- Home
- Dumai
- Selain Diduga Palsukan Surat Dinkes Dumai, Jodi Pratama juga Disebut Terlibat Politik Pilkada
Senin, 04 November 2024 07:12:00
Selain Diduga Palsukan Surat Dinkes Dumai, Jodi Pratama juga Disebut Terlibat Politik Pilkada
DUMAI - Jodi Pratama, nama salah seorang peserta P3K yang dinyatakan lulus administrasi viral usai namanya disebut-sebut melakukan pemalsuan surat Dinas Kesehatan Dumai, tempat dimana dirinya pernah bekerja sebagai honorer untuk persyaratan daftar calon PPPK.
Kepala Dinas Kesehatan kota Dumai, dr Syaiful saat dikonfirmasi menegaskan bahwa yang bersangkutan sudah diberhentikan sejak Maret 2024.
"Diputus hubungan kerja akibat hasil evaluasi kinerja Januari dan Februari dinilai tidak memuaskan dan melanggar kontrak perjanjian bekerja," jelasnya.
Berdasarkan surat pemberhentian yang dikeluarkan Dinas Kesehatan, terdapat beberapa poin yang menjadi dasar pemecatan, diantaranya, persentase kehadiran di bulan Januari 2024, hanya 16 kali, kemudian pada Februari hadir 5 hari kerja, serta tidak mengikuti apel sebanyak 4 kali.
Sementara dugaan pemalsuan surat keterangan aktif bekerja yang diduga dilampirkan Jodi Pratama pada persyaratan administrasi PPPK nya terkuak setelah pihak BKPSDM mengkonfirmasi kepada Dinas Kesehatan yang kemudian viral di media sosial.
"Terkait dugaan pemalsuan surat tersebut, kita serahkan kepada BKPSDM untuk menindaklanjuti, karena mereka sebagai pihak penyelenggara seleksi PPPK. Sedangkan surat tersebut saya tidak pernah menerbitkan dan menandatanganinya," terang Syaiful.
Setelah viral nama Jodi Pratama atas dugaan pemalsuan surat Dinas Kesehatan di medsos, belakangan beredar cuplikan video saat debat publik perdana pilkada Dumai yang diselenggarakan Jumat (01/11/2024) malam kemarin oleh KPU, terdapat Jodi Pratama di dalamnya mendampingi salah satu pasangan calon.
Publik turut bertanya-tanya bahwa yang bersangkutan (Jodi) terlibat dalam politik pilkada serentak, meski dirinya sedang dalam proses seleksi PPPK.
Wajar saja kemunculan Jodi Pratama di debat publik calon kepala daerah kemarin menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Pasalnya, jika sebagai honorer aktif dan calon PPPK harusnya tidak diperbolehkan mengikuti kampanye maupun terlibat politik praktis serta dukung- mendukung secara langsung.
Dari video yang beredar di tiktok terlihat Jodi Pratama mendampingi salah satu paslon usai kegiatan debat berlangsung. Di dalamnya juga tampak peserta pendaftar PPPK tersebut ikut mengacungkan jari sebagai bentuk dukungan kepada salah satu kandidat pilkada Dumai.
Hingga berita ini dimuat, video tersebut sudah mendapat 138 like dan 27 komentar.**
Share
Komentar