Senin, 24 Agustus 2015 22:38:00
Pemindahan IPDN Tak Semudah Membalik Telapak Tanggan
ROHIL- Pemindahan IPDN Kampus Riau dari Rokan Hilir tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rohil sampai saat ini masih dinilai layak dan hanya perlu pembenahan sejumlah fasilitas.
Satu persatu ambisi sejumlah kabupaten/kota ingin memindahkan IPDN Kampus Riau mulai terkuak, ini masih terkait persaingan sebelumnya, yang kebetulan waktu itu, Bupati Rohil Annas Maamun, berhasil memboyong IPDN ke Rokan Hilir.
Belakangan, muncul wacana pemindahan lagi, itupun baru sekedar menyediakan lahan, dan menjanjikan berbagai fasilitas, dan belum tentu ujung pangkalnya.
Sementara, IPDN Kampus Riau di Rokan Hilir, perkuliahan sudah berjalan, fasilitas sudah memadai, dan sangat layak tetap berada disana.
“Pak Gubernur Riau, waktu halal bi halal lalu, mendukung Kampus IPDN tetap berada di Rokan Hilir,” kata Hermanto, Kabag Humas Setda, Rohil, dalam bincang-bincang dengan sejumlah awak media, di Lapangan Perteba, belum lama ini.
Mendapat angin segar dari Gubernur Riau, Pemkab dan masyarakat Rohil seperti mendapatkan tenaga berskala turbo, mati-matian untuk mempertahankan kampus itu, tetap berada di Rokan Hilir, karena telah menjadi salah satu ikon negeri seribu kubah tersebut.
Ketika lewat didepan kampus ini, merasa terkagum-kagum, begitu megahnya, akan dipindahkan, dengan alasan yang ringan, tentu perlu dicari motif dibalik mengemukannya wacana pemindahan itu, dan siapa yang bermain? Dan apa kepentingannya?
Kalau di bagian dalam, sejumlah fasilitas sudah memadai, rumah dosen, asrama, ruang belajar, gedung utama, fasilitas ibadah, kolam, sampai kepada faslitas pendukung lainnya, sudah tersedia.
Ratusan miliar APBD Rokan Hilir sudah digelontorkan untuk melengkapi fasilitas itu, jika dipindahkan, apakah bisa kabupaten/kota lain yang bernafsu itu menyediakan dana yang sama, melengkapi fasilitas yang sama dan mendapat persetujuan dari DPRD setempat, perlu dipertimbangkan.
Bupati Rohil saat itu, Annas Maamun diberbagai kesempatan mengatakan, kegigihan Rohil ingin IPDN Kampus Riau berada di Rokan Hilir, ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin Rohil bisa merubah nasib, menjadi mahasiswa di IPDN Kampus Riau di Rokan Hilir dengan ikatan dinas.
Terbukti, jumlah masyarakat miskin Rohil yang masuk dengan berbagai seleksi ketat berhasil lolos, sehingga, sekian tahun kedepan, akan ada pemimpin di Riau ini tamatan IPDN yang berasal dari masyarakat miskin Rokan Hilir.
“Begitu salah satu cara kami untuk mensejahterakan masyarakat. Jika dia berhasil, dia akan membantu keluargannya,” sebut Annas Maamun waktu itu.
Namun muncul wacana pemindahan, alasannya yang terbaru didengar adanya kasus asusila, sebelumnya mengemuka jarak tempuh yang jauh, karena tenaga pengajar sulit datang kesana, apakah secengeng itu dosen saat ini?, sementara rumah dosen sudah disediakan, dan juga ada isu jaringan telekomunikasi agak sulit.
Khusus untuk jaringan telekomunikasi, riauterkinicom tidak menafikkan, karena saat itu, riauterkinicom mencoba untuk mengirim berita, memang layanan salah satu operator seluler mengecewakan, sehingga harus mencari lokasi yang memungkinkan.
Kendala telekomunikasi ini juga dirasakan jajaran Polres Rohil, yang berada satu kawasan dengan IPDN Kampus Riau di Rokan Hilir untuk menunjang kegiatan, mereka juga butuh, dan mengalami kesulitan juga.
Dirunut, maka perlu mendesak, operator seluler untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang memadai, terutama yang berhubungan dengan sarana internet dan bentuk layanan lain.
Jika alasan jarak tempuh yang jauh, saat ini ruas Pekanbaru-Duri-Ujung Tanjung, sedang dalam pengerjaan rigid pavement, dan apabila ini selesai, Pekanbaru-Ujung Tanjung (IPDN Kampus Riau di Rokan Hilir, red), diperkirakan hanya ditempuh dengan waktu sekira 4 jam. (manulang)