• Home
  • Pekanbaru
  • Udara Level Bahaya, Disdik Riau Paksa Sekolah Tetap Beraktivitas
Kamis, 22 Oktober 2015 19:12:00

Udara Level Bahaya, Disdik Riau Paksa Sekolah Tetap Beraktivitas

PEKANBARU- Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau, hari ini meminta semua sekolah melakukan aktivitas belajar-mengajar. Padahal saat ini kondisi udara di Riau berada dalam kondisi terburuk yakni di level berbahaya.

"Hari ini aktivitas belajar dari TK sampai SMA harus tetap dilakukan, " kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Zulfadil kepada Okezone, Kamis (22/10/2015).

Zulfadil mengakui saat ini kondisi udara di Riau berlevel berbahaya akibat terpapar kabut asap. Namun demi mengejar ketertinggalan, siswa harus tetap masuk.

"Namun demikian, jam pelajaran kita kurangi dari hari normal mengingat saat ini kondisi udara berbahaya. Rencana besok kita kembali libur," ucapnya.

Sementara Amanda Luzi, salah satu orangtua murid, menyatakan sangat kawatir ketika Dinas Pendidikan Pekanbaru memaksa siswa untuk tetap sekolah.

"Di rumah saja, yang selalu kita awasi bernapas saja susah, apalagi di sekolah. Tidak mungkin guru sanggup mengontrol semua siswa. Kita khawatir, kita minta siswa tetap libur sampai benar-benar kondisi aman. Apalagi kemarin satu lagi anak SD meninggal karena asap, tentu kita semakin cemas," urai Amanda.

Dalam sebulan terakhir ini sudah tiga siswa SD di Pekanbaru meninggal karena dipaksa menghirup udara yang tercemar. Rabu 21 Oktober, siswa kelas II SD di Pekanbaru bernama Lutfi Aerli (9) meninggal karena jantungnya disesaki asap sehingga mengalami kesulitan pernapasan.

Sebelumnya pada 10 September 2015, seorang siswa SD bernama Muhanum Anggriawati (12), putri dari Mukhlis, warga Kulim Pekanbaru, juga meninggal akibat kabut asap. Anaknya meninggal karena kekurangan sehingga sulit bernapas.

Selanjutnya di akhir September, seorang bocah warga Pekanbaru bernama Azahra (10) meninggal karena asap. Dia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, karena mengalami penyakit yang disebabkan asap yakni pneumonia.

Tidak hanya menelan dari kalangan pelajar, pada 5 Oktober, asap kembali merenggut nyawa seorang PNS di Kementerian Agama Riau, Muhammad Iqbal Hali (39). Korban meninggal karena banyak menghirup asap yang menyebabkan penyakit asmanya memburuk.(okezone)

Share
Berita Terkait
  • 3 tahun lalu

    Program Pembinaan dan Mitigasi Bencana Karhutla Pertamina Dorong Masyarakat Raup Rupiah

    Aktivitas manusia dan korporasi yang kurang memperhatikan lingkungan kerap kali menjadi sebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang meluas hingga turut menghanguskan kawasan pe
  • 4 tahun lalu

    Riau Siaga Darurat Karhutla hingga Oktober 2020

    Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau tahun 2020 di Gedung Daerah Riau, Jl Diponegoro Pekanbaru.
  • 6 tahun lalu

    Setelah Mutasi Kepsek, Isu BPJS Guru Bantu Riau Juga Diduga Sarat Muatan Politik

    Informasi yang berhasil diperoleh awak media dari sejumlah guru bantu dibeberapa kabupaten/kota di Riau ada hal yang tidak lazim terjadi dalam penyerahan dan penyebaran kartu BPJS
  • 7 tahun lalu

    Puluhan Heaktare Lahan Warga Riau Terbakar

    Lahan yang terbakar itu terdiri dari lahan kosong dan kebun kelapa sawit. Berdasarkan hasil pengusutan polisi, lahan tersebut milik 4 perseorangan dan korporasi.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.