembang lainnya meningkat. Konsep  investasi modal manusia  yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi juga harus  dikembangkan atas dasar struktur dan sistem ekonomi yang mendukung munculnya pendidikan yang berkualitas. 

Pendidikan  memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi,  yang merupakan pembenaran mutlak dan aksiomatis. Berbagai kajian ilmiah dan empiris telah membuktikan validitas tulisan ini.

 

 

Share
Berita Terkait
  • 2 hari lalu

    Apical Dumai Serahkan Ribuan Paket Sembako ke Masyarakat Sekitar Perusahaan

    Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.
  • 2 hari lalu

    Pj Gubri Diminta Copot Kadisdik Riau, Buntut Bnyak Sekolah Pungut Duit Siswa

    Hal semacam ini kata Erwin tidak saja bisa dicegah dengan sebatas himbauan saja. Harus ada tindakan tegas dan terukur terhadap oknum sekolah yang nakal.
  • 2 hari lalu

    Jaksa Agung Hadiri Pertemuan Konsultasi ke-2 Membentuk Badan atau Entitas Para Jaksa ASEAN

    Jaksa Agung mengajak para Jaksa ASEAN/peserta forum untuk berkomitmen bersama menjadikan forum Pertemuan Konsultasi ke-2 Jaksa se-ASEAN di Bali sebagai langkah penguatan sinergi da
  • 3 hari lalu

    Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan

    Batik Dayun binaan BSP dan Batik Srikandi binaan SPR Langgak. Kemudian juga produk UMKM dari Umah Oleh-oleh Bagansiapiapi dan produk cemilan buatan PKK Mandau binaan PHR
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.