Selasa, 19 April 2016 21:02:00
Nasib Sial Dua Bupati di Riau, Pelantikan Dibatalkan Mendagri
PEKANBARU- Dua pasang bupati di Kabupaten Rokan Hulu (Suparman-Sukiman) dan Kabupaten Pelalawan (M Harris-Zaderwan) sedianya pagi tadi dilantik Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Namun, rencana pelantikan itu dipastikan batal setelah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirim telegraf pada pukul 23.00 WIB. Surat itu tepat dikirim setelah kedua pasangan bupati dan wakil bupati serta Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan gladi resik di Gedung DPRD Riau.
Para pihak yang berkepentingan kemudian menggelar rapat mendadak di rumah makan Pondok Patin Pekanbaru. Kesimpulan rapat menyatakan keputusan itu tidak bisa dilawan. Akhirnya, Plt Gubernur Riau mengumumkan pembatalan.
Asisten I Sekretariat Daerah Riau Ahmad Syah Harrofie dihubungi membenarkan adanya pengiriman surat mendadak dari Mendagri dan pembatalan itu.
"Dari Senin pagi hingga malam, belum ada menerima kabar. Akhirnya pada pukul 23.00 WIB, surat itu diterima dan berisi tentang penundaan pelantikan kedua bupati terpilih," sebut Ahmad Syah, Selasa (19/4/2016).
Untuk mengisi kekosongan jabatan di dua kabupaten tersebut, Pemerintah Provinsi Riau berencana menunjuk Sekretaris Daerah setempat sebagai pelaksana harian Bupati.
"Untuk mengisi jabatan yang kosong, Pemprov akan menugaskan Sekda kabupaten menjadi pelaksana harian sampai adanya bupati definitif," sebut Ahmad Syah.
Atas kejadian ini, Pemerintah Provinsi Riau juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hulu.
Selama ini, memang beredar kabar adanya penundaan pelantikan itu. Pasalnya, salah satu bupati terpilih, Suparman menjadi tersangka dugaan suap APBD yang saat ini ditangani KPK. Dugaan tersebut dibenarkan saat telegraf tersebut diperlihatkan.
Pantauan di gedung DPRD Riau, ratusan papan bunga sebagai ucapan selamat sudah terpampang. Tamu undangan juga sudah berdatangan. Namun, mereka pulang setelah melihat adanya pengumuman pembatalan di pintu gerbang gedung legislatif tersebut.
Warga Merasa Dipermainkan
Warga Riau merasa dipermainkan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Riau karena pembatalan pelantikan Bupati Rokan Hulu dan Bupati Pelalawan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengeluarkan surat pembatalan pelantikan Suparman menyusul ditetapkannya status Suparman sebagai tersangka oleh KPK.
Al Azhar, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau mengatakan, perasaan masyarakat Riau serasa dipermainkan. Seharusnya pembatapan diumumkan jauh-jauh hari sebelum pelantikan. Pembatalan Pelantikan Suparman-Sukiman dan Haris-Zardewan baru diumumkan pada Selasa (19/4/2016) dini hari.
"Pembatalan diumumkan saat detik-detik terakhir. Kasihan masyarakat, perasannya seperti dipermainkan," katanya.
Rencananya, serah terima jabatan Bupati Rokan Hulu Suparman-Sukiman dan Bupati Pelalawan Haris-Zardewan dilaksanakan pagi ini, Selasa (19/4/2016) di Gedung DPRD Riau. Penundaan pelantikan itu baru diumumkan pada Selasa dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
Datangi DPRD Riau
Buntut tidak jadi dilantikanya bupati dan wakil bupati Kabupaten Rokan Hulu, seratusan masyarakat datangi gedung DPRD Riau, Senin (19/4/2016).
Pertemuan langsung dilakukan dengan dengan didamping Plt Gubenur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto.
Dalam aspirasinya masyarakat meminta pemerintah daerah tegas mempertanyakan terkait dengan penundaan pelantikan.
"Bagaimana pemerintahan di kabupaten jika tidak ada pejabatanya. Kami harap ada kepastian dari pusat melalui pemerintah provinsi, " ujar salah seorang masyarakat
Pertemuan dilakukan di auditorium DPRD Riau dilantai satu dan hingga berita ini ditulis, pertemuan masih berlangsung.
Puluhan petugs kepolisian melakukan penjagaan ketat baik di dalam gedung serta menyebar di halaman gedung.(tpn/bnc/l6c)