Senin, 05 Maret 2018 11:55:00
Akibat RTRW, Ribuan Keluarga di Perbatasan Dumai Tak Dapat Pelayanan Kesehatan
DUMAI-Pesisir Pos: Masyarakat perbatasan Kota Dumai dan Rokan Hilir (Rohil) harus terisolir karena sulit dijangkau dengan kendaraan darat. Meskipun bisa namun harus dilalui dengan susah payah dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Akses laut adalah salah satu alternatif yang dipilih warga untuk ke kota dan beraktivitas.
Ironisnya, ribuan keluarga di perbatasan ini masih jauh dari perhatian pemerintah. Tidak ada satupun fasilitas umum yang dapat mereka nikmati.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan, Paisal mengaku sudah lama membahas soal ini kepada lurah dan camat setempat. Namun, terkendala status lahan akibat RTRW belum rampung hingga berdampak pada legalitas pembangunan fasilitas umum disana.
"Saya sudah pernah minta dikeluarkan surat tanah untuk Pustu disana, tetapi lurah setempat tidak berani karena RT RW belum siap. Kalau soal anggaran bisa kita upayakan, namun kalau soal legalitas lahan ini kita tidak bisa berbuat banyak," jelas Paisal.
Untuk solusi jangka pendek, Paisal menyebutkan tahun ini akan ada ambulance khusus warga perbatasan, dan adanya program puskesmas keliling disana untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi warga di perbatasan.
Sebelumnya diberitakan, Desa Teluk Dalam salah satu daerah terisolir, di Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan dari beberapa desa lainnya jauh dari perhatian pemerintah.
Ratusan warga di desa tersebut sudah puluhan tahun mendambakan adanya sekolah SD, SMP dan SMA yang layak serta pusat kesehatan mayarakat meski hanya Puskesmas Pembantu (Pustu).
"Kami disini lebih dari 200 KK, disini ada SD kelas jauh, tapi SMP dan SMA tidak ada. Namun yang terutama Pustu kalau bisa secepatnya dibangun pemerintah disini." pinta, Mario, RT 08 Desa Teluk Dalam kepada media belum lama ini.
Selain RT 08, RT 09 dan RT 07 di Batu Teritip yang memiliki jumlah lebih dari 1000 keluarga yang juga mendambakan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
"Kami tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah, makanya kami minta pemerintah Dumai dapat perhatikan jaminan hidup untuk masyarakat disini," harapnya.
Dikisahkan ketua RT di Desa Teluk Dalam ini, bahwa pada 2006 lalu puluhan keluarga kena penyakit malaria bahkan sampai ada yang meninggal.
"Ada beberapa keluarga saya yang kena malaria saat itu, bahkan ada yang sampai meninggal. Oleh karena itu kami minta agar pemerintah membangun Pustu disini," sebutnya.
Mario mengakui sudah berkali-kali mengusulkan melalui Musrenbang namun tidak ada realisasi sampai tahun 2018 ini.(egy)