Sabtu, 27 Februari 2016 10:32:00
Wawako Pekanbaru Himbau Bentengi Anak dari LGBT
PEKANBARU- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi S.Si kepada media, Kamis (25/2), mengimbau pada orang tua agar membentengi anak yang merupakan generasi bangsa dari prilaku LGBT.
Pasalnya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan prilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya. Oleh sebab itu, orng tua di imbau untuk membentengi anak-anaknya.
Imbauan ini disampaikan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi S.Si kepada media.
"Kami meminta agar para orang tua untuk mendampingi anak, selalu bersama-sama dengan mereka sehingga ketika ia bertanya mengenai LGBT jelaskan dengan cara yang mudah dipahami," ungkap Wakil Walikota Ayat Cahyadi.
Dikatakan Wawako, keluarga memiliki peranan penting dalam membentengi anak dari pengaruh LGBT yang propagandanya sangat luar biasa menggunakan budaya barat dan film. Lebih lanjut Wawako menjelaskan, Pemko tidak dalam posisi mendiskriminasi setiap orang yang tergolong dalam LGBT.
Dijelaskannya, setiap pelaku LGBT justru harus dirangkul dan kemudian disembuhkan dengan metode konseling oleh psikolog dan konselor.
Beberapa solusi untuk menghindari terjerumus dari LGBT juga datang dari Psikolog anak RS Awal Bros, Miftahul Hayati yang mengatakan, untuk mengantisipasi anak tidak terjerumus pengaruh LGBT, orang tua harus memberikan perlindungan dari umur dua hingga empat tahun.
Pada periode umur tersebut, lanjutnya, orang tua harus mulai mengajarkan tentang pengendalian diri (self-control), misalkan dengan metode training toilet, pelatihan toilet ini dimaksudkan agar anak belajar untuk mengendalikan tubuhnya seperti ketika buang air besar sehingga juga mengembangkan kontrol tubuh menyebabkan sebuah kemandirian pada anak.
Lebih jauh dijelaskannya, peran orang tua dalam membentuk karakter anak diantaranya menghindari kekerasan psikis dan psikologis. Pasalnya hal tersebut dapat menyebabkan anak membenci karakter ayah sebagai laki-laki dan pun ibu sebagai perempuan.
"Peran keluarga, pendidikan dan lingkungan merupakan tiga kunci utama agar anak dapat membantengi diri terhadap perilaku menyimpang tersebut," ujarnya.(adv/humas)