Rabu, 23 Juni 2021 21:27:00
Kepala BKKBN RI Yakini Pasca Pandemi Angka Stunting Meningkat
PEKANBARU, globalriau.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa para ahli memprediksi pasca pandemi Covid-19 angka prevalensi stunting di Tanah Air mengalami kenaikan hingga 30-30,2 persen.
Hal itu disampaikannya saat memberikan materi secara virtual dalam acara Mencanangkan Gerakan TP PKK Provinsi Riau dalam Menurunkan Angka Stunting tahun 2021, Rabu (23/6/21).
Ia mengatakan penyebab stunting bisa dikarenakan sebagian kelahiran bayi sudah dalam kondisi kekurangan gizi. Terlebih lagi dimasa krisi kesehatan dan krisis ekonomi saat ini tentu masalah gizi juga ikut terdampak.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan kualitas sumber daya manusia untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045 terganggu oleh berbagai hal salah satunya permasalahan pada anak yaitu stunting yang sekarang sudah mencapai angka 27,6 persen, dimana menurut prediksi angka tersebut akan mengalami kenaikan hingga 30,2 persen yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.
Selain stunting, Hasto mengaku bahwa terdapat juga remaja dan anak-anak Indonesia yang mempunyai gangguan yakni mental emosional disorder, angka ini cukup tinggi yaitu 9,8%.
"Ada anak-anak kita itu yang susah diatur karena gangguan mental, seenaknya sendiri," imbuhnya.
Tak hanya berlaku pada anak-anak, gangguan mental ini kata Hasto juga dialami para pekerja atau PNS yang sudah mencapai angka 6 persen.
"Menurut pengalaman saya sewaktu menjabat Bupati Kulon Progo Yogyakarta, dari 100 karyawan itu ada sekitar 5 atau 6 karyawan lah yang agak susah diatur, bolos, dikasih tugas tidak selesai dan nakal, itu karena mental emosional disorder," jelasnya.
Pihaknya berharap, Provinsi Riau dengan jumlah penduduk yang belum tergolong besar akan mampu menekan angka stanting dan menurunkan angka mental emosional disorder, difabel dan autisme.
"Oleh karenanya pak Presiden Jokowi selalu mengingatkan supaya kita menuju Indonesia Emas dengan cara generasi harus berkualitas, untuk itu mari kita kawal dan bimbing jangan sampai banyak stunting," pungkasnya.(MCR)