• Home
  • Nasional
  • Begini Alasan Pemerintah Indonesia Datangkan 500 TKA China
Kamis, 28 Mei 2020 18:44:00

Begini Alasan Pemerintah Indonesia Datangkan 500 TKA China

NET/Merdeka.com

GLOBALRIAU.COM - Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi membeberkan alasan pemerintah yang berencana mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) China ke Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu. Menurutnya, kehadiran TKA tersebut diperlukan untuk mempercepat pembangunan smelter dengan teknologi RKEF dari China.



Dia menyadari teknologi RKEF China, bisa bangun secara ekonomis, cepat, dan memiliki standar lingkungan yang baik. Teknologi ini juga menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing di pasar internasional.

"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan mempercepat pembangunan smelter dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka TKA tersebut akan kembali ke negara masing-masing," kata dia dalam keterangannya, Kamis (28/5).

Dia menekankan, kehadiran TKA asal China tersebut juga tidak akan menggerus tenaga kerja berasal dari dalam negeri. Sebagai contoh, seperti di IMIP yang ada di Morowali, saat ini mayoritas sudah beroperasi secara penuh, walaupun masih ada sedikit progress pembangunan fasilitas hilirisasi nikel yang sedang dikembangkan. Pihaknya mencatat, tenaga kerja lokal di sana saat ini adalah 39.500 sementara yang TKA ada 5.500. Jadi jumlah TKA kira-kira hanya 12 persen dari total pekerja,

"Saya yakin jika proses pembangunan smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan turun," kata dia.

Contoh lainnya, terjadi di Weda Bay, yang saat ini sebagian besar masih dalam fase konstruksi, jumlah tenaga kerja adalah 8.900 orang, dengan tenaga kerja lokal sebesar 7.700 dan TKA 1.200. Itupun tenaga kerja lokal masih jauh lebih banyak.

Jumlah Tenaga Kerja

Tak hanya itu, di Kawasan industri Virtue Dragon di Konawe, yang kemarin sedang diributkan, jumlah tenaga kerja seluruhnya adalah 11.790 orang. Dengan komposisi 11.084 tenaga kerja Indonesia dan 706 TKA China.

"Jadi kalau nambah 500 TKA untuk mempercepat progress konstruksi agar cepat beroperasi sehingga tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu suatu yang salah?," katanya.

Jodi menekankan, TKA yang datang ini bukan malah mengambil pekerjaan dari tenaga kerja lokal, tapi justru untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal, karena ketika sudah mulai beroperasi, tenaga kerja lokal akan mayoritas.

"Penciptaan lapangan kerja adalah prioritas utama dari Pemerintah, jangan dibalik-dibalik dengan informasi yang menyesatkan," jelas dia.

Tunda Kedatangan Tenaga Kerja China

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akhirnya memutuskan menunda rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara sampai wilayah Tanah Air dinyatakan aman dari pandemi virus corona. Keputusan ini menindaklanjuti polemik yang terjadi di tataran masyarakat.

Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan, R. Soes Hindharno mengatakan, penundaan ini telah memperhatikan usulan dan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Khususnya pandangan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara yang telah disampaikan melalui surat resmi.

"Kita putuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. Selanjutnya kita akan terus berkoordinasi dengan Gubernur dan ketua DPRD Provinsi terkait hal tersebut," kata Soes melalui keterangan tertulis, Selasa (5/5).

Soes menjelaskan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah telah menginstruksikan kepada Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Aris Wahyudi untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait merebaknya polemik rencana kedatangan TKA China. Sehingga, pihaknya memutuskan PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel untuk menunda rencana penggunaan TKA tersebut.

Dengan adanya keputusan tersebut pemerintah berharap polemik terkait TKA asal China dapat diakhiri. Selain itu, pandemi ini juga diharapkan segera berlalu untuk memulihkan ekonomi nasional sehingga kesempatan kerja semakin terbuka.

Sumber: Merdeka.com

Share
Berita Terkait
  • 4 tahun lalu

    Nenek 96 Tahun Dinyatakan Sembuh Total dari Virus Corona

    Golongan lanjut usia (lansia) adalah salah satu yang paling rentan terinfeksi virus ini. Tak sedikit pula lansia yang meninggal dunia karena penyakit ini.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.