Kamis, 12 September 2024 15:57:00
Wujud Hadirnya Pemerintah Dumai Ditengah-tengah Keluarga Driver Ojol
Driver ojek online (Ojol) sangat terdampak saat virus covid 19 melanda seluruh negara di Dunia pada 2020 hingga 2021 silam. Dampak pengurangan pendapatan sangat dirasakan setelah pemerintah menerapkan pembatasan sosial atau biasa dikenal dengan PSBB. Seperti diungkapkan oleh Yadi, salah seorang drivel ojol maxim yang bercerita suka dan duka saat melewati musim-musim corona hingga sekarang.
Cerita tersebut diperoleh ketika saya hendak berangkat ke warung kopi atau biasa kami sebut basecamp untuk beberapa jurnalis yakni Warung Kopi Qyu, Jalan Sukajadi, Kamis (12/09/2024) pagi. Saya harus berangkat menggunakan maxim karena sepeda motor mengalami kerusakan.
Tidak disangka pesanan saya di approve driver bernama Yadi, dengan ongkos hanya Rp.8.000 rupiah. Dalam perjalanan saya sempat melempar sejumlah pertanyaan kepadanya termasuk derita mereka disaat musim corona virus hingga perhatian pemerintah Dumai yang diberikan selama ini.
Yadi mengawali kisahnya disaat itu dia harus menjadi korban PHK di salah satu perusahaan di Dumai dikarenakan kurangnya produksi saat puncak covid tahun 2021 lalu. Seketika itu, Yadi mencoba daftar untuk menjadi driver Grab namun gagal karena sesuatu alasan keluarga.
Hingga Yadi memutuskan untuk bekerja serabutan demi memenuhi nafkah istri dan dua orang putrinya. Tanpa mengenal Lelah, dia mengerjakan berbagai pekerjaan yang bisa menghasilkan saat itu.
Hingga akhirnya dia berhasil mendaftar menjadi driver maxim sekitar tahun 2022, dari sini suka duka sebagai driver ojol dia mulai. Awal karirnya, Yadi merasakan sepi orderan, kecuali pesanan makanan yang sesekali masuk dalam list orderannya, karena masih dalam kondisi pemulihan dari musim covid.
Singkat cerita, Yadi berhasil melalui suka dan duka pasca pemulihan covid hingga akhir 2022. Tepat pada November 2022 silam, pemerintah Dumai mendapat alokasi anggaran dari kementrian keuangan untuk bantuan driver ojol.
Momen itu tidak terlupakan oleh Yadi, pasalnya, meski bantuan yang diberikan tergolong kecil, namun sangat membantunya menambah uang belanja di rumah setiap bulannya.
“Alhamdulillah bang, meskipun hanya 250-300 ribu setiap bulan, tapi bagi kami sangat berarti. Bisa kasih belanja kepada anak istri untuk tambah-tambah belanja,” ujarnya.
Sejak akhir tahun 2022 tersebut, pemerintah Dumai terus menjemput bola ke pusat guna mengakomodir bantuan dana Benkeu bagi driver ojol di Dumai guna membantu pemulihan ekonomi pasca musim covid.
Menurut data pemerintah kota Dumai melalui Dinas Perhubungan, data penerima bantuan driver ojol setiap tahunnya selalu meningkat, dari 300 hingga 400 penerima di 2024. Bahkan Kadishub, Said Effendi melalui Kabid Angkutan dan Sarana Faisal Ardyan menjelaskan bahwa 2025 akan menambah data penerima hingga 500 orang.
Kembali ke Yadi, dia mengakui bantuan pemerintah kepada driver ojol sejak 2022 hingga kini sangat membantu dirinya dan keluarga. Ditambah lagi bantuan yang diberikan rutin setiap bulan, meski penyaluran dilaksanakan per triwulan sekali.
“Sangat terbantu kami bang, apalagi saya tidak masuk daftar penerima bansos pemerintah pusat, dengan adanya bantuan dari pemko Dumai ini cukup meringankan kebutuhan kami. Yang paling senang justru istri saya, karena dana diterima langsung masuk ke rekening yang dipegang istri saya,” jelasnya.
Yadi mengungkapkan rasa Syukur dan terima kasih kepada Walikota Dumai H Paisal SKM, Mars yang telah memberikan perhatian kepada mereka driver ojol, tidak sebatas bantuan sosial juga sudah sampai kepada jaminan Kesehatan dan jaminan sosial.
Benar saja, Pemko Dumai ternyata terus berupaya untuk memberikan perhatian penuh kepada driver ojol, dijelaskan Kabid Angkutan Faisal, di tahun 2024 meski tidak lagi menggunakan dana Benkeu pusat pemerintah tetap mengalokasikan menggunakan dana APBD sebesar Rp1,2 miliar untuk 400 penerima dengan rincian Rp.250 ribu setiap bulannya.
“Kenapa 2024 tidak menggunakan Benkeu, karena masa covid sudah berakhir. Namun pemerintah Dumai tetap berupaya agar program bansos di bidang transortasi tetap berlanjut, oleh sebab itu tetap kita upayakan melalui dana APBD. Insya Allah tahun berikutnya jumlah penerima kita tambah menjadi 500 orang,” jelasnya.
Perhatian pemerintah Dumai melalui Dinas Perhubungan tidak sebatas pada bantuan sosial juga menyangkut jaminan Kesehatan, Pendidikan dan transportasi.
Tahun ini Dinas Perhubungan Dumai telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan jaminan Kesehatan bagi 400 driver ojol yang ada di Kota Dumai. Hal itu merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam memastikan para driver ojol mendapatkan jaminan sosial saat sedang bekerja.
Diungkapkan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Dumai Legi Handoko Pasaribu menjelaskan, PKS tersebut tentang kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi penerima bantuan sosial di bidang transportasi ojek online, ojek konvensional, angkutan kota dan taxi online serta pengemudi angkutan umum penumpang tahun 2024.
"Tenaga kerja yang nantinya menjadi peserta, akan mendapatkan perlindungan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM), dengan besaran iuran Rp16.800 per orang per bulan. Dengan rincian biaya JKK sebesar Rp10.000 dan JKM Rp6.800," jelasnya.
Manfaat yang akan diterima bagi tenaga kerja, lanjut Legi, jika terjadi kecelakaan kerja antara lain, pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, biaya pengangkutan bagi peserta ke rumah sakit ataupun ke rumah peserta, biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan alat ganti (protheses), santunan berupa uang, dan beasiswa dengan total Rp174 juta sampai si anak lulus perguruan tinggi.
Legi Handoko mengungkapkan, dengan terdaftarnya tenaga kerja sektor transportasi Kota Dumai pada program BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan berkurangnya jumlah masyarakat miskin baru akibat dari kecelakaan kerja yang menimpa tulang punggung keluarga.
Sementara Kadishub Dumai Said Effendi SE mengungkapkan, penandatanganan PKS ini merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab dari Pemerintah Kota Dumai dalam hal ini Dishub, mengingat masih banyaknya tenaga kerja sektor transportasi yang belum mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Ini sebagai upaya dari Pemko Dumai sebagai mana perintah Walikota untuk melindungi tenaga kerja rentan dari risiko yang dihadapinya dalam bekerja. Dengan mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, jaminan sosial mereka sudah terlindungi. Ini memperlihatkan pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.
Sekedar data tambahan, Pemerintah Dumai mulai menyalurkan bantuan sosial diakhir 2022, untuk penyaluran selama tiga bulan terhadap 323 penerima dengan rincian Rp.237 ribu rupiah setiap bulannya.
Berlanjut di 2023, disalurkan untuk waktu 8 (delapan) bulan untuk total penerima 375 orang, dengan rincian Rp. 695,250 rupiah. Pada tahun ini data penerima bergantian setiap bulannya.
Terakhir di 2024, untuk 400 orang penerima dengan total anggaran Rp.1,2 miliar bersumber dari APBD Dumai dengan rincian RP. 250 orang setiap bulannya.**
Share
Berita Terkait
Pilkada Dumai 2024, Paisal Berhasil Kuasai Basis Soeparto di Kelurahan Guntung
Tidak saja menghadiri, ratusan masyarakat malam ini juga bersepakat dan berjanji akan memenangkan pasangan Paisal - Sugiyarto pada 27 November 2024 dan menjadikan PAS pemimpin Duma
Puluhan Peserta Antusias Ikuti Webinar The Power of Public Speaking
Ia menganjurkan sebelum tampil di depan umum, pembicara melakukan latihan di depan orang lain, seperti teman, cermin atau direkam menggunakan handphone.
Jaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh, PT KPI Kilang Dumai Gelar Senam Bersama Pekerja Plant Stop
Manager HSSE PT KPI Kilang Dumai, Syahrial Okzani, mengatakan selain melakukan senam bersama, untuk memastikan aspek HSSE berjalan dengan baik,
Dihadapan Ratusan Warga Minang, Cawako Paisal Minta Doa dan Suarakan Persatuan
Paisal terang-tetangan memohon doa kepada masyarakat, niniak mamak dan bundo yang bergabung pada ikatan keluarga Minang di Dumai untuk bisa kembali memimpin di periode ke dua.
Komentar