• Home
  • Dumai
  • Walikota Dumai Diminta Copot Dirut RSUD
Jumat, 31 Januari 2020 11:48:00

Walikota Dumai Diminta Copot Dirut RSUD

Para dokter RSUD Dumai tampak bersama melakukan protes terhadap kebijakan dirut RSUD Dumai.

DUMAI, globalriau.com - Berbagai persoalan yang terjadi di managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai yang memicu terjadinya mogok kerja oleh beberapa dokter spesialis pada Selasa (29/1) lalu yang mengakibatkan ratusan pasien terlantar dan tidak mendapat penanganan medis.



Menurut para dokter, Direktur RSUD Dumai, Ridhonaldi susah diajak berkomunikasi dan sedikit arogan dalam mengambil kebijakan, terutama terkait komite medis. Selain itu, juga dikeluhkan kekurangan pelayanan serta fasilitas lainnya.

Terkait peristiwa tersebut aktivis Erwin Rodimart Sitompul, mendesak agar Walikota Dumai Zulkifli As segera mencopot dan mengganti Direktur RSUD Ridhonaldi.

"Sebaiknya walikota Dumai segera mencopot Direktur RSUD agar permasalahan tidak berlanjut dimana yang akan menanggung akibat dari salah pengelolaan oleh managemen RSUD berdampak pada ribuan pasien," ujarnya.

Erwin menilai jika dalam sebuah lembaga atau organisasi pemerintahan sudah tidak baik komunikasi, kerjaan pun tidak akan maksimal. Sehingga akan berdampak buruk bagi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

"Sebelum hal ini berdampak serius terhadap masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, sebaiknya walikota segera bertindak. Karena Dirut RSUD sudah gagal melakukan fungsinya sebagai pimpinan, hingga para dokter bereaksi seperti itu." terangnya.

Aksi mogok keerja oleh dokter RSUD Dumai sebenarnya telah berlangsung sejak Senin (27/1), sehingga mengakibatkan pelayanan Poliklinik serta tindakan Operasi Elektif atau yang tidak terjadwal RSUD Dumai ditutup. Sekretaris Daerah Kota Dumai, Herdi Salioso menyebutkan, mogok kerja dokter karena terjadi salah komunikasi akibat perubahan aturan. Juga terkait persediaan obatan serta pelayanan.

Direktur RSUD Dumai, Ridhonaldi mengaku sebagai pejabat struktural terpaksa sering tidak berada di tempat untuk urusan melobi anggaran di kementerian dan mengikuti rapat, dan komunikasi bisa melalui kepala bidang. "Saya harus ikut rapat-rapat di luar dan mencari anggaran di kementerian, jadinya jarang di kantor, namun karena ini menjadi masalah, ke depan komunikasi akan lebih diperbaiki," kata Ridhonaldi.(egi)

Share
Berita Terkait
  • 2 bulan lalu

    Polres Dumai Jenguk Petugas KPPS yang Tersengat Listrik saat Pasang Tenda TPS

    Usai menyampaikan apresiasi dan dukungan tersebut, Ipda J. Munthe didampingi Ps. Kanit 4 Sat Intelkam Polres Dumai Aiptu Suardi Hasibuan, Ps. Kanit 1 Sat Intelkam Polres Dumai Brip
  • 4 bulan lalu

    Perayaan Natal, PT Pelita Agung Agrindustri Berikan Bantuan Sembako kepada Lansia dan Anak Yatim

    Salah satu penerima bantuan, Marlina mengatakan bantuan sembako yg diterima sangat membantu memenuhi kebutuhan.
  • 5 bulan lalu

    Perampokan Kapal Mulai Marak Terjadi di Perairan Dumai

    Kondisi tersebut hingga kini belum mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum. Dikhawatirkan hal ini akan memperburuk citra pelabuhan Dumai sebagai kawasan industri dan pe
  • 5 bulan lalu

    Serahkan Santunan 491 Anak Yatim dan Piatu, Walikota Minta Doa Agar Kota Dumai Mendapat Keberkahan

    Dalam sambutannya, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dengan tujuan untuk dapat meringankan beban masyarakat kh
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.