Senin, 19 Maret 2018 18:46:00

Ketika Zainal Melawan Rasa Takut

Warga Batu Teritip berfoto bersama Zainal Abidin dan Walikota Dumai, H Zulkifli AS.
GLOBALRIAU.COM - Sesuai agenda yang sudah dijanjikan bersama rombongan, H Zainal Abidin, SH mengunjungi perbatasan terjauh Kota Dumai, tepatnya di Kelurahan Batu Teritip Kecamatan Sungai Sembilan.
 
Perjalanan yang jauh dan harus menempuh jalur darat kurang lebih 8 (Delapan) jam lamanya, namun jalur alternatif lain yakni melalui laut hanya butuh 2,5 (Dua setengah) jam saja menjadi pilihan satu-satunya rombongan pimpinan DPRD Kota Dumai ini untuk memenuhi undangan masyarakat di Batu Teritip.
 
 
Akhirnya dengan persiapan dan perhitungan yang memadai, Zainal bersama rombongan memutuskan berangkan sebelum adzan subuh berkumandang yakni pukul 04.30 WIB karena diprediksi air laut akan surut sesampainya mereka disana pukul 08.00 WIb.
 
Perjalanan tersebut mengharuskan Zainal dan rombongan mengerjakan sholat subuh diatas speedboat dengan cara tayamum dan menunaikan ibadah sembari duduk dibangku penumpang.
 
 
Ditengah perjalanan, hujan gerimis menyertai laju speedboat yang ditumpangi tujuh penumpang dan tiga awak kapal tersebut.
 
Saat-saat seperti inilah Wasekjend DPP PAN ini harus melawan rasa takutnya dan melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh pria dengan usia yang sudah melampaui 50 (lima puluh) tahun.
 
Mengarungi lautan selama dua jam lebih, Zainal beserta rombongan berjumlah Tujuh orang hanya menggunakan speed boat yang berkapasitas maksimal hanya 10 (sepuluh) orang.
 
Rasa takut yang terus-menerus menghantui selama perjalanan mampu dikalahkan oleh semangat dan kepedulian untuk menjemput aspirasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat di perbatasan.
 
"Jujur sepanjang jalan saya takut, karna ukuran speed yang segitu kecilnya. Namun saya yakin saudara saya yakni warga di perbatasan ini sangat ingin mencurahkan aspirasi dan keinginan mereka kepada saya selaku wakil mereka di lembaga legislatif." ujar Zainal disela-sela kegiatan bersama warga Batu Teritip.
 
 
Zainal menganggap apa yang dia perbuat termasuk mempertaruhkan nyawa agar bisa sampai di perbatasan adalah sebuah perbuatan mulia dan produk daripada amanah yang diembannya sebagai wakil ketua DPRD Kota Dumai.
 
"Insya Allah jika terjadi sesuatu itu atas kehendak Allah, jadi kita ikhlas saja untuk menjalankan amanah sebagai wakil rakyat, dimana saja mereka harus kita jenguk dan kita perjuangkan segala aspirasinya, itulah tugas wakil rakyat seungguhnya disamping melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah," jelasnya.
 
Disana, Zainal disambut tangisan bahagia oleh masyarakat setempat, karena mereka menilai harapan dan keinginan untuk mendapatkan perhatian pemerintah mulai terbuka dengan kunjungan dari lembaga legislatif tersebut.
 
Zainal tidak sendiri, dia turut membawa sang istri untuk ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat di perbatasan. Mulai dari jalanan yang berlumpur hingga akses keluar masuk yang rumit bahkan harus mempertaruhkan nyawa untuk mengarungi lautan.
 
Berbagai kegiatan yang dilakukan Zainal beserta rombongan disana, mulai dari diskusi dan berdialog hingga panen padi bersama.
 
Banyak pelajaran yang Zainal dapatkan dari warga perbatasan, tidak hanya ketekunan, namun kesabaran dan kekompakan juga menjadi hal utama mereka dalam mempertahankan wilayah terjauh di Kota Dumai ini.
 
Zainal berjanji dalam pembahasan kerja bersama pemerintah dia akan memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan ribuan keluarga yang sudah puluhan tahun menempati wilayah perbatasan.
 
"Ini perjuangan kita bersama, ada lebih dari 1000 keluarga disini tidak tersentuh fasilitas umum baik pendidikan maupun kesehatan yang layak. Oleh karena itu sebagai wakil DPRD saja akan upayakan dalam rapat dan pembahasan anggaran bersama pemerintah nanti," ucapnya.***(Mgi)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.