Selasa, 06 September 2016 19:47:00
Pemko Dumai Sidak Tenaga Kerja Asing
DUMAI - Selasa (6/9) Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kota Dumai cukup banyak. Tentunya harus ada pengawasan yang intensif agar para TKA itu tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Hal itulah mendasari pemerintah Kota Dumai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) disalah satu perusahaann di Sungai sembilan yakni PT Sinar Mas Grup.
Pada sidak tersebut, Wawako Dumai, Eko Soeharjo, SE langsung memimpin pelaksanaan sidak TKA tersebut. Sidak itu juga dihadiri Camat Sungai Sembilan Zulkarnain, Lurah Lubuk Gaung Junaidi, SE, Kakan Kesbangpollimas Drs. H. M. Abduh, M.Si, Kadisnakertrans Drs. H. Amiruddin, MM, Kasiwasdakim kantor Imigrasi Dumai Kus Winarno, Kasi Humas Kantor Kantor Imigrasi Supriyanto, Anggota DPRD Dumai Saipul Azhar dan Sutrisno.
Dalam sidak tersebut Wawako meminta agar keberadaan Tenaga Asing itu, dicermati dan dianalisa yang bekerja di perusahaan-perusahaan di Kota Dumai mengacu dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. ''Pengecekan Orang Asing dilaksanakan sesuai prosedur dan tidak bersikap arogan,'' sebutnya.
Kedatangan tim pemko itu diterima oleh Staf Administrasi pengurusan Dokumen Orang Asing yaitu PT. PBS Sdra. Whuli, Project Manager PT. PBS, Herman Tholib Projec Manager, PT. Energi Sejahtera Mas Arif Sutomo dan dilakukan juga pengecekan data TKA yang bekerja di perusahaan tersebut.
Dari pengecekan data itu diketahui, Jumlah Tenaga Kerja Asing PT. PBS sebanyak 135 TKA asal China, sedangkan di PT. ESM sebanyak 103 Orang Asing dengan rincian 10 Orang WN Spanyol dan 93 Orang WN China, sementara Jumlah TKA di PT . Ivomas Tunggal sebanyak 5 Orang Asing dengan rincian 1 WN Malaysia dan 4 WN China. Sehingga total keselurahan TKA yang bekerja di perusahaan PT Sinarmas Grup berjumlah 243 orang.
''Kami sudah melakukan pengecekan, tidak ditemukan indikasi pelanggaran dokumen Orang Asing,'' terang orang nomor dua di kota Dumai ini.
Ia juga meminta agar instansi terkait untuk mengawasi kegiatan TKA yang ada, jangan sampai ada pelanggaran yang dilakukan. ''Akan terus diawasi, karena memang cukup rawan terjadi pelanggaran,'' tutupnya.(rls/hms)