Senin, 08 Agustus 2016 13:25:00

Pokja IV Potongan "Kue" Wawako ?

NET.
ILUSTRASI.
DUMAI- Isu yang menyebutkan Kelompok Kerja (Pokja) IV pada panitia lelang paket proyek di lingkungan Pemkot Dumai merupakan kepentingan Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo semakin santer terdengar, bahkan jadi perbincangan hangat bagi mereka yang terlibat di dunia kontraktor.
 
Terbentuknya Pokja IV disebut-sebut berdasarkan rekomendasi dan permintaan Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo dengan alasan mengoptimalisasikan kinerja Pokja sebelumnya yang dianggap kurang maksimal dan memuaskan.
 
Tentu saja hal ini menimbulkan tanda tanya bagi mereka yang terlibat di dunia usaha kontraktor atau masyarakat yang mengetahuinya, memuaskan seperti apakah yang dimaksud pak Wakil Wali kota?
 
Sejumlah narasumber yang berhasil dikonfirmasi Pesisir Pos banyak bertanya sejauh apakan efisiensi kinerja Pokja sebelumnya dengan Pokja IV yang diduga produk Wakil Walikota, apakah ini bagian dari strategi “Duo Penguasa” dalam konteks pembagian ”kue” secara adil dan merata?
 
Polemik atas munculnya Pokja IV dilengkapi dengan isu baru yang kuat dugaan tentang fee proyek sebesar 8 hingga 10 persen diperuntukan bagi para penguasa.
 
Wan Amri bin Wan Amir, salah seorang tokoh muda dan pemerhati Pemerintahan kota Dumai mengatakan isu bagi bagi “kue” di Pemerintahan Zul As – Eko Suharjo tidak terbantahkan lagi dikarenakan Pokja yang ada sebelumnya diduga kuat merupakan titipan para pejabat.
 
Sampai saat ini terdengar kuat jika ketua pokja I, diketuai Widodo disebut-sebut adalah orang titipan Sekretaris Daerah kota Dumai, Said Mustafa. Demikian pula dengan Pokja II dan III juga dikabarkan orang titipan Wali kota Dumai, Zulkifli As.
 
“Nah kalau saat ini ada pokja IV bentukan Wakil Walikota wajarkan kita masyarakat punya penilaian seperti itu,” ujarnya dengan nada bertanya.
 
Ditambahkannya, berbicara tolak ukur tentang kinerja suatu pekerjaan tentu harus ada indikator yang menilainya. Jika hanya berdasarkan kepentingan suatu pejabat tentu saja selaku masyarakat hanya bisa menduga atau menerka dalam hati.
 
“Optimal atau tidaknya kinerja Pokja sebelumnya tentu saja hanya para pejabat atau penguasa yang mengetahui dan menilainya seperti apa. Kita masyarakat hanya dipaksa atau setengah terpaksa untuk mengikuti aturan yang telah ada,” ujar Wan Amri.
 
Jika kita membandingkan dengan daerah tetangga terdekat seperti Kabupaten Bengkalis, dengan 109 paket yang dilelang melalui Lembaga Pelelangan Sistem Elektronik( LPSE) hanya mempunyai 4 kelompok kerja (Pokja). Sementara Dumai dengan 62 paket yang dilelang mempunyai pokja yang sama dengan Bengkalis.
 
"Ini mengartikan jika Sumber Daya Manusia yang ada di Bengkalis lebih mempuni dibandingkan dengan yang ada di kota Dumai." tambahnya.
 
Jika memang kineja pokja sebelumnya yang dijadikan alasan Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo untuk membentuk pokja ke IV maka kita masyarakat wajib untuk mendukung Pemerintah demi tercapainya 20 visi misi Zul As- Eko.
 
Namun, lanjut Wan Amri, jika hanya faktor kepentingan tidak mendapat pembagian “kue” sesuai porsi yang diinginkan tentu saja rakyat hanya bisa mengurut dada dan berkata ini wajah pemimpin di negeri sendiri.
 
Terkait kemunculan Pokja IV soal SK pengangkatan dibantah oleh Sekretaris Daerah Kota Dumai Said Mustafa, menurutnya pengangkatan pokja tersebut tidak ada kaitannya dengan dirinya selaku sekretaris daerah.
 
"Pokja itu tidak ada kaitannya sama saya, itu pengangkatan langsung oleh kepala daerah walikota dan wakil walikota," ujarnya kepada Pesisir Pos saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
 
Meski demikian, kata Sekda Dumai, tidak ada persoalan dengan banyaknya terbentuk Pokja di ULP Dumai.
 
Sejak Kamis (04/08) kemarin Pokja IV sudah melakukan lelang sebanyak 18 paket proyek di LPSE Kota Dumai. Menurut salah satu sumber yang dirangkum Pesisir Pos, masing-masing Pokja menerima honor sebesar Rp1 Juta rupiah untuk satu paket yang dilelangkan.
 
Anehnya ketua LPSE Kota Dumai Fauzi kepada pers mengaku belum mendapat informasi dari anggota soal paket yang dilelang.
 
"Saya sibuk untuk keberangkatan pergi haji jadi belum dapat informasi soal paket yang dilelang, semua diatur oleh anggota saya, meski demikian mereka tetap koordinasi kepada saya," ujar fauzi saat dikonfirmasi Sabtu (06/08/2016) oleh GlobalRiau.com melalui sambungan selulernya.
 
Hal senada juga disampaikan Fauzi kepada Pers saat tiga paket pertama dilelang oleh Pokja IV. Fauzi mengaku tidak mengetahui persoalan paket yang dilelang oleh pokja IV tersebut.
 
"Saya tidak tahu soal proyek yang sudah dilelang, tanya anggota saya saja Dedi namanya," ujar Fauzi singkat.
 
Sementara Dedi yang menjabat selaku ketua ULP dan Suprapto selaku ketua Pokja IV belum memberikan jawaban meski sudah dikonfirmasi melalui sambungan seluler dan pesan singkat oleh awak media.
 
Meski demikian, dalam website resmi LPSE Dumai telah diumumkan pertama kali lelang proyek sebanyak tiga paket pada Kamis (04/08/2016) kemarin, diantaranya, Pembangunan SDN Jalan Paus Dumai Barat (Bankeu Provinsi Riau) sebesar Rp1.9 miliar, Pembangunan Laboratorium SDN 012 Basilam Baru Rp223,78 juta, dan Pembangunan RKB SDN 007 Tanjung Penyembal Bankeu Khusus Provinsi Riau Rp959,7 juta.(egy)
Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Abaikan Aturan, Banyak Hiburan Malam di Dumai Langgar Jam Operasional

    Dari pantauan dilapangan, para pengelola tempat hiburan masih santai melayani pelanggan hingga melewati jam operasional yang sudah ditetapkan pemerintah. Walau sudah lewat tengah m
  • 2 tahun lalu

    Pelayanan RSUD Mengecewakan, Walikota Dumai Dihujat Warganet

    Hal itu mencuat setelah ramainya warga mengeluhkan kekosongan obat yang tersedia di apotik RSUD sehingga warga harus mencari keluar. Harusnya, pasien bisa mendapatkan obat secara g
  • 6 tahun lalu

    Riski: H Gedang Berkali-kali Minta Duit Walikota Dumai

    Pasalnya, Awaluddin atau lebih akrab disapa H Gedang sempat berorasi saat menghadang petugas dari pemerintah, kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan penertiban
  • 6 tahun lalu

    Terkait Orasi Awaluddin, Walikota Dumai Tempuh Proses Hukum

    Pasalnya, Awaluddin atau lebih akrab disapa H Gedang sempat berorasi saat menghadang petugas dari pemerintah, kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan penertiban diatas tanah yang
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.