• Home
  • Dumai
  • Pertaruhkan Jabatan Demi Blok Rokan, Paisal: Kami Akan Memberontak
Selasa, 20 April 2021 13:56:00

Pertaruhkan Jabatan Demi Blok Rokan, Paisal: Kami Akan Memberontak

Habisnya kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada Agustus 2021 ini untuk operator pengelolaan Blok Rokan, menjadi titik awal perjuangan mendapatkan bagian dari hasil pengolahan Migas. Termasuk Dumai, sebagai daerah pengolah yang selama ini gigit jari dan cuma dapat limbah dan masalah.

WALIKOTA Dumai, H Paisal SKM, MARS langsung tampil di garda terdepan dan siap mempertaruhkan jabatan agar Dumai sebagai Daerah Pengolah Migas bisa memperoleh anggaran pendapatan. Selama ini lalulalangnya minyak di atas tanah Dumai tidak memberi kontribusi bagi negeri. Kondisi ini berbeda dengan daerah penghasil migas yang mendapatkan Dana Bagi Hasil. Padahal daerah pengolah juga punya andil besar dalam produksi migas. Sayang, selama ini cuma kecipratan limbah dan masalah.

Berangkat dari kondisi tersebut, Walikota Dumai langsung turun berjuang dan bersuara lantang. Dihadapan tokoh masyarakat adat dan sejumlah lembaga masyarakat dan para wakil rakyat, H Paisal secara tegas menyatakan siap mempertaruhkan jabatan untuk Blok Rokan.

“ Saya diberi amanah oleh hampir 60 ribu masyarakat, saya akan berjuang dan pertaruhkan jabatan saya untuk Dumai. Selama ini Dumai selalu dininabobokkan. Tapi hari ini kita bersama LAM dan seluruh suku dan kekuatan politik yang ada akan memperjuangkan hak Dumai sebagai daerah pengolah. Kami ingin hitam putih dan tidak mau sebatas bicara saja. Kalau cuma janji-janji saja, kami akan berontak secara santun,” tegas H Paisal, SKM, MARS.

Dijelaskan Walikota, di Dumai terdapat Pertamina RU II sebagai pengolah. Ironisnya, Kota Dumai justru tidak masuk dalam SK Menteri ESDM maupun Migas.



“ Pertamina tahun 1958 sudah ada di Dumai, tapi di UU 24 tidak ada menyinggung Dumai. Sementara akibat aktivitas mereka, infrastruktur kita jadi hancur dan buruk. Menteri ESDM di SK juga tidak ada berbicara pengolah, hanya berbicara hulu saja. Apakah Pertamina di Dumai tidak butuh," tanya Walikota Dumai.

Ditegaskan H Paisal, meski Gubernur Riau sempat menjelaskan akan membagi hasil untuk Dumai, namun hal tidak cukup. Hari ini yang dibutuhkan bukan sebatas berbicara, namun mesti ada hitam putihnya atau tertulis secara resmi.

“ Kami inginkan kejelasan, hitam di atas putih. Tidak sekedar berbicara saja," tegasnya.

H Paisal berpesan agar semua pihak membangun kekuatan untuk berjuang bersama dalam merebut peran di Blok Rokan. Dengan begitu pemerintah pusat benar-benar memberikan hak Riau kedepannya, khususnya Kota Dumai.

“ Jangan sampai kita ketinggalan, harus dibentuk kekuatan dan kerjasama seluruh pihak. Kita ada pemikir dan pengusaha yang bisa berperan di Blok Rokan, kita harus berbicara optimis kedepannya," ajaknya.

Pada kesempatan itu Walikota Dumai juga menyentil kekeliruan pejabat pusat dalam memandang Kota Dumai. Selama ini mereka menganggap Dumai itu kota kaya karena ada Migas dan CPO. Satu sisi anggapan itu mungkin benar karena melihat aktivitas ekspornya. Tapi kenyataannya, selama ini Dumai justru tidak ada apa-apa.

" Pejabat di pusat itu tidak tahu, mereka menganggap Dumai itu seolah kaya. Mereka melihat ada pengolahan minyak di Dumai. Belum lagi kegiatan ekspor CPO di Dumai yang pada tahun 2020 lalu menyumbangkan pajak Rp118 triliun ke pusat. Tapi perlu di catat, tidak ada yang kita dapat,” papar H Paisal.

Pemerintah Dumai meyakini sudah mempersiapkan langkah perjuangan terkait Blok Rokan, terutama sebagai daerah pengolah. Diantaranya dalam bentuk  kajian dan dokumentasi serta koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat, DPRD dan pemerintah pusat.(*)

Datuk Seri: Mati Pucuk, Pucukpun Kita Tegakkan

IRING-Iringan kompang menyambut kedatangan Walikota Dumai, H Paisal, SKM, MARS yang baru saja kembali dari Pekanbaru untuk menyuarakan hak dan kepentingan masyarakat Dumai melalui forum Workshop Paradigma Titik Akhir Blok Rokan Dalam Rangka Penguatan Ekonomi Masyarakat Riau yang dilaksanakan secara virtual di Pekanbaru.

Di halaman Gedung LAMR Kota Dumai tampak berdiri Ketua DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Dumai Datuk Seri Syahrudin Husin beserta Inisiator Perjuangan Hak Masyarakat Kota Dumai, Perwakilan FPK-LKKMD, Perwakilan Pengurus PPLD dan beberapa Masyarakat Kota Dumai.

Datuk Seri Syahrudin Husin, Ketua DPH LAMR Dumai kepada media menjelaskan pihaknya menyambut kedatangan Walikota dumai dengan penuh takzim. Sikap tegas yang ditunjukkan walikota dalam memperjuangkan kepentingan daerah dan masyarakat Dumai dinilai sangat luar biasa. Apalagi hingga sampai mempertaruhkan jabatan kepala daerah yang disandangnya.

“ Masyarakat Dumai harus bangga punya pemimpin macam ini. Kalau beliau (H Paisal) berani mempertaruhkan jabatannya untuk kepentingan Dumai, maka Lembaga Adat juga tidak akan tinggal diam. Mati pucuk, pucukpun kita tegakkan,” tegas Datuk Seri Syahruddin Husin.

Datuk Seri Syahruddin Husin menegaskan Lembaga Adat tidak akan membiarkan Walikota dumai berjuang sendirian. Seluruh anak kemenakan, baik laskar maupun forum yang ada siap berada di garda terdepan perjuangan.

“ Kita semua bersama walikota, dan beliau tidak akan kita biarkan berjuang sendiri,” sebut Datuk Syahrudin Husin.

Sementara Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Lokal Dumai (PPLD), Ichan Ag juga memberi apresiasi atas kebijakan dan keberanian Walikota Dumai tersebut.

“ Beliau layak di beri gelar Ksatria Negeri. Pernyataan beliau (H Paisal) yang siap mempertaruhkan jabatannya untuk memperjuangkan hak masyarakat dan daerah Dumai sungguh menggetarkan hati saya,” sebut Ichan penuh rasa hormat.

Sementara pada sisi lain, Agoes S Alam melalui dinding facebooknya menulis tentang diskusinya bersama Ketua Fraksi PAN DPR RI, H Jon Erizal, SE, MBA terkait aspirasi dan hak masyarakat Dumai atas Block Rokan yang selama ini Dumai terdefenisi sebagai daerah bukan penghasil tapi pengelola.

“ Padahal kata Penghasil dan pengelola itu sendiri tidak pernah ada dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi begitu juga dengan turunannya PP 35 Tahun 2004 juga tidak ada penjelasan penghasil dan pengolah. Merujuk pada UU No. 22 Tahun 2001 untuk mendefenisikan Dumai harus memahami 2 hal : 1. Kegiatan Usaha Hulu dan 2. Kegiatan Usaha Hilir,” tulis Agoes S Alam.

Dengan begitu, menurutnya keberadaan Dumai adalah daerah yang dapat didefenisikan secara UU No. 22/2001 Kegiatan Usaha Hulu dan Hilir.  Dumai sebagai kegiatan usaha hulu karena sebagai Titik Serah. Dan Dumai sebagai kegiatan usaha hilir karena memiliki refeneri, Depo Migas dan lainnya.

“ Artinya Dumai sebagai bagian dari Hulu sama halnya dengan Siak, Rohil, Bengkalis dan Kampar meskipun Dumai tak memiliki kepala pompa angguk (whellhead). Namun Dumai punya Titik serah dan Tank Farm yang merupakan bagian penting dari aktifitas hulu,” tegas Agoes S Alam..

Terakhir ditulisnya, Dumai sangat penting diredefenisi kembali sesuai dengan maksud UU No. 22/2001 tersebut. Sebab, salah mendefenisikan maka nasib Dumai tidak akan berubah dalam hak bagi hasil Block Rokan, Block CPP dan bahkan Block Langgak.

“ Keadilan harus ditegakkan, hak rakyat harus diperjuangkan,” tutupnya.***(Infotorial)

Share
Berita Terkait
  • 2 minggu lalu

    Arla Foods Ingredients menyusun konsep minuman baru bagi para pemain game yang sadar terhadap kebutuhan nutrisi

    magnesium, zink, kafein, serta vitamin A, B3, B6 dan B12 untuk mendukung kebutuhan esensial dari para pemain game seperti konsentrasi dan penglihatan. Selain itu, konsep minuman in
  • 2 minggu lalu

    Carlsberg Asia mengumumkan kemitraan strategis dengan Grab untuk mendorong transformasi dan pertumbuhan di Asia Tenggara

    Carlsberg Asia adalah wilayah yang dinamis dan beragam yang terdiri dari 8 pasar operasi: Kamboja, Tiongkok, Hong Kong SAR, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Vietnam. Secara
  • 2 minggu lalu

    Di HUT ke-100 Tahunnya, LUX Ingin Mengubah Identitas Feminin Dengan 'In Her Name'

    LUX telah merayakan kecantikan dan feminitas sejak tahun 1925. Kami memahami bahwa kecantikan adalah pelindung wanita, sumber kekuatannya. Itu adalah haknya untuk mengungkapkannya,
  • satu minggu lalu

    DHL mengundang para inovator untuk menyampaikan ide dan solusi keberlanjutan pada Fast Forward Challenge di Asia Pasifik

    Para pemenang juga mempunyai kesempatan untuk memulai proyek percontohan dengan DHL di Asia Pasifik, menerima dukungan ahli dari tim inovasi DHL, mendapatkan akses ke jaringan DHL
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.