• Home
  • Politik
  • DPD Partai UMMAT Dumai Ajak Milenial Berjuang dan Melek Politik
Senin, 27 Desember 2021 01:01:00

DPD Partai UMMAT Dumai Ajak Milenial Berjuang dan Melek Politik

Syafrizal, Ketua DPD Partai UMMAT Kota Dumai.

Sebagai partai Nasionalis dan Religius, UMMAT membuka pintu seluas-luasnya bagi kaum milenial yang ingin mengabdi dan berjuang untuk bangsa dan masyarakat lewat jalur partai politik. Dimana gen-x dan Gen-y ini nantinya diharapkan dapat menjadi para pemimpin negeri dengan ilmu politik yang mumpuni dalam mengambil kebijakan sehingga bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat.

SELAMA ini stigma mengenai politik sering dicitrakan sesuatu yang buruk, kotor dan penuh intrik, contohnya saja untuk mewujudkan hajat seseorang ataupun kelompok dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, sering kali segala upaya dilakukan, bahkan bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Akan tetapi, politik itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk, bahwa dalam kegiatan kita sehari - hari pun itu adalah aktifitas politik. Karena, politik itu adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Jikalau masih banyak paradigma sebagian orang yang menyatakan bahwa politik itu buruk, penulis khawatir hal tersebut akan melebar dan membingkai pemikiran sebagian kalangan lain khususnya kalangan anak muda atau sering disebut dengan kalangan milenial sehingga sepakat bahwa politik itu tindakan yang kotor pula.

Oleh karena itu, Ketua DPD Partai UMMAT Kota Dumai, Syafizal mengajak seluruh kaum milenial di Kota Dumai untuk bersama-sama berjuang dan mengabdi kepada bangsa dan negara melalui jalur partai politik.

Dia menjelaskan bahwa Partai Ummat akan memberikan pendidikan politik kepada kaum milenial yang memiliki tujuan dan semangat perjuangan sama untuk melawan kezoliman dan menegakkan keadilan.

"Dalam proses politik, terdapat kelompok-kelompok di tengah masyarakat yang dapat menentukan tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik. Salah satunya adalah anak-anak muda, oleh karena itu kita bangga dengan anak muda yang melek terhadap politik." ujarnya.

Syafrizal menambahkan orang baik harus masuk partai politik, karena tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Itulah sebabnya milenial yang masih peduli terhadap bangsa ini berkecimpung di dunia politik.

"Jika orang baik acuh terhadap politik, maka mereka yang tidak baiklah yang akan memenuhi partai politik. Maka wajah partai politik akan menjadi seperti yang dilihat para milenial, yakni politik itu penuh KKN," jelasnya.

Melalui Partai UMMAT, tambah Syafrizal, milenial akan diberi pembekalan hingga benar-benar matang dan melek terhadap politik. Sehingga siap menjadi penerus dalam penentu kebijakan kelak jika diberi kesempatan dan jodoh untuk duduk di kursi DPRD maupun Kepala Daerah.

"Kelak mereka ketika menjadi orang hebat memiliki kemampuan politik yang mumpuni, dan bisa bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa," tuturnya.***

Share
Berita Terkait
  • 9 jam lalu

    Apical Dumai Serahkan Ribuan Paket Sembako ke Masyarakat Sekitar Perusahaan

    Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.
  • 9 jam lalu

    Pj Gubri Diminta Copot Kadisdik Riau, Buntut Bnyak Sekolah Pungut Duit Siswa

    Hal semacam ini kata Erwin tidak saja bisa dicegah dengan sebatas himbauan saja. Harus ada tindakan tegas dan terukur terhadap oknum sekolah yang nakal.
  • kemarin

    Jaksa Agung Hadiri Pertemuan Konsultasi ke-2 Membentuk Badan atau Entitas Para Jaksa ASEAN

    Jaksa Agung mengajak para Jaksa ASEAN/peserta forum untuk berkomitmen bersama menjadikan forum Pertemuan Konsultasi ke-2 Jaksa se-ASEAN di Bali sebagai langkah penguatan sinergi da
  • kemarin

    Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan

    Batik Dayun binaan BSP dan Batik Srikandi binaan SPR Langgak. Kemudian juga produk UMKM dari Umah Oleh-oleh Bagansiapiapi dan produk cemilan buatan PKK Mandau binaan PHR
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.