• Home
  • Dumai
  • Flashback Penanganan Banjir dari Tiga Walikota Dumai
Minggu, 20 Oktober 2024 18:29:00

Flashback Penanganan Banjir dari Tiga Walikota Dumai

NET.
Ilustrasi banjir Dumai.
BANJIR, sampai hari ini masih menjadi bencana alam musiman yang terus bolak balik datang menggenangi ribuan rumah penduduk, fasilitas umum dan ruas jalan di Kawasan kota yang berada di pesisir laut Provinsi Riau.
 
Ancaman banjir itu tidak saja diakibatkan oleh curah hujan tinggi, namun air pasang rob juga turut menghantui masyarakat terutama di perkotaan.
 
Adalah kota Dumai, sebuah kawasan dengan rata-rata ketinggian 3 meter diatas permukaan laut menjadikan kota ke dua terluas di Riau ini sangat rawan akan bencana banjir dan pasang rob.
 
Menjadi salah satu permasalahan mendasar di tengah-tengah masyarakat, mengakibatkan banjir dan pasang rob menjadi komoditi dalam janji politik kampanye, terutama pada pemilihan kepala daerah dalam beberapa dekade belakangan sampai hari ini.
 
Mari menelisik upaya dan hasil kerja dari tiga walikota yang sama-sama berjanji untuk menuntaskan permasalahan banjir.
 
Diawali dari masa kepemimpinan walikota Zulkifli AS pada periode pertama.
 
Zulkifli As yang saat itu berpasangan dengan Sunaryo sebagai wakil walikota periode 2005-2010 bukan merupakan pemimpin gagal, mereka berhasil mengembangkan kota Dumai menjadi kawasan industri dalam program KEK (Kawasan Ekonomi Khusus).
 
Kota Dumai direncanakan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Riau. Dalam KEK ini, Dumai akan menjadi Industrial Cluster untuk pengelolaan kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
 
KEK dibangun untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, perdagangan, dan ekspor. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat reformasi ekonomi.
 
Namun, masa kepemimpinan mereka, penanganan banjir tidak dilakukan secara maksimal, meski saat itu pemerintah mengklaim sudah menyelesaikan perencanaan dan langkah-langkah untuk penanganan banjir. 
 
Hingga akhir masa jabatan keduanya, prospek penanganan banjir tidak terlihat begitu signifikan. Pemerintah hanya melakukan langkah-langkah seperti normalisasi sungai, pembangunan infrstruktur jalan dan drainase.
 
Hingga estapet kepemimpinan berpindah kepada walikota Dumai, almarum Khairul Anwar yang berpasangan dengan Agus Widayat sebagai wawako periode 2010 - 2015.
 
Dimasa kepemimpinan mereka, sempat membuat terobosan terkait janji politik penanganan banjir. Mereka melakukan pelebaran drainase pada sejumlah ruas jalan protokol. Proyek yang menelan biaya belasan miliar rupiah ini dilaksanakan pada Jalan Jenderal Sudirman, Sukajadi, dan Sultan Sarif Kasim.
 
Pemerintahan yang dipimpin almarhum Khairul Anwar juga mengklaim telah menyelesaikan perencanaan dan langkah-langkah untuk mengatasi banjir saat itu. Namun, dalam realisasinya bencana banjir dan air pasang rob masih melanda pemukiman masyarakat hingga masa kepemimpinan mereka berakhir.
 
Berapa penyebab yang mengakibatkan sulitnya penanganan banjir menurut pemerintahan almarhum Khairul Anwar saat itu diantaranya, daratan Dumai yang cekung, sehingga membutuhkan alokasi anggaran cukup besar bahkan mencapai ratusan miliar.
 
Pemerintahan beralih tangan kembali kepada Zulkifli As yang berpasangan dengan almarhum Eko Suharjo sebagai wawako periode 2015-2020.
 
Pengalaman memimpin Dumai pada periode 2005-2010 silam tidak menjadikan seorang Zulkifli As mengambil langkah-langkah jitu dalam penanganan banjir. Bahkan kepemimpinan periode kedua beliau dinilai cenderung fokus pada infrastruktur.
 
Dari total 20 janji politik yang di canangkan pasangan Zul As - Eko penanganan banjir berada pada nomor 8, di bawah program penuntasan air bersih, perda tenaga kerja, pengetasan kemiskinan, peningkatan honor TKS dan guru, pemberantasan maksiat, beasiswa prestasi, dan satu produk per satu kelurahan.
 
Benar saja, dimasa lima tahun kepemimpinan mereka, persoalan banjir dinilai tidak menjadi prioritas. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah yakni sebatas normalisasi sungai, pembangunan jalan, peluasan dan membersihkan drainase hingga menuju ke laut.
 
Tidak ada pembangunan dan upaya signifikan yang dilakukan pemerintah masa itu. Bahkan sejumlah kawasan terdampak besar dari bencana banjir seperti Kelurahan Bumi Ayu dimana ratusan warga harus mengungsi beberapa hari akibat rumah mereka digenangi air.
 
Sampai pada kepemimpinan walikota H Paisal dan wakilnya almarhum Amris periode 2021-2024.
 
Masa ini menjadi masa kepemimpinan walikota yang paling singkat dan periode terberat bagi seorang walikota. Pasalnya, 2020-2021 masih dalam kondisi pandemi covid-19.
 
Pandemi covid-19, memaksa pemerintah untuk fokus terhadap pencegahan serta penanganan pandemi. Pemerintah dilarang melakukan pembangunan kecuali untuk kebutuhan Pendidikan dan Kesehatan.
 
Memasuki tahun 2022, pemerintah pusat resmi mencabut status siaga, sehingga pemko Dumai dibawah kepemimpinan Paisal baru bisa melanjutkan program guna memenuhi janji politik di masa kampanye.
 
"2,5 tahun kami akui tidak mungkin bisa menyelesaikan semuanya. Namun kita sudah buktikan, diwaktu yang singkat itu berbagai perubahan sudah kita wujudkan dan masyarakat sudah bisa menikmatinya terutama program Kesehatan gratis, Pendidikan, penerangan, kebersihan hingga sosial," jelas Paisal disaat kampanye beberapa waktu lalu.
 
Sembari menuntaskan pekerjaan lain, di waktu yang singkat ini, Paisal tampak berusaha menyelesaikan tahapan-tahapan untuk penanganan banjir melalui program berkhidmat. Di masa kepemimpinan beliau memulai pencegahan banjir dengan membeli alat berat amphibi guna melakukan pembersihan dan pendalaman sungai. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan turap, pintu air hingga pelebaran drainase serta peningkatan infrastruktur jalan.
 
Dia bahkan telah merampungkan DED (Detail Engineering Desain) bersama para ahli dari universitas terkemuka. Dalam perencanaan tesebut dibutuhkan alokasi Rp.800 miliar untuk bisa menangani banjir dan air pasang rob.
 
Alokasi tersebut untuk pembangunan turap permanen disepanjang sungai, pembangunan infrastruktur, drainase serta pengelolaan pintu air.
 
"Insya Allah tahun depan sudah mulai kita alokasikan Rp.50 miliar untuk membangun turap permanen. Kita butuh support alokasi dari APBN, karena Rp.800 miliar itu duit yang banyak, cukup lama jika harus dilakukan dengan APBD Dumai. Tapi melalui komunikasi politik dan OPD yang solid, kami optimis bisa melobi APBN untuk menyelesaikanya," jelas Paisal.
 
Kini, tahapan pemilihan kepala daerah serentak termasuk kota Dumai sedang bergulir, persoalan banjir dan air pasang rob Kembali menjadi komoditi jualan kampanye masing-masing paslon.
 
Mereka sama-sama yakin mampu menuntaskan persoalan klasik tersebut. Baik dari paslon yang belum berpengalaman hingga petahana.
 
Tiga pasangan calon yakni Eddy M Yatim - Almainis nomor urut 1 diusung PDIP dan Demokrat, merupakan legislator berpengalaman di tingkat Provinsi, diikut paslon nomor urut 2, Ferdiansyah - Soeparto diusung Golkar dan PPP, masing-masing memiliki baground pengusaha dan tokoh masyarakat. Kemudian, paslon nomor urut 3, Paisal - Sugiyarto, merupakan pasangan petahana, perpaduan antara birokrat dan pengusaha diusung Nasdem, PAN, PKS, Gerindra, PKB dan Perindo.
 
Kini pilihan ada pada masyarakat, sebagai konstituen untuk menentukan nasib lima tahun kedepan pemerintahan Dumai. 27 November adalah penentu kepemimpinan seterusnya.
 
Belajar dari pengalaman, penulis mengajak masyarakat untuk menentukan pilihan dengan selektif.
 
Namun begitu, untuk mewujudkan pikada damai, harus dijalani dan dinikmati dengan bergembira, tetap merawat silaturahmi serta persaudaraan tanpa perpecahan.**
Share
Berita Terkait
  • 10 jam lalu

    Ribuan Warga Dumai Hadiri Minang Maimbau Dukung H Paisal - Sugiyarto

    Ketua IKMR, Amrizal dalam sambutannya menegaskan bahwa alasan mendukung paslon nomor urut tiga tidak lain melihat perubahan dan kemajuan Dumai yang begitu pesat dimasa kepemimpinan
  • 10 jam lalu

    IKMR, IPMR dan IWMR Kota Dumai Deklarasi Bersama Dukung Paisal - Sugiyarto

    Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pembacaan ikrar dan deklarasi dukungan IKMR, IPMR, dan IWMR secara bergiliran.
  • 10 jam lalu

    Dihadapan Ribuan Warga, Ketua IKMR Ajak Orang Minang Dumai Dukung Paisal-Sugiyarto

    Pada kesempatan ini juga ulama asal Sumatera Barat tersebut mengajak seluruh masyarakat tidak saling berpecah belah akibat politik.
  • 10 jam lalu

    Ustadz Tuanku Bandaro Sati Pimpin Ribuan Warga Bertakbir untuk Dumai Lebih Baik

    Pada kesempatan ini juga ulama asal Sumatera Barat tersebut mengajak seluruh masyarakat tidak saling berpecah belah akibat politik.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.