Senin, 23 November 2015 08:33:00
Pelarian Polisi Penembak Istri di Rohul Berakhir
PEKANBARU- Pemulangan Bripka ST Simanjuntak, pelaku penembak istrinya hingga tewas, Risma boru Nainggolan mendapat kawalan ketat oleh anggota Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul), Ahad (22/11/15) siang.
Dari pantauan riauterkinicom, kedatangan oknum anggota Polsek Kepenuhan ini dikawal langsung Kasat Reskrim AKP M. Wirawan Nopianto didampingi beberapa anggotanya. ST Simanjuntak yang menggunakan sebo memakai kaos belang belang yang dilapisi jaket.
Setiba di bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Ahad sekira pukul 15.00 WIB, ST Simanjuntak langsung dibawa ke Polres Pasir Pangaraian, ibukota Rohul untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Rohul AKP M. Wirawan Nopianto kepada wartawan, menyebutkan ST Simanjuntak ditangkap di Desa Sungai Melayu Kecamatan Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (20/11/15).
“Waktu itu tersangka sedang membersihkan lahan untuk pperkebunan sawit milik salah seorang sepupunya di Desa Sungai Melayu, Kalbar,’’ ungkapnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih terhadap anggota Polres Ketapang yang ikut membantu penangkapan ST Simanjuntak.
Peristiwa mengejutkan di Kepenuhan, Rokan Hulu (Rohul), Riau. Bripka ST Simanjuntak menembak mati istrinya, Ris. Polisi mendalami persoalan keluarga di kasus ini.
"Korban merupakan istri kedua pelaku. Keduanya sudah 20 tahun berumah tangga. Istri pertama pelaku sudah cerai," kata Kapolsek Kepenuhan, Rohul, AKP Fatman, Selasa (20/10/2015).
Fatman menjelaskan, pelaku bertugas di Polsek Kepenuhan, Rohul selama kurang lebih 2 tahun. Sebelumnya, dia bertugas di beberapa polsek di Rohul.
"Saya tidak pasti sudah berapa lama dia bertugas di Riau. Karena sebelumnya dia lama bertugas di Kalimantan," jelas Fatman.
Menurut Fatman, istri pertama pelaku merupakan warga Kalimantan. Perkawinan dengan istri keduanya juga di Kalimantan.
"Kami tidak tahu, apakah dengan istri yang pertama punya anak atau tidak. Kami juga tidak tahu, dimana keberadaan istri pertamanya. Namun selama ini ST Simanjuntak mengaku sudah lama cerai dengan istri pertamanya saat bertugas di Kalimantan. Kami tak tahu di Kalimantan mana persisnya," papar Fatman.
Pelaku menembak mati istrinya pada Senin (19/10/2015) sekitar pukul 10.00 WIB. Dia memberondong istrinya dengan lima kali tembakan. Satu tembakan di bagian kepala, empat tembakan lainnya di bagian dada. Korban tewas seketika.
Penembakan ini diketahui salah seorang ibu penjual sayur yang sedang melintas di depan rumah pelaku. Rumah pelaku agak jauh dari permukiman warga dan berada di tengah kebun sawit. Hingga kini, status pelaku masih buron.(rtc)