• Home
  • Dumai
  • Pengguna Jasa Kapal di Dumai Keluhkan Tambahan Biaya Dampak dari Isu Covid-19
Jumat, 20 Maret 2020 15:03:00

Pengguna Jasa Kapal di Dumai Keluhkan Tambahan Biaya Dampak dari Isu Covid-19

Rapat pembentukan tim pencegahan penyebaran covid-19 di Pelabuhan Dumai.

DUMAI, globalriau.com - Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia yakni Indonesian National Shipowners' Association (INSA) mengeluhkan tambahan jasa dan biaya yang muncul akibat dampak emergency dari isu penyebaran covid-19 (Corona Virus) di Kota Dumai.



Diungkapkan ketua DPC INSA Kota Dumai, Herman Buchari kepada awak media Jumat (20/03/2020) menjelaskan bahwa tambahan jasa menimbulkan tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh para owner kapal.

Sistem baru dari situasi emergency yang diungkapkan INSA adalah, bahwa saat ini kapal dari luar negeri yang akan sandar di pelabuhan Dumai wajib diperiksa di selat morong sebelum sandar di dermaga Dumai, hal itu meminculkan tambahan biaya untukberlabuh ke selat morong.

"Banyak owner kapal yang mengeluh karena sekarang kapal tidak bisa langsung sandar, sebab harus diperiksa terlebih dahulu melalui selat morong. AKibatnya, muncul biaya pandu bandar." ungkapnya.

Untuk tambahan biaya yang dimaksud, kata Herman, berkisar sekitar Rp.6.000.000 sampai Rp.7.000.000 rupiah untuk satu kapal pulang dan pergi.

"Harusnya kebijakan yang baru ini menjadi tanggung jawab negara, bukan dibebankan kepada pelaku usaha," jelasnya.

Untuk biaya pandu sandar kata Herman, bervariasi sesuai berat kapal. Disamping itu juga ABK kapal tidak diperbolehkan naik ke darat.

Akibat kebijakan baru ini, tambah Herman, selain menimbulkan tambahan biaya juga mengakibatkan delay meski tidak sampai satu hari.

"Meski tidak sampai sehari tetap saja ada kerugian, karena untuk aktivitas kapal dihitung perjam. Dimana untuk aktivitas satu jam bisa menimbulkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah." terangnya.

Menyikapi hal ini, INSA Dumai mengaku sudah berkali-kali melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait, namun hingga hari ini tidak ada solusi dari pemerintah.

"Kita sudah lakukan rapat dan sampaikan keluhan berkali-kali kepada KKP, maupun KSOP, namun sampai hari ini belum ada solusi menyikapi keluhan para pelaku usaha kepelabuhanan." kata Herman.(egi)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 4 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.