Minggu, 19 April 2020 14:21:00
COVID-19 MEMBURUK, EKONOMI TERPURUK
Oleh: Abdurrahman
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Abdurrab Pekanbaru
Keadaan covid-19 yang semakin hari semakin memburuk , sudah banyak kasus yang semakin bertambah dikarenakan pandemi ini. Secara tidak langsung berimbas kepada perekonomian di Indonesia banyak hal yang menekan dan memperlambat laju ekonomi domestic bahkan ke bawah level lima persen ini terutama dari wabah virus corona jenis covi-19 . “Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan , pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi turun hingga kelevel 4,7 persen di 2020 jika perekonomian China mengalami kontraksi sebesar satu persen “ oleh karena itu bendahara negara itu berharap mengoptimalkan penggunaan anggaraanya untuk menopang ekonomi masyarakat.
Presiden Jokowi telah mengumumkan tiga paket stimulus ekonomi yang bernilai Rp 405,1 triliun bagi masyarakat yang terdampak pandemic virus corona. diantaranya 1. Anggaran kesehatamn, terutama untuk penangan covid-19 2. Jaringan pengaman sosial seperti program bantuan sosial untuk program keluarga harapan. 3. intensif ekonomi bagi pelaku usaha terutama UMKM, sehingga tetap bisa berproduksi dan terhindar dari terjadinya PHK.
Keringanan membayar listrik dan kartu sembako termasuk pada program bantuan sosial diatas. menurut bank dunia pandemi virus corona akan menambah jumlah penduduk miskin di kawasan asia timur dan pasifik termasuk Indonesia hingga 11 juta orang.
Banyak warga yang khawatir dengan kondisi keuangannya karena pemasukan perusahaan tempat mereka bekerja berkurang. Kurangnya akses komunikasi mereka karena keterbatasan seperti Smartphone yang mungkin saja tidak dimiliki oleh masyarakat kalangan kebawah karna terkadang masih ada saja masyarakat yang mengatakan bahwsannya belum ada himbauan untuk masyrakat dirumah saja.
Mereka beralasan jikalau tidak bekerja anak istri mau makan apa? kini para anggota Polri Dan Tni dan jajarannya gencar mengadakan himbauan ditiap tiap daerah , untuk menghimbau warga agar tetap diam dirumah karena Negara sudah mengambil kebijakan bahwa akan memberikan uang kepada masyarakat dimasa pandemi ini , presiden memberikan Rp. 600.000 tiap bulan selama 3 bulan kedepan dan enggratiskan atau meringankan pembayaran listrik di masa wabah ini. Sementara itu, organisasi buruh dunia memperkirakan pandemi global ini menyebabkan hilangnya 5 sampai 25 juta lapangan pekerjaan dan pendapatan warga dunia akan berkurang sampai 3,4 triliun dolar AS.
Kebijakan kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah sudah sangat bagus untuk mengurangi rasa kekhawatiran masyarakat dan kepanikan karna payahnya mencari paekerjaan di waktu pandemi ini. Untuk mengantisipasi kemiskinan dan minimnya pendapatan masyarakat seperti yang dilansir oleh organisasi buruh dunia,sebaiknya setelah pandemi ini berakhir pemerintah dan perusahaan banyak membuka lowongan pekerjaan agar mereka yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan bisa kambali beraktifitas seperti biasanya dan bisa menghidupi keluarganya, sekaligus memperbaiki keuangan Negara yang mana pada pandemi ini sangat berdampak buruk bagi perekonomian Negara.***