- Home
- Dumai
- Dukung kinerja APH, Andi Qadri : Jangan ada yang coba-coba ambil keuntungan dari kasus bansos Dumai
Sabtu, 07 September 2024 14:29:00
Dukung kinerja APH, Andi Qadri : Jangan ada yang coba-coba ambil keuntungan dari kasus bansos Dumai
DUMAI - Proses penyelidikan dan penyidikan dugaan korupsi dana bansos 2013 di Kota Dumai tentu telah memasuki banyak tahapan, pengembangan informasi dan penetapan tersangka merupakan langkah nyata dari komitmen Aparatur Penegak Hukum bekerja profesional dalam upaya menyelesaikan kasus ini.
Namun beberapa mahasiswa dari Kota Pekanbaru yang coba menyoroti kasus Bansos Dumai 2013 ini, nampaknya tidak puas dengan kinerja Aparatur Penegak Hukum.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor kejaksaan Tinggi Provinsi Riau dengan tujuan menuntut Kepala Kejaksaan Tinggi Riau untuk mengusut tuntas persoalan ini, karena diduga melibatkan Walikota Dumai. Hal ini tentu menjadi tanda tanya bagi banyak pihak, khususnya Masyarakat Kota Dumai.
Menyikapi hal tersebut, Andi Qadri selaku tokoh pemuda sekaligus alumni aktivis mahasiswa dari Kota Dumai angkat bicara. Menurutnya menyampaikan pendapat di muka umum memang hak yang dilindungi undang-undang, namun desakan para mahasiswa tersebut yang terkesan tendensius dengan seolah menargetkan walikota Dumai tentu perlu dipertanyakan.
"Perlu kita pertanyakan tujuan dari aksi demo yang terjadi beberapa hari yang lalu di Kantor Kejati Riau tersebut, desakan pengusutan kasus Bansos dengan tendensius akibat dugaan keterlibatan Walikota Dumai ini tujuannya kemana ? kita bingung, kawan kawan ini keinginannya sebenarnya seperti apa ? Kalau peduli terhadap kasus ini, kita apresiasi, Kalau mereka minta persoalan ini di proses, kita pikir semua sepakat bahwa hari ini Aparatur Penegakan Hukum sudah bekerja maksimal dan profesional dengan langkah langkah konkrit yang telah dilakukan sampai hari ini, tapi yang buat kawan-kawan ini tidak puas saya masih bingung" ucapnya.
Dia menambahkan, wajar saja banyak pihak menduga bahwa aksi yang di lakukan oleh kawan-kawan mahasiswa dari Pekanbaru ini tujuannya bukan untuk persoalan Bansos secara keseluruhan, namun menitik beratkan persoalan ini terhadap dugaan keterlibatan H Paisal selaku Walikota Dumai.
"Tentu ini adalah sebuah pemikiran yang menyimpang, dalam persoalan hukum saya pikir seseorang di hukum atas perbuatan yang dia lakukan, bukan karena hari ini dia adalah siapa, Aparat Penegak Hukum sudah bekerja profesional, jangan di discreditkan, jangan sampai di giring-giring kalau H Paisal tidak terlibat berarti Aparatur Penegak Hukum tidak bekerja," ucapnya.
"Jika tuntutanya usut semua yang terlibat dalam dugaan kasus Bansos mungkin kami bisa terima, tapi ini judulnya usut kasus Bansos karena diduga Walikota Dumai terlibat, ini kan salah, jadi muncul pertanyaan, emang kalau walikota Dumai tidak terlibat kasus ini tidak di usut tuntas ? pemikiran pemikiran begini kan bisa muncul kalau Konotasi bahasa yang digunakan oleh kawan- kawan dari Pekanbaru begitu, dan ini tentu adalah pemikiran yang salah," tambahnya.
Sebagai Pemuda dan Mahasiswa Dumai, kata Andi Qadri, pihaknya mendukung penuh Aparatur Penegak Hukum bekerja profesional dalam upaya penyelesaian kasus dugaan Bansos 2013 di Kota Dumai.
"Silahkan kawan-kawan dari luar Kota Dumai coba pelajari persoalan dengan lebih baik, kami pemuda dan mahasiswa kota Dumai juga tidak tidur, kami juga mengerti mana baik dan buruk sebuah persoalan untuk daerah kami sendiri, minimal koordinasi atau coba pelajari kasusnya dengan kami Mahasiswa atau Pemuda yang ada di kota Dumai kalau memang tujuannya ingin menyelesaikan kasus bansos 2013 ini, jangan malah tendensiusnya bawa bawa nama Walikota Dumai," jelasnya.
Apalagi hari ini, lanjutnya, Kota Dumai dalam proses pelaksanaan Pilkada Serentak yang H Paisal merupakan salah satu Kandidat Calon Walikota Dumai mendatang, demi terwujudnya pemilu damai dan positif di Kota Dumai, sebagai Pemuda dan Mahasiswa Dumai, tentu tidak ingin sampai ada oknum yang coba membuat suasana tidak kondusif.
"Jangan ada yang mencari keuntungan dari situasi ini untuk kepentingan pribadi, atau menjadikan persoalan seperti ini sebagai bagian dari Black Campaign ( Kampanye Gelap ) untuk Kontestasi pilkada di Kota Dumai," pungkasnya.**
Share
Komentar