• Home
  • Media Outreach
  • Carousell Recommerce Index memiliki potensi besar untuk barang bekas di Indonesia
Kamis, 09 Desember 2021 07:33:00

Carousell Recommerce Index memiliki potensi besar untuk barang bekas di Indonesia

Rata-rata tiap orang Indonesia memiliki 57 barang yang tidak diinginkannya di rumah, dimana barang-barang tersebut masih bisa dijual, dan 12% diperkirakan bisa menghasilkan lebih dari Rp10.000.000 jika berhasil menjual semua barang tersebut

JAKARTA, INDONESIA - Media OutReach - 9 Desember 2021 - Menurut Carousell Recommerce Index pertama, yang dipimpin oleh Carousell Group, grup iklan kolom terkemuka di Asia Tenggar, Hong Kong dan Taiwan, Indonesia menempati peringkat pertama untuk potensi penjualan barang preloved dengan kepemilikan sekitar 57 barang yang tidak diinginkan per pengguna. Negara ini juga merupakan salah satu dari empat pasar terkemuka yang diperkirakan memiliki 100 barang potensial yang bisa dijual, dengan tiga negara lainnya adalah Singapura, Filipina, dan Taiwan. 12% pengguna Indonesia diperkirakan dapat memiliki penghasilan lebih dari Rp10.000.000 jika menjual semua barang mereka yang tidak diinginkan di rumah melalui Carousell.

[iklan[

Recommerce mengacu pada penjualan dan pembelian produk yang sudah dimiliki sebelumnya, yang mungkin masih baru atau sudah pernah digunakan. Carousell Recommerce Index 2021 Report merupakan Inisiatif Ramah Lingkungan dari Carousell untuk menyoroti pentingnya keberlanjutan dan jual beli ulang di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan. Laporan tersebut mencakup beberapa temuan dari empat merek Carousell Group, yaitu Carousell, Cho Tot, Mudah.my, dan OneKyat, yang tersebar di delapan pasar, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.

Di Indonesia, lebih dari 7 diantara 10 orang yang pernah membeli barang bekas sebelumnya. Menurut para pengguna, bernilai yang sepadan dengan harganya (62%) merupakan alasan paling populer untuk membeli barang bekas. 21% pengguna memilih untuk membeli karena mempertimbangkan faktor lingkungan, sama dengan rata-rata regional. 70% pembeli barang bekas menyatakan bahwa mereka berusaha untuk hanya membeli barang bekas sebisa mungkin. Ini merupakan angka tertinggi di kawasan tersebut.

Fashion adalah kategori paling populer untuk dibeli orang Indonesia (74%) dan untuk dijual (85%) sebagai barang bekas. Ini serupa dengan preferensi regional, yang menempatkan Fashion sebagai kategori top dengan jumlah produk barang bekas terbanyak yang ditawarkan. Secara historis, Fashion Wanita selalu menempati kategori top dalam hal penawaran barang bekas dan juga paling banyak dilihat. Pada tahun 2020, didorong oleh permintaan terhadap pakaian atas dan pakaian luar, Fashion Pria tumbuh hampir 10% sebagai produk yang paling sering dilihat. Demikian juga dengan permintaan terhadap pakaian anak yang juga mengalami peningkatan dalam jumlah penawaran di kategori Bayi & Anak, karena para orang tua berbenah untuk menghasilkan uang tambahan.

Lucas Ngoo, salah satu pendiri, Carousell Group, mengatakan, "Sebagai pelopor iklan baris berbasis seluler di Asia Tenggara, Carousell Group terus berupaya untuk mengatasi kendala, dan membuat transaksi yang aman dan nyaman. Dengan penggunaan AI dan data, kami akan fokus untuk mempercepat kehadiran kami dalam recommerce di Asia Tenggara, agar pembelian barang bekas mudah dan terpercaya. Pada waktunya, recommerce akan membantu mengatasi masalah konsumsi berlebihan, sehingga menjadikan barang bekas sebagai pilihan pertama bagi para pelanggan."

Carousell Recommerce Index (Laporan 2021) tersedia untuk diunduh di sini.


Tentang Carousell Group

Carousell Group adalah grup iklan kolom terkemuka di Asia Tenggara, Hong Kong dan Taiwan dengan misi menginspirasi dunia untuk mulai menjual, dan menjadikan barang bekas sebagai pilihan utama. Didirikan pada bulan Agustus 2012 di Singapura, Grup ini hadir sebagai yang terdepan di delapan pasar di bawah merek Carousell, Mudah.my, Cho Tot, OneKyat, dan Ox Street, yang melayani puluhan juta pengguna aktif tiap bulan. Carousell didukung oleh para investor terkemuka di antaranya Telenor Group, Rakuten Ventures, Naver, STIC Investments, dan Sequoia Capital India. Kunjungi situs web ini untuk informasi lebih lanjut.

#CarousellGroup

 

Share
Berita Terkait
  • 3 minggu lalu

    Capital Markets Malaysia dan Climate Bonds Initiative meluncurkan Perangkat Strategi Transisi untuk mempercepat laju dan skala pendanaan transisi

    Climate Bonds Initiative adalah organisasi internasional yang berupaya memobilisasi modal global untuk aksi iklim, melalui pengembangan Standar dan Skema Sertifikasi Climate Bonds,
  • 3 minggu lalu

    Natural Catastrophes Caused USD 65 Billion Economic Loss in Asia Pacific in 2023, Aon reports

    melindungi portofolio mereka dari risiko keuangan; mengambil manfaat dari peluang pertumbuhan dalam solusi iklim; dan menentukan cara memberikan dampak positif dan berperan dalam d
  • 3 minggu lalu

    Amazon Papyrus Meluncurkan Identitas Merek dan Logo yang Disegarkan - Memperkuat Komitmen terhadap Inovasi dan Pertumbuhan

    Dengan dedikasi yang teguh terhadap inovasi dan kualitas, APC Group siap untuk terus membentuk masa depan proses manufaktur industri.
  • 4 minggu lalu

    Pendekatan regeneratif penting untuk menyelaraskan ambisi dan tindakan keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik: Kearney

    Studi ini mengukur apakah para eksekutif yakin bahwa target mereka dapat dicapai dan menggali aspek-aspek seperti greenwashing dan insentif manajemen.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.