Selasa, 24 November 2015 21:47:00
Saling Lempar Batu, Askar Theking dan Kader HMI Bentrok
PEKANBARU- Setelah diwaspadai sejak beberapa hari, akhirnya peristiwa itu terjadi juga Pekanbaru, Riau. Ratusan orang dari Askar Theking menyerbu kader Himpunan Mahasiswa Islam dari Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar), berada di gedung Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin (23/11).
Bentrokan pecah sekitar pukul 14.30 WIB. Massa Askar Theking awalnya menantang kelompok HMI keluar dari gedung dipagar keliling, dan dijaga aparat kepolisian dibantu TNI AD itu, buat berhadapan langsung. Nyaris terjadi bentrok fisik.
Pantauan dilokasi kejadian, ratusan massa Askar Theking sempat terlibat saling adu mulut, hingga akhirnya menyulut emosi kedua belah pihak. Selain itu, mereka terlibat aksi pengrusakan dan saling lempar batu. Hal itu membikin polisi dan TNI kewalahan, hingga kemudian mendesak Askar Theking meninggalkan lokasi.
Massa Askar Theking yang merasa kesal karena tak dapat berhadapan langsung dengan kader HMI Sulselbar, lantaran terhalang pagar besi GOR, lalu melampiaskannya dengan membakar barang-barang di sekitar lokasi bentrokan."Makassar p*****, keluar kalian," ujar massa Askar Theking menantang massa HMI Sulselbar.
Hingga berita ini diturunkan, situasi Gelanggang Remaja masih mencekam. Polisi dan TNI sudah menghalau massa Askar Theking, sedangkan kelompok HMI Sulselbar yang mayoritas berasal dari timur juga telah dievakuasi ke dalam gedung. Nampak ribuan polisi bersenjata lengkap berjaga-jaga di lokasi bentrokan.
Belum diketahui apakah ada korban luka dalam kejadian ini. Namun informasi yang beredar, ada seorang wanita terluka akibat lemparan batu dari kedua kubu itu. Sementara peserta wanita HMI Makassar terlihat panik. Sebagian ada yang menangis dan ketakutan.
Dipindah dari GOR
Ribuan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) dipindahkan dari Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman ke sejumlah lokasi yang dianggap aman. Hal ini dilakukan polisi guna mengantisipasi adanya serangan balasan dari mahasiswa se-Riau yang geram atas ulah mereka sejak awal datang.
Evakuasi ini dilakukan Senin (23/11) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, dengan menggunakan truk Sabhara Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.
"Sebagian dipindah ke gedung aula takraw, kawasan Purna MTQ, sebagian ke tempat lain," ujar Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Putut tak menampik pemindahan yang dilakukan pasca penyerangan yang dilakukan Asykar Theking (suporter PSPS) yang geram atas ulah HMI Sulselbar sejak datang sudah membuat ricuh dan merusak sarana prasarana umum, bahkan melukai Syahroni, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Susqa Pekanbaru yang mengalami luka karena ditembak peluru sumpit.
Evakuasi berlangsung alot, dan mahasiswa HMI Sulselbar tidak melakukan penolakan."Kita tidak mau ada lagi insiden dan keributan seperti tadi sore (dengan Askar Theking) Saya tidak tahu dari kelompok mana mereka yang kita nilai sudah memprovokasi terlebih dahulu. Maka dari itu, kami menerima saran polisi untuk segera dievakuasi," ujar Ramlin, Forkom perintis cabang Makassar.
Dengan dipindahkannya lokasi inap mereka, HMI Sulselbar mendapatkan fasilitas yang lebih memadai, khususnya terhadap kader asal Makassar.
"Karena sampai kini Panitia Kongres Nasional masih mengabaikan kami dan tidak bisa menepati janjinya. Maka itu kami berkoordinasi dengan kepolisian, kira-kira bagaimana solusinya," katanya penuh harap.
Terkait senjata tajam yang begitu banyak dibawa mahasiswa asal Sulselbar, Ramlin beralasan senjata itu untuk melindungi diri masing-masing kader HMI Sulselbar.
"Senjata tajam saya tidak tahu, bukan anggota saya. Karena begini, teman-teman Makassar itu identik dengan menjaga diri dan membawa senjata tajam, jadi bukan berarti ingin mencari lawan, namun melindungi diri," ucap Ramlin.(mdk)