• Home
  • Dumai
  • Ruang Rawat Inap dan Labor Banjir, Plt Dirut RSUD Dumai "Tutup Mulut"
Selasa, 07 Desember 2021 20:46:00

Ruang Rawat Inap dan Labor Banjir, Plt Dirut RSUD Dumai "Tutup Mulut"

Hujan yang mengguyur Kota Dumai beberapa hari lalu tidak hanya memicu genangan air di ruang rawat inap, namun juga masuk hingga ke ruangan Labor RSUD Dumai. Akibatnya, sejumlah alat yang terkontaminasi oleh air diperkirakan tidak dapat digunakan dan memicu potensi kerugian yang tidak sedikit.

LABORATORIUM milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai sedari awal pembangunan ruangan memang sudah menuai persoalan. Peralatan labor sempat terlantar akibat belum tersedianya ruangan. Kini, peralatan yang berada di dalam labor tersebut juga dalam kondisi tidak aman akibat ruangannya mengalami kebanjiran. Hal itu dikhawatirkan bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada alt medis tersebut.

Menurut informasi dan sebagaimana video yang beredar di media sosial, hujan yang mengguyur Kota Dumai beberapa hari lalu mengakibatkan air masuk hingga ke ruang inap pasien. Kabarnya tidak hanya itu, namun genangan air juga masuk hingga ke ruang labor RSUD. Padahal peralatan labor itu tidak boleh terkena air.

Menurut sejumlah sumber, , hal tersebut bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya alat tes swab PCR juga sempat terkontaminasi akibat bocornya ruangan labor tersebut. Dampaknya, setiap pasien yang dilakukan tes seluruh hasilnya positif.

Plt Direktur Utama RSUD Kota Dumai, drg Ridhonaldi ketika dikonfirmasi memilih " tutup mulut " dan tidak menggubris pertanyaan dari wartawan saat dihubungi melalui sambungan seluler miliknya.

Sejumlah dokter di RSUD Dumai yang juga dicoba konfirmasi juga enggan memberikan jawaban terkait hal itu. Menurut mereka, di RSUD seluruh informasi yang diberikan melalui satu pintu yakni Humas dan itu sudah ada persetujuan dari Direktur Utama.

Hingga berita ini di muat, belum ada keterangan resmi dari RSUD Dumai terkait bocor dan banjirnya ruang labor tersebut. Padahal akibat kasus itu, RSUD bisa mengalami kerugian hingga miliaran rupiah dari kerusakan alat dan obat yang sudah tidak bisa digunakan karena sudah tidak steril lagi.

Plt Direktur Utama RSUD Dumai bukan sekali ini saja memilih bungkam ketika dikonfirmasi terkait permasalahan di Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Dumai tersebut. Sebelumnya, terkait persoalan pelayanan yang buruk akibat tidak tersedianya obat di apotik rumah sakit juga memicu komplain dari para pasien peserta BPJS. Mereka yang seharusnya mendapatkan fasilitas obat dari RSUD, karena stok obat kosong harus membeli di apotik luar.

Keluhan yang tersebar luas di Medsos itu mendapat respon dari berbagai netizen yang pernah mengalami hal yang sama. Ternyata persoalan stok obat kosong tersebut sudah terjadi sejak lama, namun belum terselesaikan hingga saat ini.

Sebagaimana diungkapkan pemilik akun, @Ghofur mengisahkan saat orang tuanya dirawat tidak mendapatkan stok obat dari RSUD hingga harus membeli keluar hingga almarhum ayahnya meninggal dunia."Umah sakit gratis obatnyo jiko obatnyo tidak ado di apotik umah sakit beli di apotik luwo umah sakit, Itulah yang kami rasokan sampai almarhum orang tuo kami meninggal," tulisnya di kanal komentar facebook beberapa pekan lalu.

Keluhan terhadap RSUD tidak terlepas dari pengelolaan managemen dan perangkat pemerintah yang notabene sebagai pelayanan untuk masyarakat. Sehingga Walikota terkena imbas dari kekesalan para keluarga pasien tersebut.

“ Buat yang mengeluh dengan BPJS dan juga pelayanan RSUD minta sama walikota Dumai terpilih itu, minta janji-janjinya pada saat pilkada. Walikota Dumai pernah menjabat di Dinas Kesehatan, kemana tanggung jawab walikota Dumai itu, kok dibiarkan," ujar pemilik akun @Andre menyambut komentar warganet lainnya.

Humas management RSUD Kota Dumai Teguh sebelumnya dimedia mengatakan, bahwa menurut keterangan Kabid Keuangan RSUD penyebab kekosongan obat untuk pasien peserta BPJS Kesehatan adalah karena ketersediaan keuangan kas RSUD lagi susah, diakibatkan biaya untuk pasien Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum turun.

“ Karena dana dari Kemenkes RI belum turun, maka kebijakan yang diambil management RSUD untuk memakai dana yang sudah dibayar oleh pihak BPJS Kota Dumai membeli obat-obatan bagi pasien Covid-19," ucap Teguh.(*)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 5 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.