• Home
  • Bengkalis
  • Masih Banyak Petani Tak Ikuti Petunjuk Penyuluhan dari Pemerintah
Senin, 01 Februari 2016 18:18:00

Masih Banyak Petani Tak Ikuti Petunjuk Penyuluhan dari Pemerintah

Petani asal Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

DURI- Program cetak Sawah yang digalakkan Pemerintah Pusat dan Kabupaten Bengkalis di Desa Harapan Baru Kecamatan Mandau dinilai kurang maksimal. Hal ini disebabkan petani padi masih kurang maksimal dalam melaksanakan arahan dari PPL.

Meski penaman padi sudah menerima penyuluhan, tetapi dalam pengimplementasiannya masih menerapkan sistem cara bertani tradisional, kerap berpedoman pada cuaca atau bulan waktu tanam yang lazim mereka lakukan sebelumnya.

Padahal saat ini Pemerintah melalui cetak Sawah telah memberikan penyuluhan tentang cara bercocok tanam padi yang baik dan Profesional.

Pemerintah melalui UPTD Pertanian didampingi Petugas PPL telah sering mengadakan penyuluhan, terlebih memilih bibit padi, misalnya bibit padi unggul selama 100 masa panen, yang berarti dalam 1 tahun dapat melakukan penanaman selama 3 kali.

Selain itu PPL juga mensosialisasikan cara pemupukan, penyemprotan bahkan perawatan
bertahap hingga masa panen tiba. Namun dari pantauan dibeberapa tempat, terlihat justru penanam padi tahun ini termasuk katagori Gagal.

Seorang tokoh Masyarakat, Muhamad Tahir, menyebutkan tanaman padi yang dirawatnya saat ini terlihat cukup memuaskan. Kondisi tanaman padi M Tahir dan beberapa kelompoknya terlihat tumbuh subur, serta berisikan buah padi yang terlihat padat, besar yang saat ini terlihat mulai menguning.

M Tahir menceritakan tentang perawatan padi miliknya, program penanaman padi sawah yang hendak ditanam saat itu sudah berada di ujung Bulan September, sehingga untuk pandangan petani musiman sudah terlambat alias hasil panen kelak akan gagal, lumrah pada bulan tersebut curah hujan sangat tinggi hingga otomatis mengganggu putik/bunga padi.

Disamping persoalan diatas sesuai pemahaman petani tradisional akan terserang burung pemakan padi.

Namun, M Taher dengan kelompoknya dengan bergotong royong membersihkan areal penanaman, beliau memilih bibit umur 3 bulan masa panen.

Dalam perwatannya M Tahir tetap berpedoman pada penyuluhan yang dia terima dari petugas PPL dan arahan UPTD Mandau."Penanaman padi ini merupakan percontohan sehingga harus mengikuti arahan setiap tahap perkembangan serta perawatannya di sesuaikan dengan umur padi" tuturnya.

Diterangkannya, padi disemai dengan mengatur benih (agak jarang) dengan ampang Semaian yang tidak terlalu sempit,umur 2 Minggu dipancing dengan mamberi pupuk NPK,dan setelah penanaman ,pemupukan dilakukan 3 kali, yakni, pada umur 1  bulan,saat umur jalan 2 bulan dan terakhir pada umur 2 bulan lebih.

"Pupuk yang digunakan seperti NPK, TSP, Urea dan HcL, untuk menghindari wereng (mati pucuk) melakukan penyemprotan1 kali seminggu sampai seluruh padi menguning." jelasnya.

Untuk penanaman juga diatur dimana setiap 4 baris/alur diberi rongga,dimana saat menyemprot ada jalan tidak sampai memijak/ mengganggu padi,dan jalur kosong hendaknya mengikuti matahari terbit dan terbenam.

Untuk mencegah rumput dilakukan,penyemprotan jamur/ pembersihan rumput dan mencegah hama tikus ada disediakan Dinas Pertanian, semua berdasarkan arahan PPL.

Sebagai Warga yang sudah lama mejabat sebagai Kepala Dusun,dan sudah berpengalaman mencegah hama burung,M Tahir membuat alat pengusir burung yang mrmamfaatkan besi angker dimasukkan pada kaleng yang sudah diberi lobang,rakitan ini mengandalkan goyangan angin.

"sangat membantu mengusir burung,dimana saat angin menggoncang alat tersebut akan terdengar bunyi gemerincing,bisa tidur sambil jaga burung"terang M Tahir,sedikit berseloroh.

Pengusiran burung pemakan padi dengan memamfaatkan alat rakitan ini dapat juga dilakukan untuk mengusir hama binatang sejenis babi hutan.

Saat ini hal ini sudah banyak ditiru warga lainnya dan berharap suatu ketika nanti tercipta alat modern sehingga setiap petani aman terhadap hama penganggu tanaman padi,jagung maupun jenis tanaman lainnya."Alhamdulillah padi sudah mulai terlihat menunduk dan menguning,saat panen nanti pihak Kecamatan dapat ikut serta turun ke sawah ini"singkatnya sambil menyudahi ceritanya.(rat)

 

Share
Berita Terkait
  • 10 bulan lalu

    Kades Puteri Sembilan Serahkan Bantuan Ratusan Bibit Tanaman Buah kepada Masyarakat

    Suyutno berharap dari bantuan bibit tanaman ini bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan pepohonan juga bisa membantu ekonomi masyarakat setempat.
  • 2 tahun lalu

    Wamen LHK Apresiasi Program Mitigasi Karhutla Kampung Gambut Berdikari, Binaan Kilang Sei Pakning

    Kegiatan yang dipusatkan di Arboretum Gambut Marsawa yakni hutan masyarakat di kawasan gambut yang masih bertahan dan merupakan bagian dari Program Kampung Gambut Berdikari.
  • 2 tahun lalu

    Rem Blong, Truk Tak Kuat Menanjak Hantam Mobil di Dalam RoRo Bengkalis

    Peristiwa terjadi akibat salah satu truk pengangkut pasir gagal menanjak untuk keluar pintu RoRo dan menghantam kendaraan dibelakangnya.
  • 2 tahun lalu

    Tak Terima Diputus Pacar, Mantan Napi Kembali Berurusan Dengan Polisi

    Lobo ditangkap karena membakar satu unit mobil Toyota Agya milik korban inisial M di rumah kontrakan korban Jalan HR Soebrantas Gang Sekapur Sirih Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.