• Home
  • Politik
  • Diserbu Garam Impor, Petani Jawa Timur Curhat ke Prabowo
Senin, 25 Februari 2019 16:16:00

Diserbu Garam Impor, Petani Jawa Timur Curhat ke Prabowo

MOJOKERTO, globalriau.com - Ratusan petani mengeluh kepada calon presiden Prabowo Subianto ihwal serbuan impor jutaan ton garam dari luar negeri ke Indonesia. Menurut mereka, kebijakan impor garam yang dilakukan jelang musim panen raya itu membunuh petani.



Keluhan para petani garam itu disampaikan saat acara Dialog Kebangsaan Prabowo Subianto bersama Asosiasi Petani dan Nelayan se-Jawa Timur di Gor Mojopahit, Mojokerto, Minggu (24/2/2019).

"2019 itu ada 2,7 juta ton (impor garam) pak, jadi belum kita produksi kita sudah dihadapkan dengan impor pak," curhat seorang petani di hadapan Prabowo.

Dalam acara itu, para petani menegaskan bahwa produksi garam mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mereka mengkritik pemerintah yang kerap mengambil jalan pintas untuk mengimpor garam daripada mengoptimalkan produksi petani garam di dalam negeri.

"Bukan tidak ada garam di dalam negeri Pak, tapi kemandirian pemerintah untuk memproduksi garam sudah tidak ada, pemerintah sudah tergantun pada impor. Itu yang sangat kami sesalkan," kata petani.

Masih di kesempatan yang sama, para petani meminta Prabowo mengoptimalkan peran PT Garam selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mewujudkan swasembada garam di Indonesia. Sebab, selama ini peran PT Garam direduksi oleh perusahaan swasta pengimpor garam.

"Selama ini PT Garam mau dihanguskan oleh presiden kita Pak. Gak ada yang namanya BUMN, adanya swasta pak. Jadi garam ini dikuasai kelompok tertentu," kata para petani.

"Bayangkan, harga impor sampai Surabaya sini harganya Rp 700,  mereka jual ke konsumen harganya Rp 3.000. Sudah untung Rp 2.300 mereka tanpa mengeluarkan keringat. Sedangkan kita yang berkeringat ini tidak ada untungya. Kami hanya ingin bertahan agar petani garam ini tidak punah, Pak. Itu cita-cita kami," imbuh mereka.

Menanggapi keluhan para petani Prabowo memastikan saat dirinya dilantik sebagai presiden 2019-2024, ia akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi para petani. Di antaranya menghentikan impor, memperbanyak subsidi, hingga memotong rantai distribusi perdagangan komoditas pangan.

"Saya tidak rela bila petani kita miskin, petani kita tidak sejahtera, sebab mereka adalah tulang punggung negara. Tidak ada negara merdeka dan berdaulat bila belum bisa mencukupi pangannya sendiri," kata Prabowo.(red/tim)

Share
Berita Terkait
  • 5 tahun lalu

    Sebelum Pelantikan, Jokowi dan Prabowo Akan Bertemu Kembali

    Andre menuturkan, nantinya dalam pertemuan itu Prabowo akan memberikan sejumlah masukan untuk pemerintah.
  • 5 tahun lalu

    BPN Apresiasi Masyarakat Kawal Hasil Pemilu Dengan Kumpulkan C1

    Hal itu disampaikan Ferry saat menerima puluhan ribu foto C1 plano dari anak-anak muda anggota komunitas relawan pendukung Prabowo-Sandiaga. Acara digelar di Media Center Prabowo-S
  • 5 tahun lalu

    Prabowo-Sandi Unggul di Tempat Walikota Dumai Nyoblos

    Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara TPS 016 Rudi Junaidi menyebutkan, pihaknya mulai melakukan penghitungan surat suara sekitar pukul 17.30 WIB karena saat pemungutan sua
  • 5 tahun lalu

    Hasil Survei Jokowi Vs Prabowo Pasca Kampanye Terakhir Pilpres 2019

    Meski tinggal menghitung jam, beberapa lembaga survei masih mengeluarkan hasil surveinya terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.