Senin, 18 April 2016 20:55:00
Berpakaian Tak Lazim, Oknum DPRD Dumai Diduga Gunakan SPPD Fiktif
DUMAI- Belum usai persoalan pelanggaran etika yang diduga dilakukan oleh ketua DPRD Dumai, Gusri Effendy, kini kembali kader PDIP itu menjadi perbincangan hangat dipublik. Namun kali ini bukan soal pelanggaran etika melainkan soal perjalanan dinas yang diduga fiktif.
Dugaan tersebut diperkuat dengan bukti foto dan dokumen, terlihat tiga orang kader PDIP yang duduk di legislatif periode 2014-2019 menggunakan pakaian yang tidak lazim serta terlihat membawa dokumen yang diduga surat bukti perjalanan dinas.
Dari foto yang dikirim ke redaksi Globalriau.com tampak, ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi yang ditemani istri menggunakan kemeja lengan pendek bercorak pemandangan pantai, lebih ironisnya lagi pimpinan dewan tersebut terlihat dalam gambar mengenakan sendal jepit dan celana yang sangat pendek hingga memperlihatkan batasan aurat bagi pria, saat berada di sekretariat DPRD Denpasar, Bali.
Foto tersebut sempat heboh di media sosial Facebook dari postingan istri ketua dewan Gusri Effendy pada 10 April 2015 lalu, dengan nama akun Lenny Tio Maria.
Tampak disaat bersamaan dua anggota DPRD lainnya, Samuel Turnip, terlihat berpakaian kemeja coklat dan celana Jeans (dibaca-Levis) serta Muliadi yang mengenakan baju kemeja lengan pendek dan celana yang tampak terbuat dari bahan levis.
Berikut sejumlah foto yangditerima redaksi Globalriau.com:
Menyebarnya foto tersebut memicu berbagai persepktif negatif di masyarakat. Sejumlah warga menilai sangat tidak pantas pimpinan DPRD dan anggota dewan terhormat mengenakan pakaian sedemikian untuk kegiatan resmi, terlebih jika benar ada kegiatannya di sekretariat DPRD Denpasar, Bali.
Menurut sumber yang diperoleh dari gedung DPRD, ketika dimintai pendapat terkait foto tersebut mengaminkan bahwa pada April 2015 itu mengetahui adanya perjalanan dinas untuk kader PDIP, yaitu Ahmad Zamri dan Supriyanto ke Jakarta dan translate ke Bali dengan biaya pribadi karena ada acara partai.
Sementara, saat bersamaan Gusri Effendi, Turnip dan Muliadi ke Bali diduga menggunakan biaya perjalanan dinas untuk menghadiri acara partai dan diduga memanipulasi data untuk melengkapi administrasi pertanggung jawaban SPPD, mereka bertiga ke Sekretariat DPRD Denpasar, Bali guna mendapatkan tanda tangan.
Seperti Diberitakan Okezone.com terbitan Kamis, 9 April 2015 dengan judul "Alasan Mega Adakan Kongres PDIP di Bali" Partai berlambang Banteng tersebut tengah melangsungkan kegiatan Kongres IV PDIP di Pulau Dewata pada 9 April 2015.
Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari ketiga kader PDIP tersebut.(egy/ki)