Kamis, 25 Februari 2016 10:36:00

Defisit 428.000 Ton, Riau Krisis Beras

Ilustrasi.

PEKANBARU- Provinsi Riau tahun ini kekurangan beras sekitar 428.000 ton, lantaran produksi beras setempat tidak mampu memenuhi kebutuhan wilayah provinsi itu.

"Saat ini kebutuhan akan beras di Riau mencapai 670.000 ton per tahun, sementara yang mampu kita penuhi hanya 242.000 ton," papar Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Darmansyah, di Pekanbaru, Rabu (24/2/2016).

Menurutnya, kebutuhan beras di provinsi tersebut dalam lima tahun terakhir selalu tergantung atau dipenuhi pasokan dari Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jambi dan bahkan dari luar negeri.

Tiga provinsi tersebut selama ini masih menjadi pemasok utama untuk menutupi kekurangan stok beras dan terkait masalah inflasi nasional, juga berdampak pada wilayah Riau.

Dengan lahan pertanian terutama areal persawahan padi seluas 139.816 hektare mampu produksi sebesar 274.379 ton, pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan areal luas tanam menjadi 141.848 hektare, sehingga produksi beras di Riau meningkat.

"Kita masih tergantung sekitar 64 persen dari provinsi tetangga. Tiap tahun produksi beras di Riau terus merosot karena berbagai faktor seperti pengurangan lahan persawahan akibat alih fungsi jadi kebun sawit," katanya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau tahun 2015 menyebutkan, produksi beras di daerah tersebut masih jauh dari kata cukup untuk menutupi kebutuhan komoditas tersebut.

Produksi beras pada tahun tersebut baru mencapai 245.625 ton, sementara kebutuhan terus meningkat akibat pertambahan jumlah penduduk tahun 2013 sudah sebanyak 6.146.664 jiwa dan kebutuhan beras mencapai 652.876 ton.

"Apalagi awal tahun ini kita dapat kabar sekitar 2.481 hektare lahan persawahan padi di Riau mengalami gagal panen akibat curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan padi terendam," ucap Darmansyah.

Pelaksana tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pernah mengatakan, salah satu langkah dilakukan pihaknya meminta menteri pertanian secara langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama.

''Sudah disampaikan ke menteri pertanian. Masalah beras tidak bisa diselesaikan sendiri, harus bersama-sama," katanya.

Arsyadjuliandi juga telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Riau Askardiya R Patrianov secara langsung turun ke lapangan dengan meninjau sentra produksi beras di seluruh kabupaten/kota.

Melalui penambahan luas tanaman padi menjadi 141.848 hektare, maka produksi beras di Riau diharapkan mampu sentuh angka 446.818 ton per tahun, sehingga dapat menekan defisit.

"Jadi nanti estimasinya, kekurangan beras kita akan menyentuh angka 136.534 ton per tahun, jika luas tanam terus dibuka," jelas dia.(bnc)

Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Usai Viral di Medsos, Sekda Riau Berdalih Tas Milik Istrinya KW

    Tampak sejumlah foto yang memperlihatkan deretan tas mewah, seperi Hermes dan Gucci, yang digunakan istri Hariyanto. Terlihat juga foto-foto saat istri Hariyanto tersebut sedang as
  • tahun lalu

    Kejati Riau Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru

    Setelah dilakukan pemeriksaan, tim penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan gelar perkara (ekspose) terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Fisik Masjid Ra
  • tahun lalu

    Wakajati Riau Pimpin Apel Kerja Awal Tahun 2023

    Wakajati juga berharap agar jajaran melandasi setiap tugas dan tanggung jawab dengan Kerja Ikhlas, Cerdas dan Tuntas sehingga Output dan Outcome berbagai Program Kejaksaan dapat te
  • 2 tahun lalu

    Angkat Tema Jaga Desa dari Korupsi, Asisten Intelijen Kejati Riau jadi Narasumber Program Tanya Jaksa di RTV

    Dalam pemaparannya, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Raharjo Budi Kisnanto, SH, MH menjelaskan tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa. Dengan d
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.