• Home
  • Rohul
  • Jemaah Naqsabandiyah Doa Bersama untuk Calon Gubernur Riau Firdaus-Rusli
Senin, 26 Februari 2018 13:49:00

Jemaah Naqsabandiyah Doa Bersama untuk Calon Gubernur Riau Firdaus-Rusli

Cagub Riau Firdaus berdialog dan menampung aspirasi ke Surau Suluk Thariqat Naqsabandiyah, Dusun Kuala Tambusai, Desa Sungai Kumango, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, Minggu (25/2/18) tadi malam.

TAMBUSAI, Globalriau.com - Suasana religi, khusu' dan penuh doa-doa mewarnai silaturahmi calon Gubernur Riau, DR H Firdaus, ST, MT ke Surau Suluk Thariqat Naqsabandiyah, Dusun Kuala Tambusai, Desa Sungai Kumango, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, Minggu (25/2/18) tadi malam.

Kedatangan calon pemimpin Riau itu disambut Tuan Guru Suluk Thareqat Naqsabandiyah, jemaah Tarekat Naqsabandiyah, para Khalifah, Mursyid Suluk Benteng Tujuh Lapis, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.



Suasana penuh khidmat kemudian terasa saat doa bersama serta dzikir dipimpin oleh Khalifah Bukhari. Segenap jemaah terlihat khusuk saat melantunkan ayat-ayat suci Al Quran. Tahlil, takhtim dan dzikir menggema bersahut-sahutan. Nuansa religi sangat terasa sekali. Apalagi ketika mendengar bait-bait doa yang dipanjatkan.

Calon Gubernur Riau DR H Firdaus MT dan rombongan yang mendampingi juga tampak begitu khusus mengamini bait demi bait doa, termasuk untuk keberhasilan Walikota Pekanbaru nonaktif itu menjadi orang nomor satu di Tanah Melayu Riau ini. Wajah Firdaus terlihat tertekuk di antara dua tangannya yang tengadah mengamini doa-doa tersebut.

Sebelumnya Kepala Dusun Kuala Tambusai, Arman dalam kata pengantarnya menyambut rombongan, memperkenalkan sosok DR H Firdaus, ST, MT kepada jemaah Thareqat Naqsabandiyah. Selain itu  juga disampaikan mengenai maksud dan tujuan kedatangan.



"Beliau datang bertamu ke tempat  kita untuk bersilaturahmi. Sebagaimana kita ketahui, Pak Firdaus merupakan salah seorang calon Gubernur Riau berpasangan dengan Rusli Effendi. Kesempatan ini sekaligus ingin minta doa kepada jemaah Thareqat Naqsabandiyah," ujar Amran.

Sementara DR H Firdaus, ST, MT dalam sambutannya, lebih banyak bercerita tentang silsilah keluarganya. Termasuk menyampaikan sejak kecil sudah  tidak asing lagi dengan amalan Naqsabandi.

"Sejak kecil orang tua menanamkan nilai agama yang kuat. Melalui Al Quran yang ada di rumah, saya sering membaca cara-cara berzikir dan lainnya. Saya bersyukur dilahirkan di keluarga serta lingkungan yang taat," ungkap DR H Firdaus.



Lebih lanjut disampaikan DR H Firdaus, dirinya juga bagian dari keluarga besar suluk. Bersama Tuan Guru Abu Bakar Pontong Tangan pernah ikut bersama mendirikan surau suluk.

"Bentuk bangunannya lebih kurang sama dengan surau suluk ini," sebut DR Firdaus.

Selain bercerita tentang asal usul daerah, DR H Firdaus juga menceritakan perjalanan karirnya di dunia birokrasi. Selama 32 tahun ikut terlibat dalam program pembangunan di Propinsi Riau. Terutama pembangunan sejumlah infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya.

"Berbekal pengalaman itu, hari ini saya ingin memberikan pengabdian  bagi Bumi Lancang Kuning ini. Menjadi Gubernur atau pemimpin itu hakikatnya adalah pelayan masyarakat. Saya mohon doa restu dan di doakan oleh segenap jemaah Thareqat Naqsabandiyah," ujar DR H Firdaus, ST, MT.(rls)

Share
Berita Terkait
  • 4 tahun lalu

    Ketua TP PKK Riau dan Ketua IKAPTK Riau Gebrak Masker Door to Door di Rohul

    Masih banyaknya masyarakat yang belum dapat memenuhi kebutuhan tambahan di tengah pandemi covid 19 seperti masker, membuat Ketua TP PKK Provinsi Riau Misnarni Syamsuar turun langsu
  • 4 tahun lalu

    IRT Penjual Gorengan di Riau Diperkosa di Kebun Sawit

    Pria ini memerkosa seorang ibu enam orang anak yang sehari-hari bekerja sebagai penjual goreng telur puyuh, goreng ayam dan gorengan lainnya.
  • 4 tahun lalu

    Mabuk Pulang ke Rumah, Ayah di Rohul Perkosa Anak Kandung

    Pencabulan itu dilakukan oleh pelaku pada Kamis 4 Juni 2020 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk lalu masuk ke kamar IT dan langsung mencab
  • 4 tahun lalu

    Ibu 3 Anak di Riau Diperkarakan PTPN V Akibat Curi Sawit Rp76 Ribu

    Rica tak menyangka, pencurian sawit hanya 3 tandan itu berujung pengadilan. Perbuatan yang dilakukannya karena merasa kalut saat melihat anak-anaknya menangis kelaparan. Sementara
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.