• Home
  • Pekanbaru
  • Buntut dari Pemukulan, Mahasiswa UR Gelar Unjuk Rasa
Jumat, 15 April 2016 21:42:00

Tuntut Karo Humas dan Kakan Pol PP Riau Dipecat

Buntut dari Pemukulan, Mahasiswa UR Gelar Unjuk Rasa

Massa mahasiswa Riau melancarkan aksi demo dan protes ke Kantor Gubernur Riau Kamis petang

PEKANBARU- Ribuan mahasiswa Universtas Riau (UR) melakukan aksi kirim SMS massal didepan kantor Gubenur Riau, Kamis (14/4/2016). SMS massal tersebut dikirimkan ke nomor ponsel Plt Gubenur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Dikomando Presiden Mahasiswa UR, Andres Pransiska, seratusan mahasiswa menuliskan pesan berisi pecat Kepala Biro Humas Pemprov Riau, Pecat Kasatpol PP Provinsi Riau, pecat oknum protokoler Pemprov Riau."Jika dalam waktu 1x24 jam pesan ini tidak digubris, maka bapak (gubernur riau.red) yang akan kami pecat,".

Dalam hitungan satu sampa tiga, mahasiswa secara serentak mengirimkan pesan pada nomor yang juga diberikan pada tiga nomor yang disebutkan secara terbuka dan melalui pengeras suara tersebut.

Aksi SMS massal tersebut merupakan kelanjutan dari aksi unjukrasa mahasiswa paska pemukulan tiga orang mahasiswa UR di Gedung Daerah Provinsi Riau saat berlangsung kegiatan supervisi oleh KPK, Rabu (13/4/2016) kemarin.

Ribuan mahasiswa datang dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor. Mahasiswa langsung menerobos masuk lewat pintu pagar belakang kantor gubernur.

Jalur masuk mahasiswa sama sekali tidak terduga oleh pengamanan kantor sehingga dengan mudah mahasiswa masuk sampai berupaya menerobos ruangan humas.

Rencananya mahasiswa akan kembali menggelar unjukrasa jika aspirasi mereka tidak endapat respon."Kami akan datang dengan massa mahasiswa seluruh Riau jika tuntutan kami tidak dipenuhi," teriak Andreas.

Temui Mahasiswa

Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harroefie didampingi Asisten II Masperi serta Asisten III Edi Kusdarwanto serta Kepala Satpol PP Provinsi Riau Zainal dan Kepala Badan Kesbangpol Riau Ardi Basuki menemui massa mahasiswa.

"Saya ditelepon tadi oleh pak gubernur agar menjumpai mahasiswa. Karena pak gubernur baru saja mendarat di Jakarta, jadi saya datang bersama dengan asisten II dan III serta pejabat lainnya. Jarang-jarang pengunjuk rasa ditemui oleh tiga asisten secara langsung," ujar Harroefie.

Namun pernyataan tersebut justru mendapat sorakan dari mahasiswa. Meski demikian, Harrofie kembali melanjutkan, bahwa tuntutan mahasiswa akan disampaikan kepada gubernur."Nanti akan saya sampaikan jika pak gubernur sudah kembali, " ujarnya melalui megaphone.

Namun, lagi-lagi pernyataan tersebut disoraki. Tidak tahan dengan gejolak mahasiswa yang terus berteriak, ketiganya memilih meninggalkan massa mahasiswa.

Buntut Pengeroyokan

Tiga orang mahasiswa dari Universitas Riau menjadi bulan-bulanan dari petugas protokoler Pemrov Riau, sesaat setelah mencoba membentangkan sebuah sepanduk pada sebuah acara rapat koordinasi Pencegahan korupsi.

Rapat koordinasi ini dihadiri komisioner KPK, di Balai Sirindit Gedung Daerah Riau, Kota Pekanbaru, Rabu (13/4/2016).

Belum sempat spanduk itu dibentangkan beberapa orang protokoler langsung menarik paksa ketiga mahasiswa keluar dari ruangan itu.

Secara membabi buta, beberapa oknum protokel yang terlihat emosi, langsung menendang dan memukul mahasiswa itu, hingga jatuh tersungkur ditanah.

"Waang Anjiang, aden ngagia tampek duduak ang tadi, kalau ndak tu ndak dapek tampek duduak ang tadi" Cacian pelaku penganiaya kepada mahasiswa dengan logat suku tertentu, kuat dugaan pelaku adalah petugas protokoler Plt Gubri Andi Rachman.

Tiga mahasiswa itu langsung dibawa oleh petugas protokoler ke dalam pos penjagaan lalu mengurung mereka. Beberapa orang oknum protokoler kembali masuk dengan nada tinggi dan mencoba meraih mahasiswa itu. Tidak diketahui persis apa tindakan yang dilakukan oleh oknum protokolet terhadap para mahasiswa itu.

Saat digiring, seorang mahasiswa yang mengaku bernama M Fauzi, Plt Gubernur FKIP Univeristas Riau mengatakan jika aksi bentang spanduk itu mereka lakukan untuk mendesak agar KPK menuntaskan kasus mafia migas yang ada di Riau.

Riau kata Dia, banyak mafia migas, yang diduga melibatkan sejulam pimpinan, petinggi maupun pejabat daerah.

Melalui aksi itu, dia berharap ada perhatian dari KPK maupun aparat penegak hukum lainnya untuk serius mengungkap praktik mafia migas di Riau.(rpc/tpn)

Share
Berita Terkait
  • 5 bulan lalu

    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau

    Desa Tanjung Punak dikenal dengan kemolekan wisata bahari dipadu dengan kearifan lokal masyarakatnya yang kental dengan budaya. Keindahan pantainya yang memesona membuat desa ini r
  • 6 bulan lalu

    Aswas Kejati Riau Lakukan Pemantauan di Kejari Kampar

    Dalam penyampaiannya, Kepala Kejaksaan Negeri Kampar Sapta Putra, SH., M. Hum menyampaikan ucapan selamat datang kepada Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Riau Ayu Agung, S.H, S.S
  • 6 bulan lalu

    Aswas Kejati Riau Lakukan Inspeksi Pemantuan di Kejari Pekanbaru

    Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Riau Ayu Agung, S.H, S.Sos, M.H, M.Si (Han) menyampaikan agar seluruh pegawai pada Kejaksaan Negeri Pekanbaru tetap berperilaku dan berpola hidu
  • 6 bulan lalu

    Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Riau Pimpin Apel Kerja Pagi

    Dalam amanatnya Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Riau Ayu Agung, S.H., S. Sos., M.H., M. Si (HAN) menyampaikan terdapat beberapa poin penekanan untuk segera dilaksanakan oleh se
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.