• Home
  • Dumai
  • 12 Murid di Dumai Tak Ikut UN, Harus Ikuti Ujian Paket
Selasa, 05 April 2016 21:06:00

12 Murid di Dumai Tak Ikut UN, Harus Ikuti Ujian Paket

DUMAI- Dunia pendidikan belum sepenuhnya membaik, pasalnya di Dumai, Riau masih terdapat 10 siswa yang tidak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) 2016, lantaran harus Drop Out (DO) diakhir semester hingga pihak sekolah berkilah tidak dapat mempertahankan.

Menurut Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat SMA Dinas Pendidikan Kota Dumai Misdiono, pada hari pertama ujian Senin kemarin terdapat 12 peserta ujian dengan kertas maupun komputer tidak hadir dengan berbagai alasan."Sebanyak 12 siswa tidak hadir ini, delapan mengundurkan diri, dua sakit dan dua lagi berhenti," kata Misdiono, Selasa.

Menurutnya, dari delapan siswa gagal ikut UN ini, dua peserta ujian berbasis komputer yang mengalami sakit masih berpeluang mengikuti ujian susulan, sedangkan sisanya tidak bisa karena berhenti dan mengundurkan diri.

“Dari 12 peserta yang tidak ikut UN, 10 peserta dinyatakan drop out, 2 peserta lagi tidak hadir karena sakit dan harus ngulang, 2 peserta yang mengulang tidak bisa ikut UN susulan karena sebelumnya tidak ikut Ujian Kompetensi dan mereka berasal dari SMKN 2 Dumai.” kata Misdiono.

Sedangkan 10 peserta yang tidak mengikuti UN menyatakan berhenti sekolah sebelum dilaksanakan UN. Peserta yang dinyatakan drop out sudah lama berhenti sekolah, namun namanya masih masuk daftar peserta UN karena sebelumnya mereka bersekolah seperti biasa sampai pada saat pelaporan data calon peserta UN.

Adapun 12 peserta yang tidak hadir tersebut, empat siswa di sekolah yang menggelar ujian berbasis kertas, yaitu SMAN 3 Dumai 2 anak, MAS Nurul Islam 1 dan 1 di SMK Budi Dharma.

Kemudian, delapan pelajar UN sistem elektronik, yaitu, satu di SMA YKPP 1, tiga siswa di SMKN 2, satu di SMKN 3, satu SMK Erna dan dua berasal dari SMK Taruna Persada.

“Peserta yang dinyatakan drop out sudah lama berhenti sekolah, namun namanya masih masuk daftar peserta UN karena sebelumnya mereka bersekolah seperti biasa sampai pada saat pelaporan data calon peserta UN. Pihak sekolah tidak dapat mempertahankannya karena berhenti dengan berbagai alasan. Namun bila mereka ingin mendapatkan ijazah harus mengikuti ujian paket.” terangnya.

Dan di hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional Selasa (5/4), peserta SMA jurusan IPA mengisi lembar jawaban Matematika dan Biologi, SMA jurusan IPS Matematika dan Sosiologi dan SMK Matematika saja.

“Meski sempat hujan lebat, Alhamdulillah Listrik PLN tidak padam, Internet dan Server berfungsi dengan baik sehingga tidak ada kendala bagi peserta yang melaksanakan UN menggunakan sistem CBT. Bahkan laporan dari pengawas UN pelaksanaan UN di hari kedua berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.” sebutnya.

Secara umum pelaksanaan UN pada hari pertama dan kedua telah berjalan lancar dan tertib tanpa ada kendala berarti, baik distribusi naskah sekolah gelar ujian dengan kertas maupun sistem komputer."Jumlah peserta tidak hadir pada hari kedua UN ini masih sama dan sejauh ini tidak ada kendala, semua berjalan lancar," terangnya.

Pelaksanaan UN SMA sederajat di Dumai diikuti  total 3.628 peserta, terdiri 2.586 anak ujian berbasis komputer yang diterapkan di 12 sekolah dan 1.042 siswa secara kertas diadakan 20 sekolah dengan 203 ruangan dan 406 pengawas.

Sebelumnya, Wali Kota Dumai Zulkifli AS berharap hasil ujian bisa mendongkrak peringkat prestasi masuk tiga besar, atau minimal mempertahankan pada posisi lima terbaik di Provinsi Riau.

"Kita berharap pelaksanaan berjalan lancar dan sukses dengan hasil memuaskan, dan karena ada UN komputer ini akan bisa menekan terjadinya kecurangan," jelasnya.

Erwin, selaku pembina Forum Silaturahmi Guru Bantu Provinsi Riau, menanggapi hal tersebut. menurutnya tujuan sekolah selain mendidik adalah agar anak-anak tamat belajar dengan bekal ijazah, sebaiknya bagaimanapun kondisinya hendaknya sekolah mempertahankan terlebih siswa yang sudah duduk dibangku kelas III SMA sederajat.
 
"Hal ini miris sekali, apapun kendala keluarga mereka hendaknya tetap diupayakn pihak sekolah agar mereka tetap bisa ikut UN dan mendapatkan ijazah, apalagi yang sudah terdaftar untuk ikut UN sudah pasti mereka DO diakhir smester dan sudah sempat menjalani pendidikan, hingga nama mereka masuk daftar siswa yang ikut UN," ujarnya.
 
Kejadian seperti ini lanjut Erwin, hendaknya jadi perhatian seluruh sekolah dan pemerintah, terutama bagi murid kelas III SMA sederajat bagaimanapun sebaiknya sekolah membantu agar murid tetap bisa ikut UN.
 
"Jika anak tidak tamat sekolah mereka akan putus asa dan bergaul serta melakukan yang yang tidak diinginkan, yang pastinya akan menyumbang angka pengangguran lagi di Dumai," sebut Erwin.

(vie)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 4 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.