Selasa, 19 Januari 2016 01:58:00

Nasib Stadion Utama Riau Belum Ada Kejelasan

Net.
Stadion utama Riau.

PEKANBARU- Persoalan Stadion Utama Riau tampaknya tidak akan pernah selesai, karena sampai saat ini belum ada solusi yang tepat. Dengan demikian tahun 2016 ini dipastikan nasib Stadion masih tidak jelas, karena dipastikan hutang infrastruktur PON ini tidak akan dibayarkan oleh pihak ketiga.

Anggota Banggar (Banggar) DPRD Riau, Aherson Senin (18/1/2016) mengatakan tidak dianggarkannya hutang infrastruktur stadion utama Riau tersebut karena masih belum ada solusi terkait dasar hukum.

"Waktu dibahas di Banggar kita tanyakan apa dasar atau aturannya untuk membayar infrastruktur PON. Kemudian dalam pembahasan saat itu Biro Hukum mengatakan tidak ada dasar nya. Tidak mungkin kita membayar itu, apa dasar hukumnya kita membayar itu," jelasnya.

Menurutnya, jika tidak dasar hukum yang kuat maka akan menimbulkan persoalan dikemudian hari.

"Makanya keputusan Banggar untuk infrastruktur itu tidak bisa direalisasikan. Yang ada payung hukum adalah pembangunan Main Stadium Utama. Kalau infrastruktur tentu harus dicari apa dasarnya, kita juga tidak bisa menganggarkan sembarangan karena ini uang daerah. Kalau kita sembarangan menganggarkan untuk membayar akan menjadi temuan nanti di kemudian hari dan kita tidak ingin untuk itu," lanjut politisi partai Demokrat ini.

Untuk itu, menurutnya pimpinan dewan akan tetap koordinasi dengan Pemprov dan Kementrian Dalam Negri (Kemendagri)

"Kita akan mencari solusi untuk itu, supaya nanti hutang itu bisa dibayarkan dan persoalan stadion ini bisa selesai. Yang jelas, di APBD tahun 2016 ini kita pending," tutupnya.

Satpol PP Tetapkan Staus Rawan

Kawasan Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Kecamatan Tampan rawan menjadi lokasi aksi mesum dan tindak kriminal. Satpol PP Pekanbaru mengajak semua pihak ikut menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut.

”Kawasan Stadion Utama Riau sudah kami tetapkan sebagai lokasi rawan gangguan ketentraman dan ketertiban,’’ kata Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian kepada Riau Pos, Ahad (17/1).

Ia menilai, kerawanan ini disebabkan banyak faktor. Seperti kondisi lingkungan stadion yang banyak pohon, minim lampu penerangan, dan sunyi. ”Kami sebagai penegak peraturan daerah  sudah melaksanakan upaya yang cukup maksimal,’’ katanya.

Penegakan ketertiban di kawasan tersebut kata Zulfahmi tidak cukup hanya dilakukan oleh Satpol PP. ”Kami perlu dukungan dari RT dan RW hingga kecamatan,’’ imbuhnya.

Termasuk rencana menata kembali pedagang di sana”Camat sudah sosialisasi. Kalau pedagang  tidak bisa mengikuti aturan,mereka tidak kami beri kesempatan berjualan,’’ tegasnya.(rpc/hrc)

Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.