Jumat, 18 September 2015 06:07:00
Kabut Asap, Transportasi Laut Diminati
BATAM- Kabut asap yang berdampak kepada banyaknya jadwal penerbangan yang dibatalkan membuat masyarakat mulai mengalihkan rute perjalanan dari udara ke laut. Salah satu yang paling besar dampaknya ialah Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS). Hampir 50 persen terjadi peningkatan penumpang.
Operasional Batam Jet, Ani mengaku beberapa rute seperti tujuan Button dan Dumai terus mengalami peningkatan penumpang signifikan hingga 40 persen.
“Sejak ditutupnya Bandara Sultan Kasim II Pekanbaru beberapa waktu lalu, kita mengalami kenaikan penumpang yang signifikan,” kata Ani, Rabu (16/9).
Selain tujuan Pekanbaru, tujuan lainnya yang mengalami peningkatan di PDS ialah tujuan Kuala Tungkal, Jambi. Rata-rata penumpang yang berangkat disini merupakan mereka yang terlantar dan tidak mendapatkan tiket pesawat.
“Dari biasanya kita hanya membawa, 60-70 orang kini bisa 100-120 orang,” sebutnya.
Terkait peningkatan ini, ia mengaku pihaknya belum berencana menambah jumlah armada ke tiga tujuan tersebut. Selain itu, untuk masalah tiket, hingga saat ini masih normal dan rute pelayaran pun juga masih stabil.
“Malahan kami kasih diskon pada bulan ini. Untuk saat ini belum ada penambahan kapal,” lanjutnya lagi.
Selain Batam Jet, armada pelayaran lain yang mengalami kenaikan penumpang ialah Dumai Line. Peningkatan terjadi untuk rute-rute tertentu saja seperti tujuan Button yang meningkat hingga 50 persen dan Dumai hingga 40 persen. Selain itu, untuk rute lain terlihat masih normal dan malah sedikit lebih sepi.
“Banyak penumpang kami merupakan penumpang pesawat yang turun di Hang Nadim. Karena gak bisa turun di Pekanbaru, mereka memilih turun di Batam dan melanjutkan melalui jalur laut,” ujar Marlin, Operasional Dumai Line di Sekupang.
Menurutnya, hingga saat ini pelayaran masih aman dan normal meskipun jarak pandang akibat kabut asap hanya berkisar diantara 1-1,5 mil. Selain itu, untuk menjaga keamanan penumpang, pihaknya mengaku mendapat surat dari syahbandar PDS untuk sedikit mengurangi kecepatan kapal.
“Jadi secara keseluruhan, transportasi laut kita masih aman. Harga tiket standar dan tiket tersedia untuk berbagai rute,” jelasnya.(btp)