• Home
  • Pekanbaru
  • Diminta Copot, Ucapan Menkes Lukai Hati Warga Riau
Jumat, 18 September 2015 06:15:00

Diminta Copot, Ucapan Menkes Lukai Hati Warga Riau

PEKANBARU- Bukan saja pimpinan DPRD Riau yang menyambut kedatangan para mahasiswa yang meminta Mentri kesehatan dicopot dari jabatanya, para pendemo juga disambut oleh Plt Gubernur Riau Arsyadjuliani Rachman yang kebetulan saat itu sedang rapat paripurna di gedung DPRD Riau.

Bahkan DPRD Riau dan Plt sepakat mendukung aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Soliditas Mahasiswa Universitas Islam Riau, Kamis (17/9/2015).

Arsyadjuliandi Rachman menyatakan akan meminta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B. Panjaitan untuk menegur Menteri Kesehatan Nila M. Moeloek terkait pernyataannya di salah satu media massa yang menyatakan pencemaran asap di Riau belum berbahaya.

"Nanti akan saya sampaikan ke Menkopolhukam langsung, karena penanggungjawab yang diperintahkan presiden menangani ini (kabut asap) adalah Menkopolhukam. Kita akan sampaikan untuk beliau menegur atau bagaimana ke Ibu Menteri," katanya.

Dia mengaku terkejut dengan berita ini dan telah meminta Kepala Dinas Kesehatan Riau mempertanyakan masalah ini untuk mengklarifikasi apakah menteri yang salah sampaikan atau kepala badan menyampaikan asal ibu senang saja. "Saya sampaikan coba telpon mentri atau kepala badan, nggak salah tu ibuk menyampaikan seperti itu. Apa dia salah sampaikan atau bagaimana," ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo juga ikut menandatangai aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswa tersebut. "Kalau memang benar seperti itu ini memang patut kita sayangkan dan kita akan mendukung aspirasi ini," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidiritas Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi gedung DPRD, Kamis (17/9). Kedatangan mahasiswa tersebut meminta supaya DPRD Riau menyampaikan aspirasi mahasiswa ke Pemerintah Pusat supaya Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dicopot dari jabatanya.

"Minta kejelasan sesungguhnya rakyat Riau adalah korban atas tidak bertanggung jawabnya pemerintah. Otak kita butuh oksigen, di Pekanbaru pencemaran sudah sampai 1.000 indeks. Di Singapura baru 100 saja polutannya sudah dikatakan bahaya," jelas salah seorang pendemo Riki.

Dirinya menyebutkan bahwa perkataan Menteri tersebut sangat menggores hati rakyat Riau. Katanya, harus seperti apa udaranya baru dikategorikan sebagai bahaya oleh sang menteri.

"Inilah sebagian yang tidak tahan lagi dengan kondisi sekarang ini. Jadi, jangan sampai ada respon provinsi lain, malu kita. Menteri Kesehatan yang mengatakan itu sangat menyakiti kami. Kalau bisa bawa keluarga itu menteri ke Riau supaya bisa merasakan betapa sesak dan menderitanya kami ini masyarakat Riau," lanjut mahasiswa lainya Ilham Rosadi.

Massa mendesak Jokowi seriusi asap Riau. Juga pernyataan sang Menteri. "Tujuan kami untuk menanggapi pernyataan menteri itu yang sangat menyakitkan. Kita minta bawa persoalan ini ke Jakarta kepada Presiden Jokowi. Minta mentrinya itu dicopot," katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (15/9/2015), Menkes Nila F Moeloek mengutarakan belum berencana mengevakuasi warga Riau yang terdampak kabut asap, seiring pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei, yang justru pertimbangkan segera evakuasi penduduk Riau.

"Pencemaran asap (di Riau) saat ini belum pada taraf sangat berbahaya. Kalau tingkatnya terlalu tinggi, mau tidak mau kami harus evakuasi. Tetapi dalam taraf ini masih belum," kata Nila usai membuka acara Simposium Internasional ke-2 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Saat Menkes menyatakan itu, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru telah menyentuh angka 984 psi (polutan standar indeks). Angka itu sudah di atas level tertinggi ISPU, yakni berbahaya, yang berada di kisaran 300-500 psi. Namun setelah hujan mengguyur semalam, hari ini ISPU di Riau turun ke angka 100-an di level sedang atau tak sehat.(hrc)

Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Usai Viral di Medsos, Sekda Riau Berdalih Tas Milik Istrinya KW

    Tampak sejumlah foto yang memperlihatkan deretan tas mewah, seperi Hermes dan Gucci, yang digunakan istri Hariyanto. Terlihat juga foto-foto saat istri Hariyanto tersebut sedang as
  • tahun lalu

    Kejati Riau Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru

    Setelah dilakukan pemeriksaan, tim penyidik Pidsus Kejaksaan Tinggi Riau melakukan gelar perkara (ekspose) terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Fisik Masjid Ra
  • tahun lalu

    Wakajati Riau Pimpin Apel Kerja Awal Tahun 2023

    Wakajati juga berharap agar jajaran melandasi setiap tugas dan tanggung jawab dengan Kerja Ikhlas, Cerdas dan Tuntas sehingga Output dan Outcome berbagai Program Kejaksaan dapat te
  • 2 tahun lalu

    Angkat Tema Jaga Desa dari Korupsi, Asisten Intelijen Kejati Riau jadi Narasumber Program Tanya Jaksa di RTV

    Dalam pemaparannya, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Raharjo Budi Kisnanto, SH, MH menjelaskan tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa. Dengan d
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.