• Home
  • Dumai
  • Dibina PT KPI RU II, Belasan Eks Nelayan Sukses jadi Jutawan Berkat Budidaya Ikan Lele dan Belut
Senin, 30 Oktober 2023 17:55:00

Dibina PT KPI RU II, Belasan Eks Nelayan Sukses jadi Jutawan Berkat Budidaya Ikan Lele dan Belut

Ramli, salah seorang anggota Pokdakan Palas Jaya tengah memberi pakan ikan lele, Senin (30/10/2023).
PAGI itu Nazaruddin melakukan aktifitas sama seperti hari-hari sebelumnya, dia mempersiapkan segala pembekalan untuk pergi menjaring ikan di laut bersama rekan lainnya yakni Ramli.
 
Setelah seharian berlayar, Nazaruddin pulang kerumah dengan hasil tangkapan yang tidak maksimal."Saat itu dapat untuk pas-pas makan dari hari ke hari saja," kisahnya kepada media, Senin (30/10/2023) sore.
 
Profesi yang telah ditekuninya lebih dari 20 tahun itu tidak mampu mengubah kehidupannya bersama keluarga. Pasalnya hasil dari melaut pengakuannya hanya bisa sekedar untuk menyambung hidup bersama anak dan istri saja.
 
"Untuk dapat lebih jarang sekali, kadang-kadang ada dapat banyak tapi hasilnya dibagi bersama tim kita di kapal. Karena kita tidak bisa melaut sendiri harus ada teman," ungkapnya.
 
Tepat pada pertengahan tahun 2020 disaat Indonesia memberlakukan pembatasan sosial akibat status pandemi covid-19, hal itu menjadi mimpi buruk bagi Nazaruddin.Pembatasan sosial membuat ekonomi diseluruh sektor lumpuh termasuk usaha jual beli ikan yang mempengaruhi pendapatan nelayan saat itu.
 
Sadar bahwa kebutuhan keluarga tetap harus dipenuhi meski pandemi, Nazaruddin bersama temannya Ramli berupaya mencari pekerjaan lain guna mendapatkan pendapatan sampingan selain dari melaut.
 
Ditengah kebingunan dan kepasrahan, Keluarga yang berdomisili di RT 02 Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, atau lebih tepatnya disebelah kilang PT KPI RU II Dumai itu dipertemukan dengan seorang perwira Pertamina yang sedang melakukan penyaluran tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan ke masyarakat area ring 1.
 
Nazaruddin, ketua Pokdakan Palas Jaya saat tenga memberi pakan ikan lele.
 
"Saat itu saya melihat kelompok nelayan tuna mendapat bantuan dari Pertamina, disana saya bertemu dengan pak Ricky, salah seorang pegawai pertamina yang ikut saat acara itu. Disana dia menyampaikan, bapak ada Kolam ikan Lele, buatlah kelompoknya Pak, bawa rekan-rekan Bapak untuk budidaya ikan Lele bersama-sama, mana tau kami nanti bisa membantu untuk membesarkan budidaya Ikan Lele Bapak,” kata Ramli mengisahkan dan menirukan kata-kata karyawan Pertamina tersebut.
 
Dari pertemuan tersebut, Nazaruddin dan Ramli berkomunikasi dengan keluarga untuk mulai fokus mengembangkan kolam ikan lele sesuai arahan dan petunjuk dari perwira pertamina tersebut.
 
Setelah dengan berbagai pertimbangan, Akhirnya Nazaruddin dan Ramli mencoba mengajak teman-teman nelayan lain untuk ikut membentuk kelompok untuk budi daya ikan. Hal itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang sangat terjepit akibat pandemi covid 19.
 
"Wabah covid saat itu memang sangat berpengaruh, saya sebagai RT tau betul bagaimana warga menderita secara ekonomi akibat pembatasan yang diberlakukan," ujar Ramli yang juga selaku RT 02 Kelurahan Tanjung Palas.
 
Setelah sepakat dengan beberapa temannya akhirnya, Ramli dan Nazaruddin mulai mengurus administrasi dan legalitas untuk membentuk sebuah kelompok budi daya ikan.
 
"Alhamdulillah semua selesai dengan cepat dan kami sepakati memberi nama Pokdakan Palas Jaya. Kemudian kami mengajukan bantuan kepada Pertamina, alhamdulillah diberi modal Rp.65 juta sebagai bantuan pertama saat itu," kata Ramli.
 
"Kami sangat bersyukur, memang rezeki tidak berpintu, disaat sedang bingung ada petunjuk dan alhamdulillah ternyata bapak itu benar, dan kami diberi bantuan modal awal sebesar itu tentunya sangat-sangat berterima kasih," lanjutnya.
 
Dari bantuan awal sebesar Rp65 Juta tersebut, Nazaruddin sebagai ketua kelompok bersama anggota Pokdakan Palas Jaya sepakat membuat 12 kolam ikan dan membeli pakan dan bibit lele untuk dibudidayakan.
 
Pada awal mulai budidaya, anggota Pokdakan Palas Jaya sempat merasakan beberapa kali panen meski hasilnya dinilai kurang maksimal.
 
"Awal mula budidaya masih proses belajar, ada beberapa kekeliruan yang kami lakukan sehingga hasil panen kurang memuaskan. Namun saat itu sudah ada hasil meski tidak banyak," ungkap Nazaruddin.
 
Tahun 2021, Pokdakan Palas Jaya kembali mendapat bantuan Pertamina sebesar Rp65 juta. Bantuan tahun kedua itu juga dipergunakan untuk menambah 12 kolam baru guna budidaya belut beserta pakannya.
 
"Jadi bantuan kedua kami coba budidaya belut, dengan 12 kolam baru. Sementara 12 kolam pertama tetap kami lanjutkan untuk budidaya ikan lele," terangnya.
 
Dari hasil budidya ikan dan belut anggota Pokdakan Palas Jaya kini tidak lagi melanjutkan profesi sebagai nelayan. Mereka meninggalkan pekerjaan yang telah digeluti selama berpuluh-puluh tahun itu karena selain usia yang rata-rata sudah diatas 50 tahun serta sudah tidak memungkinkan untuk melaut, mereka juga mengaku sudah sangat tercukupi dari hasil panen yang di peroleh setiap tahunnya.
 
Untuk budidaya belut mereka melakukan siklus panen sekali 4 bulan dengan pola disortir. Sedangkan untuk ikan bisa dipanen dalam kurun waktu lebih singkat yakni antara 2 sampai 3 bulan sekali.
 
Dari hasil panan budidaya ikan lele dan belut, Pokdakan Palas Jaya berhasil meraup laba keuntungan hingga puluhan juta setiap kali panen.
 
Seiring waktu Pokdakan Palas Jaya terus berkembang, berkat pembinaan dan pelatihan oleh PT KPI RU II Dumai sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 ini, belasan eks para nelayan tersebut mampu mengembangkan unit usaha dari budidaya hingga ke produk UMKM seperti makanan ringan dan oleh-oleh khas Dumai.
 
Sejumlah produk yang berhasil dibuat oleh para istri anggota Pokdakan Palas Jaya antara lain, kerupuk ikan dan nugget ikan lele. Produk UMKM tersebut telah mendapat sertifikat halal MUI dan sudah sangat laris dipasaran.
 
"Nugget sudah sering diborong untuk kegiatan podyandu dan ibu-ibu di Kelurahan Tanjung Palas. Keripik ikan juga kami pasarkan ke berbagai warung harian kota Dumai," ujar Nazaruddin.
 
Untuk produk UMKM kini dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp25 ribu hingga Rp60 ribu perkemasan 1 kilogram. Untuk satu hari produksi nugget dan kripik bisa diselesaikan hingga puluhan kemasan yang siap dipasarkan.
 
Perkembangan budidaya ikan lele dan belut oleh Pokdakan Palas Jaya sukses menarik perhatian Dinas Perikanan Kota Dumai. Pemerintah kota melalui dinas terkait bahkan akan memberikan pelatihan serta bantuan bibit jika dibutuhkan.
 
"Pokdakan Palas Jaya juga sudah terdaftar di Dinas Perikanan Kota Dumai pada tahun 2020 yang lalu, sehingga mendapatkan pelatihan yang sudah kita lakukan sejak awal,” ujar Sri Gustiana Candra, Kepala Bidang (Kabid) Pembudidayaan Ikan Dinas Perikanan Kota Dumai.
 
Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR RU II Dumai, Agustiawan merasa bangga atas kemajuan yang ditunjukkan Mitra Binaan PT KPI RU II Dumai, khususnya kepada Pokdakan Palas Jaya dalam membudidayakan ikan.
 
Pokdakan Palas Jaya sudah menunjukkan perkembangan bertambahnya kolam dan membudayakan belut. Sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT KPI memang berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keberlangsungan masyarakat sekitar terutama pada area operasional.
 
"Tentunya kami sangat senang karena program TJSL kami berjalan sesuai rencana untuk memakmurkan perekonomian masyarakat," ujar Agustiawan.
 
Kedepannya Pokdakan Palas Jaya bisa menjadi percontohan buat para UMKM lainnya khususnya dalam membudidayakan ikan.
 
Dijelaskan Agustiawan, PT Kilang Pertamina Internasional RU II berkomitmen menjalankan program berkelanjutan sesuai dengan peraturan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
 
Untuk menjamin kemajuan dan kesuksesan para pelaku usaha binaan, PT KPI akan tetap melakukan pendampingan bahkan pelatihan guna menambah pengetahuan para pelaku usaha agar bisa maksimal dalam mendapatkan hasil dari usahanya.
 
"Ini bentuk komitmen PT KPI RU II kepada masyarakat, kami harap melalui kelompok binaan ini menambah kesejahteraan masyarakat tentunya," ungkapnya.
 
Penulis/Editor : Megi Alfajrin
Share
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.