Selasa, 22 Maret 2016 20:34:00

GEBRAKAN BANG KOSIM

Abdul Kosim

DITENGAH badai kampanye negatif (black campaign) terhadap industri minyak kelapa sawit RI belum terbendung meski beragam upaya meng-counter-nya sudah dilakukan. Tema kampanye yang semula terbatas pada isu gizi/kesehatan untuk memengaruhi konsumen, dalam 15 tahun terakhir telah meluas pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan khususnya yang terkait dengan perhatian masyarakat global. Skenario itu dibangun untuk menghentikan pertumbuhan dan menghancurkan industri sawit.

Terbaru, munculnya label Palm Oil Free (POF) pada produk makanan kemasan (snack) impor asal Italia. Beredarnya produk tersebut membuat produk kelapa sawit Indonesia di luar negeri berlabel tidak ramah lingkungan.

"Labelling POF di produk impor menjadi ancaman terhadap industri sawit Nasional. Terlebih sekitar 43% kebun sawit di Indonesia dimiliki para petani dan 30% produksinya juga dimiliki petani.

Jika black campaign terus menggempur industri sawit kita, tentu akan banyak petani yang kehilangan pendapatan. Label POF di produk impor mendiskreditkan sawit RI secara tidak langsung dan merupakan bentuk kampanye negatif terselubung terhadap produk sawit," kata Sekjen DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsyad, pada Deklarasi Komunitas Pencinta Sawit & Bedah Buku Mitos dan Fakta Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global, di Aula Fakultas Farmasi USU, Kamis (25/2).

Kondisi tersebut tanpa terkecuali juga ikut berimbas pada insutri sawit di Provinsi Riau dan Kota Dumai khususnya, dimana 37 hektare kebun sawit terbentang pada kota yang terdiri dari Tujuh kecamatan tersebut.

Dumai sudah tumbuh dan berkembang sebagai kota industri minyak sejak pemekaran dari Kabupaten Bengkalis pada 20 April 1999 silam.

Kota Dumai sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru. Sebelumnya, kota Dumai merupakan kota terluas nomor dua Di Indonesia setelah Manokwari. Namun semenjak Manokwari pecah dan terbentuk kabupaten Wasior, maka Dumai pun menjadi yang terluas. Tercatat dalam sejarah, Dumai adalah sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau yang kini mulai menggeliat menjadi mutiara di pantai timur Sumatera.

Pada awal pembentukannya, Kota Dumai hanya terdiri atas 3 kecamatan, 13 kelurahan dan 9 desa dengan jumlah penduduk hanya 15.699 jiwa dengan tingkat kepadatan 83,85 jiwa/km2. Kini Dumai sudah berkembang pesat terutama pada wilayah ring 1 pabrik industri disejumlah kecamatan seperti Medang Kampai, dan Sungai Sembilan.

Namun pertumbuhan industri di Dumai tidak diiringi dengan kesejahteraan bagi petani Kelapa Sawit, dimana harga minyak terus merangkak naik sebaliknya harga TBS justru masih jauh dibawah kata layak bagi para petani.

Situasi tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) yang berat untuk Apkasindo Dumai yang kini resmi dinahkodai Abdul Kosim SH. Dengan kepemimpinan putra daerah tersebut diharapkan mampu menggenjot industri beriringan dengan kesejahteraan petani kelapa sawit di Dumai.

"Kondisi sekarang sangat memprihatinkan, dimana petani tidak dapat lagi mencukupi kehidupan keluarga dengan harga TBS yang sangat rendah, disamping itu kondisi petani yang tidak bisa akses langsung ke PKS kecuali melalui calo menambah lilitan erat bagi para petani." ujar Kosim.

Berbagai strategi dan program mulai disusun oleh mantan anggota DPRD Dumai dua periode tersebut, mulai dari berkoordinasi dengan pemerintah, pabrik, PKS hingga kepada para petani untuk saling bahu membahu memecahkan berbagai permasalahan yang melanda petani sawit lokal saat ini.

"Butuh kerjasama dan koordinasi yang baik, agar petani lokal dapat menuai hasil tani yang mampu menunjang kehidupan keluarga dan mensekolahkan anak mereka hingga sekolah tinggi," harap Kosim.

Para petani bakal mendapat pelatihan dan pembinaan bagaimana cara bertanam padi yang baik, dengan demikian Abdul Kosim berharap untuk luas tanah 2 hektar yang dimiliki petani dengan pembinaan dan bibit unggul mampu menunjang kesejahteraan para petani dengan hasil panen yang baik dan harga yang menjanjikan.

"Persoalan ini terus kita koordinasikan kepada Apkasindo Provinsi, dan pusat sehingga apa yang kita rencanakan dengan bantuan pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat mampu terealisasi seperti yang kita harapkan," tandasnya.***

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 4 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.