Senin, 31 Juli 2017 14:23:00
PT Nagamas Dumai Klarifikasi Peristiwa Tumpahan Stearin
DUMAI, Globalriau.com - Managemen PT Nagamas Palmoil Lestari mengklarifikasi peristiwa terjadinya tumpahan stearin yang diyakini sebagai sebuah kejadian yang tidak ada unsur kesengajaan sama sekali. Berikut rilis dari pihak perusahaan yang diterima redaksi globalriau.com Senin (31/07/2017).
Pada hari Jumat tanggal 28 Juli 2017 sekitar pukul 03.30 Wib saat melakukan transfer antar tangki minyak RBDPS (Refined Bleached Deodorised Palm Stearin) yakni dari T319 ke T632 terjadi "overflow" pada T305. Sebagian besar minyak stearin yang tertumpah tertampung di dalam lokasi tank farm yang dikelilingi oleh bandwall, dan hanya sebagian yang mengalir ke laut melalui aliran drainase. Dugaan kuat tumpahan minyak stearin tersebut disebabkan terjadinya “passing” pada valve pipa jalur transfer.
Dapat dijelaskan bahwa minyak stearin adalah turunan hasil pengolahan CPO yang merupakan bahan baku margarin ataupun yang sering disebut mentega nabati yang biasa kita konsumsi, sehingga dapat dipastikan bahwa minyak stearin tersebut bukanlah minyak yang berbahaya.
Adapun tindakan yang segera dilakukan oleh pihak Perusahaan sesaat setelah kejadian tumpahan minyak stearin antara lain :
1.Melaporkan via telepon (lebih cepat) kepada institusi terkait seperti :
a.Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Dumai dimana team LH Kota Dumai, mereka segera melakukan pengecekan ke tempat kejadian dan mengambil sample air bersama pihak PT. Nagamas di beberapa titik.
b.Pelabuhan Indonesia (Pelindo), di mana pihak Pelindo menurunkan 1 (satu) unit oil boom untuk melokalisir tumpahan minyak stearin.
c.Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), di mana pihak KSOP langsung melakukan pengamanan dan bantuan.
d.Kepolisian Resor (Polres) Dumai, dimana pihak Polres Dumai langsung turun ke tempat kejadian untuk melakukan pengamanan dan pemeriksaan, serta partisipasi dalam pengambilan sample air.
2.Melakukan lokalisir awal atas tumpahan minyak stearin dengan cara membentangkan tali tambang diameter 3" panjang +/- 100 meter, di mana alat tersebut adalah merupakan alat tanggap darurat.
3.Melakukan pembersihan dengan mengerahkan sebanyak 63 orang karyawan dan memakai 3 (tiga) unit kapal pompong.
4.Melakukan pengutipan dan pembersihan sisa-sisa stearin di areal laut sebelah Barat dan Timur.
5.Mengambil sample air untuk diuji pada laboratorium independen.
6.Melakukan perbaikan dan penggantian valve pada pipa jalur yang mengalami passing.
7.Melakukan pembersihan di area jalur navigasi dan parit Pelindo.
Pihak PT. Nagamas sangat menyesalkan kejadian force majeure ini dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan.(rilis)