Minggu, 20 Maret 2016 13:56:00
Marak Pegawai Doyan "Nyabu", Pejabat Riau Ditantang Tes Urine
PEKANBARU- Buntut dari penggerebekan bupati Ogan Ilir yang tertangkap sedang "Nyabu" bersama rekannya berdampak hingga keberbagai daerah. Riau salah satunya mulai menggencarkan program tes urine kepada pejabat pemerintahan. Hal itu pertamakali dilakukan oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT pada Selasa (15/3/2016) kemarin.
Setelah melewati pemeriksan tes urine, Walikota Pekanbaru Firdaus MT menyebutkan, pemeriksaan serupa akan diterapkan pada seluruh SKPD di lingkup Pemko Pekanbaru.
Tidak sampai disitu, pejabat seluruh pemerintahan di Riau ditantang untuk melakukan tes urine.
Maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pegawai, pejabat hingga kepala daerah, Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau minta pimpinan kepala daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lakukan tes urine.
Suhardiman Amby, Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Riau pada Kamis (17/3/2016) mengatakan siapa pun yang terlibat narkoba harus disikat habis.
"Komisi A menyambut baik wacana itu tapi jangan sebatas wacana, harus kita lakukan secara benar di lapangan, Komisi A bukan menantang, sesegera mungkin kita lakukan itu agar kita memiliki kredibilitas yang jelas, artinya dimulai dari pimpinan kepala daerah, pak gubernurnya, pak bupatinya, kemudian para SKPD-nya, dan termasuk anggota DPRD seluruh Riau," jelasnya.
"Kita minta lakukan tes urine di semua SKPD kita supaya nanti jika ada temu-temuan yang mereka terlibat, ya ditindak, kapan perlu dipecat aja," lanjutnya.
Selain itu, Suhardiman mengaku ada mendengar beberapa petugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau honorer yang masih ketergantungan narkoba.
"Ya kita tidak menuduh, tentu mereka ini kita lakukan SP (surat peringatan) 1, 2, 3 juga tidak mau berhenti, ya dihabisi saja," ujarnya.
"Sepanjang terbukti di lapangan atau tertangkap tangan ya itu harus ditindak, jangan sampai nanti hukum dikalahkan oleh kepentingan, politik kah, uang kah, sogok menyogok kah, suap kah, jadi ini yang kita mau petugas lapangan BNN (Badan Narkotika Nasional) ini benar-benar orang yang profesional anti suap," jelasnya lagi.(rbc)