• Home
  • Dumai
  • Terkait Tumpahan Limbah, PT Nagamas dan DLH Dumai Diduga "Main Mata"
Jumat, 12 Agustus 2022 18:46:00

Terkait Tumpahan Limbah, PT Nagamas dan DLH Dumai Diduga "Main Mata"

Potongan hasil laporan DLH Dumai yang berhasil diperoleh awak media terkait pemeriksaan limbah milik PT Nagamas Palmoil Lestari.
DUMAI - Tumpahan air limbah mengandung minyak hasil cucian tanki milik PT Nagamas Palmoil Lestari yang meluber hingga mengotori drainase kawasan pelabuhan tidak dibantah oleh Dinas Lingkungan Hidup, namun mereka terkesan menutupi hasil inspeksi dilapangan kepada awak media.
 
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dameria yang sempat diwawancara awak media membenarkan adanya tumpahan limbah cair yang bercampur minyak ke selokan di kawasan pelabuhan pokala milik PT Pelindo.
 
"Kejadiannya sekitar seminggu lalu, dan kami sudah turun melakukan inspeksi ke lapangan serta mengambil sample. Sekarang menunggu hasil lab," ungkap Dameria.
 
Namun saat diminta hasil dokumentasi dan keterangan pemeriksaan dilapangan, Dameria enggan memperlihatkan kepada publik dengan dalih bahwa dokumen yang dipegangnya merupakan arsip sebagai laporan mereka.
 
Sikap was-was dan terkesan tidak transparannya DLH kepada publik memicu pertanyaan. Bahkan laporan yang dimaksud dicurigai merupakan hasil rekayasa untuk menyelamatkan pihak perusahaan.
 
"Sikap mereka (DLH) patut dicurigai, jangan-jangan mereka sudah "main mata" atau diduga bersekongkol. Sehingga hasil laporan DLH tidak berani mereka buka ke publik," ujar Fatahuddin, SH, ketua lembaga pemerhati lingkungan hidup kepada media Jumat (12/08/2022).
 
Fatahuddin menegaskan bahwa tidak ada aturan yang melarang pihak DLH membuka fakta hasil inspeksi lapangan ke publik. Apalagi menyangkut UU keterbukaan informasi.
 
Dia melanjutkan, kecurigaan muncul dari sikap tidak kooperatifnya pihak perusahaan yang sudah di konfirmasi awak media namun tidak memberikan penjelasan. Serta pihak DLH malah terkesan menutup-nutupi apa yang sebenarnya mereka temukan dilapangan.
 
"Kita sudah tahu beberapa kali PT Nagamas melakukan kelalaian. Beberapa kali terjadi tumpahan minyak sampai tumpah ke laut. Sekarang limbah hasil kegiatan mereka yang ditenggarai dibuang seenaknya ke saluran air. Selama ini DLH tak kunjung memperlihatkan sikap tegas mereka, ironisnya tidak ada sanksi tegas kepada perusahaan perusak lingkungan ini," jelasnya.
 
Lebih jauh dia menjelaskan, kerusakan lingkungan tidak hanya karena limbah berbahaya, air bekas cucian tanki minyak yang sudah mengandung minyak juga dapat mengotori, apalagi jika sudah sampai ke laut.
 
"DLH jangan menjadi macan ompong. Dan jika dikemudian terbukti laporan DLH tidak sesuai fakta dilapangan maka hal ini patut menjadi atensi serius bagi walikota," terang Fatah.
 
Sebelumnya awak media sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada managemen PT NagaMas Palmoil Lestari, namun Ali Bakhri Siregar selaku manager melalui sambungan seluler tidak memberikan hak jawab maupun keterangan.
 
Demikian juga DLH meski mereka mengakui peristiwa yang terjadi sepekan lalu itu, namun enggan membuka dokumentasi serta laporan hasil peninjauan ke lapangan.
 
Tumpahan air bekas kotoran hasil cucian tanki milik PT Nagamas Palmoil Lestari kedapatan mengalir deras ke drainase di kawasan pelabuhan. Namun pihak perusahan tidak melaporkan ke DLH. Sementara pihak terkait justru baru mendapat laporan kejadian dari masyarakat.
 
Belakangan pihak DLH menjelaskan bahwa kejadian itu akibat saluran kotoran yang meluber hingga tumpah ke luar pagar. Sementara sejumlah saksi melihat pembuangan diduga dilakukan dengan sengaja, karena terdapat pipa berukuran 5 centimeter yang langsung mengarah ke dalam drainase.**
Share
Berita Terkait
  • 6 jam lalu

    Walikota Dumai Sempurnakan Program Kesehatan dan Kebersihan

    Disamping itu, beliau juga mengharapkan doa serta dukungan seluruh pihak agar keuangan pemerintah Dumai terus bertambah sehingga dapat memberikan pembangunan dan bantuan kepada mas
  • 13 jam lalu

    Kembalikan Berkas ke Partai Nasdem Dumai, Viencent Berpose 3 Jari ke Bawah

    Setelah berhasil menyelesaikan bangku pendidikan SI di UIR, pemuda berkacamata tersebut sukses mendirikan komunitas yang berkonsentrasi pada design grafis dan sosial kemasyarakatan
  • kemarin

    Program Priority Bin PT KPI Unit Dumai Sukses Kurangi Jejak Karbon

    Dari total keseluruhan tersebut, PT KPI Group berkontribusi dalam pengumpulan sampah sebanyak 1.593 pcs sampah botol plastik dan mengurangi jejak karbon sebanyak 157.707 gram.
  • 2 hari lalu

    Perjuangkan Aspirasi Guru, Aktivis Pendidikan Ikut Pilgubri 2024

    Setumpuk Piagam penghargaan juga telah diperoleh oleh mantan guru honorer provinsi tersebut.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.