• Home
  • Bengkalis
  • Desa Resam Lapis Panen Perdana Ikan Lele Sistem Bioflok
Selasa, 02 Februari 2021 21:10:00

Desa Resam Lapis Panen Perdana Ikan Lele Sistem Bioflok

BENGKALIS, globalriau.com - Kelompok Masyarakat Maju Bersama, Desa Resam Lapis, Kacamatan Bantan menuai hasil maksimal pada panen perdana budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, yang merupakan program Revitalisasi Sosial Ekonomi Masyarakat dari Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG RI), Senin, 1 Februari 2021.



Serimonial panen perdana ini dihadiri Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis diwakili Kepala UPT Balai Benih Ikan Air Payau (UPT BBIAP) Kecamatan Bantan, Heri Wahyudi, Camat Bantan Sufandi, Ketua BPD Edi Kurniawan, Bhabinkamtibmas Mimin Victory, Babinsa Arman, Direktur BUMDes M.Faris.

Kepala Dusun Resam Amin Harun, Ketua Mahasiswa Hipematen-B yang diwakili Agus Rinandi dan beberapa tokoh masyarakat serta Anggota Kelompok Masyarakat Maju Bersama Desa Resam Lapis.

Budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok ini berbeda dengan budidaya ikan pada umumnya. Selain dengan lahan yang minim, sistem Bioflok ini juga mampu menghemat pakan, bahkan air limbah dari kolam Bioflok ini bisa dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman produktif yang bisa ditanam di sekitar kolam.

"Berawal dari bencana karhutla bisa menjadi suatu penghasilan, mudah-mudahan nanti akan berkembang kelompok-kelompok lain dan tidak mustahil, Desa Resam Lapis akan menjadi salah satu sentra budidaya lele di Pulau Bengkalis," ungkap Kepala Desa Resam Lapis Junaidi

"Usaha ini sangat luar biasa, kedepan kita akan mencari terobosan untuk membantu memasarkan panen dari kelompok-kelompok ini," lanjutnya.

Dari bencana kebakaran hutan maret 2020 lalu, BRG menetapkan Desa Resam Lapis sebagai Desa Peduli Gambut agar masyarakat mempunyai kepedulian sosial terhadap lahan gambut agar tidak terjadi lagi bencana kebakaran.

Dari situlah kemudian secara ekonomi perlu didorong agar masyarakat mempunyai penghasilan tambahan untuk sumber mata pencaharian keluarga.

Budidaya ikan lele sistem bioflok ini dipilih atas bimbingan dan pendampingan dari Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis yang diketuai oleh Suroto. Adapun kolam yang layak panen adalah 4 dari 6 kolam yang ada serta didapatkan hasil produksi lele konsumsi 8-9 ekor per kg sebanyak 190 kg.

"Peluang pasar lele di Pulau Bengkalis masih sangat terbuka", tutup Kepala UPT BBIAP Bantan.(amx)

Share
Berita Terkait
  • 10 bulan lalu

    Kades Puteri Sembilan Serahkan Bantuan Ratusan Bibit Tanaman Buah kepada Masyarakat

    Suyutno berharap dari bantuan bibit tanaman ini bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan pepohonan juga bisa membantu ekonomi masyarakat setempat.
  • 2 tahun lalu

    Wamen LHK Apresiasi Program Mitigasi Karhutla Kampung Gambut Berdikari, Binaan Kilang Sei Pakning

    Kegiatan yang dipusatkan di Arboretum Gambut Marsawa yakni hutan masyarakat di kawasan gambut yang masih bertahan dan merupakan bagian dari Program Kampung Gambut Berdikari.
  • 2 tahun lalu

    Rem Blong, Truk Tak Kuat Menanjak Hantam Mobil di Dalam RoRo Bengkalis

    Peristiwa terjadi akibat salah satu truk pengangkut pasir gagal menanjak untuk keluar pintu RoRo dan menghantam kendaraan dibelakangnya.
  • 2 tahun lalu

    Tak Terima Diputus Pacar, Mantan Napi Kembali Berurusan Dengan Polisi

    Lobo ditangkap karena membakar satu unit mobil Toyota Agya milik korban inisial M di rumah kontrakan korban Jalan HR Soebrantas Gang Sekapur Sirih Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.