Minggu, 13 Maret 2016 20:40:00
Antisipasi Karhutla, TNI Polri Tuntaskan 85 Kanal Blocking
BANGKINANG- Setelah 2 hari pengerjaan pembuatan 85 kanal blocking di wilayah desa Rimbo Panjang oleh Tim gabungan Polri, TNI, Pemda Kampar dan Pemprov Riau serta Tim Manggala Agni akhirnya menyelesaikan pekerjaannya,pada Sabtu (12/3/2016).
Pada hari Jumat (11/3) kemarin telah dirampungkan pembuatan 43 kanal dan hari ini sisa 42 kanal juga telah selesai dikerjakan oleh Tim gabungan ini.
Pembuatan kanal bloking di wilayah Rimbo Panjang oleh Tim gabungan ini dipimpin Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Drs Edy Setiobudi, namun sebelum pekerjaan utamanya dimulai Jajaran Polres Kampar yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Ery Apriyono SiK, dengan melibatkan 150 personil Polres Kampar dan Polsek Jajarannya telah mempersiapkan segala sesuatu terkait pengerjaan kanal blocking ini selama 4 hari berturut - turut.
Kerja keras semua unsur yang tergabung dalam tim ini akhirnya dapat menuntaskan pembuatan sekat kanal di lahan gambut di wilayah desa Rimbo Panjang kecamatan Tambang ini.
Sebagaimana disampaikan Karo Ops Polda Riau sebelumnya bahwa kanal blocking atau sekat kanal merupakan cara yang ampuh untuk mencegah kebakaran yang luas pada lahan gambut. Sebab dengan disekatnya parit atau saluran air disekitar lahan gambut terbukti dapat mempertahankan kelembapan atau kandungan air pada gambut yang berada dibawah permukaan tanah.
Saat ini untuk wilayah Riau telah memasuki masa akhir musim penghujan dimana dalam waktu dekat menurut prediksi dari BMG akan berganti menjadi musim kemarau. Sangat tepat pengerjaan kanal blocking yang dilakukan sekarang ini karena cadangan air yang masih banyak tersimpan dilahan gambut akan mampu dipertahankan lebih lama guna mencegah terjadinya kebakaran lahan yang sulit dipadamkan.
Belajar pada pengalaman pada tahun tahun lalu yang setiap musim kemarau tiba selalu terjadi kebakaran dilahan gambut yang sangat sulit dipadamkan, karena api menjalar tidak hanya dipermukaan tanah tapi juga dibawah permukaan tanah yang mempunyai gambut. Semoga usaha ini dapat berhasil sesuai yang diharapkan agar masyarakat Riau pada khususnya tidak lagi direpotkan dengan bencana kabut asap setiap musim kemarau tiba.
Namun hendaknya usaha berbagai pihak yang telah peduli untuk penanggulangan kebakaran lahan ini juga diimbangi dengan perubahan perilaku masyarakat agar tidak lagi melakukan pembakaran saat hendak membuka lahan pertanian atau perkebunan. Mari kita tunjukkan kepedulian kita semua untuk Indonesia yang lebih baik.(shm)