Selasa, 03 November 2015 21:30:00
Walikota dan DPRD Diminta Copot Kadisdik Dumai
Salah Usulkan Gaji Guru Bantu Riau
DUMAI- Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, Syaari dinilai sudah melakukan kesalahan fatal, hingga mengakibatkan ratusan guru bantu Riau harus sengsara akibat honor mereka sudah berbulan-bulan belum dibayarkan.
Hal itu disebut akibat kesalahan yang dilakukan Dinas Pendidikan Dumai yang salah mengusulkan usulan gaji guru bantu Riau sebesar Rp1.400.000,- sementara sesuai aturan provinsi Riau honor guru bantu adalah sebesar Rp2.000.000,-.
"Akibat kesalahan usulan itu lebih dari tiga ratus guru bantu Riau di Dumai tidak gajian sudah berbulan-bulan, karena alokasi untuk honor guru bantu berkurang, akibat selisih dan kekurangan dari usulan itu," sebut Erwin, dewan pembina Forum Silaturahmi Guru Bantu Riau, Selasa (3/11/15).
Ditambahkan Erwin, pihaknya meminta agar Kadisdik Dumai segera dicopot dari jabatannya karena sudah melakukan kesalahan yang amat sangat fatal, hingga menyebabkan ratusan guru pendidik harus menanggung susah.
"Kita minta kepada PJ Walikota Dumai adn DPRD untuk dapat mencopot kadisdik, karena kesalahan yang dilakukan oleh mereka sudah sangat fatal dan saya menilai mereka tidak bekerja secara profesional hingga berakibat buruk bagi ratusan guru bantu," ujar Erwin.
Ditambahkan pria yang juga sempat menjabat jadi guru bantu Riau itu, sebelumnya ketua DPRD Dumai Gusri Effendi juga sudah sempat mempertanyakan perihal honor guru bantu kepada dinas pendidikan namun jawaban mereka paling lambat dibayarkan di bulan Oktober kemarin.
Namun, sudah memasuki November janji tersebut belum juga terealisasi."Ketua DPRD sempat mengabarkan bahwa honor akan segera dicairkan setelah verifikasi Gubri terhadap APBD-P Dumai di bulan Oktober, namun belum juga hingga memasuki awal November seperti sekarang.
"Menurut keterangan ketua DPRD Dumai, pihak disdik yang menyebutkan akan dicairkan di minggu pada bulan Oktober, namun sampai detik ini sudah awal November juga belum ada kabar kapan mau dicairkan honor ratusan guru yang sudah memasuki bulan ke tiga belum dibayarkan," jelas Erwin.(egy)