Rabu, 15 Juni 2022 22:47:00
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA
https://perpus.jatengprov.go.id
Fadian Putry – Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara
UIN SUSKA RIAU
Ekonomi kreatif merupakan salah satu bentuk konsep pengembangan ekonomi yang menjadikan pelaku utamanya sumber daya manusia. Ekonomi kreatif pertama kali di kenalkan oleh John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money yang mengatakan bahwa “kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang”. Yang mana pada intinya konsep ekonomi ini memiliki lingkup dalam mengenai kreativitas, penggunaan ide, pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ekonomi khususnya pada bidang industri kreatif itu sendiri. Munculnya istilah ekonomi kreatif ini yang paling utama disebabkan karna adanya perubahan pola pikir ekonomi yang dulunya mengandalkan sumber daya alam berubah menjadi pengembangan sumber daya manusia.
Berdasarkan INPRES NO.06 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, terdapat 14 jenis subsector yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia diantaranya:
-
Arsitektur
Kegiatan yang berkaitan dengan desai bangunan secara menyeluruh, mulai dari tingkat terbesar (misalnya, town planning, urban design, dan landscape architecture) hingga tingkat terkecil (detail konstruksi). Contohya arsitektur perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konsultasi kegiatan Teknik dan rekayasa dan lain sebagainya;
-
Kerajinan
Kegiatan yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat oleh manusia/pengrajin yang berawal dari desain awal hingga proses penyelesaian produknya. Produk kerajinan biasanya hanya di produksi dalam jumlah yang kecil. Hasil kerajinan biasanya terbuat dari barang-barang yang mudah didapat hingga dianggap tidak memiliki nilai yang berarti dalam kehidupan sehari-sehari (tidak terpakai/terbuang), contohnya bambu,logam,kain, kapur, tanah liat, botol bekas, dan sebagainya;
-
Periklanan
Kegiatan yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan media tertentu. Diantaranya proses kreasi, operasi dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan, promosi dan kampanye relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selembaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi dan delivery advertising materials or samples, serta penyewaan kolom untuk iklan;
-
Game (permainan interaktif)
Kegiatan yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi. Sub-sektor ini bukan hanya dijadikan sebagia hiburan semata melainkan bisa menjadi alat bantu pembelajaran bagi anak-anak;
-
Pasar Barang Seni
Kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakkan, kerajinan, automobile dan film;
-
Desain
Kegiatan yang berkaitan dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
-
Fashion
Kegiatan kreasi yang berkaitan desain pakaian, desain alas kaki, desain aksesoris, produksi pakaian mode beserta aksesorisnya. Hal ini merupakan produk distribusi produk fasion;
-
Video, Film dan Fotografi
Kegiatan kreasi produksi video, film dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron dan eksibisi atau festival film;
-
Musik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi dan distribusi dari rekaman suara;
-
Software (perangkat lunak)
Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengelola data, pengembangan database dan analisis sistem, desain arsitektur perangkat lunak, desain prasarana perangkat lunak dan peangkat keras, serta desain portal termasuk perawatannya;
-
Riset dan pengembangan
Kegiatan yang berkaitan dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan reaksi produk baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen;
-
Seni pertunjukan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten dan produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan (fashion show), tata panggung dan tata pencahayaan;
-
Televisi dan Radio
Kegiatan yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotaiment dan lainnya), penyiaran dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi;
-
Penerbitan dan percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan prangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang dan terbitan khusus lainnya. Selain daripada itu penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, percetakan lukisan dan barang cetakan lainnya, termasuk juga rekaman mikro film.
Secara keseluruhan ekonomi kreatif ini dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dilansir dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di indonesia cukup pesat. Hal ini dilihat dari kontribusi subsector ekraf pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2020 menyumbang sebanyak Rp1.211 triliun sehingga dinilai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1.153,4 Triliun. Dengan ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia tengah menjalani konsep ekonomi kreatif tersebut.
Bagi Indonesia, ekonomi kreatif ini bisa menjadi senjata andalan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, namun dalam segi untuk menjadi negara maju perlu hal-hal lainnya yang perlu di kembangkan tidak hanya dalam satu sektor itu saja, hal itu tentu perlu adanya evaluasi secara berkala dari pemerintah untuk terus memantau kondisi perekomian dan bidang lainnya juga. Dalam hal meningkatkan kemajuan ekonomi kreatif ini pemerintah terus mengembangkan diri salah satunya dengan menyelenggarakan event-event yang dinilai berguna dalam pengembangan ekonomi kreatif, contohnya yang akhir-akhir ini di adakan yaitu Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2021-2022 dimana dalam kegiatan ini mengumpulkan berbagai event berkualitas dari 34 provinsi di Indonesia. Dilansir dari situs resmi Kemenparekraf, KEN ini pertama kali diselenggarakan pada 10 April 2021 yang mana event ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi local termasuk music, kuliner, karnaval dan bidang lainnya kemudian diharapkan juga mampu memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dengan prinsip yang berkelanjutan. KEN merupakan strategi kolaborasi Kemenparekraf dengan pemerintah daerah melalui penyelenggaraan berkualitas yang menjadi ajang kolaborasi dan inovasi bagi komunitas budaya, pelaku industry pariwisata dan ekonomi kreatif serta pemerintah untuk mempromosikan kekayaan tradisi, kekayaan budaya, peninggalan sejarah, dan kekayaan alam di Indonesia. Event ini memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri yang mana mereka merangkum berbagai macam acara-acara yang berkualitas dari seluruh provinsi, dimulai dari tingkat desa, kelurahan hingga provinsi. Berkaca dari penyelenggaran pada tahun 2021 silam, para pelaku event diwajibkan menerapkan protokKesehatantan dan kebijakan lainnya guna mencegah penyebaran covid-19. KEN ini dibuat se-efektif mungkin agar mampu memberikan dampak positif secara luas bagi seluruh pelaku industry yang terkait di dalamnya.
Terlepas dari pengadaan event-event yang dilakukan Kemenparekraf, Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program lainnya, diantaranya Kartu Prakerja, Digital Talent Scholarship, dan Gerakan Nasional Literasi Digital. Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong program infrastruktur digital di antaranya pembangunan jaringan fiber optik Palapa Ring, Menara BTS dan jaringan internet di daerah 3T, perluasan wilayah 4G, pengembangan sistem 5G, peluncuran satelit multifungsi SATRIA, dan pembangunan lainnya, karna mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi dunia diharapkan juga dapat meningkatkan kreativitas masyarakat Indonesia melalui perkembangan teknologi informasi ini.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan Kemenparekraf diharapkan mampu meningkatkan tingkat perekonomian dan menekan angka pengangguran di Indonesia, serta mendorong masyarakat Indonesia untuk terus berinovasi dan mengembangkan ekonomi di bidang industry kreatif.