Selasa, 28 April 2020 20:22:00

PERSATUAN KITA BISA LAWAN CORONA

Oleh : Desi Putri Utami
Ilmu pemerintahan Universitas Abdurrab


Tak pernah terfikirkan di benak kita semua untuk merubah segala pola kehidupan dengan mengikuti kebijakan pemerintah. Dari mulai sekolah atau belajar dirumah, berkerja dari rumah, sampai dengan ibadah dirumah masing-masing, Semua perubahan terjadi dengan begitu cepatnya sejak covid-19 mulai  melanda negara kita Indonesia, bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menetapkan Corona sebagai Bencana Nasional pada Senin 13 April 2020. Mau tidak mau nyatanya pandemi covid 19 haruslah kita lumpuhkan bersama mengingat bahaya penularannya dengan penyebarannya yang begitu cepat.



Pandemik virus corona yang sedang mengancam dunia memang dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan di antara kita semua, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Namun, rasa takut dan cemas berlebih dapat memicu kepanikan yang justru membuat keadaan semakin memburuk. Untuk itu, sebagai masyarakat yang cerdas kita harus membantu pemerintah untuk meredam kepanikan yang melanda masyarakat bukan malah membuat kepanikan dimana-mana dan tidak mendukung kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintahan. Masyarakat itu sendiri merupakan salah satu garda terdepan, Karena keberhasilan penanganan Covid-19 ini sekarang ada di masyarakat, ketika masyarakat mengikuti protokol yang sudah ditentukan maka penanganan terhadap covid 19 akan berkurang.

Masyarakat sebaiknya menyadari bahwa pandemi covid 19 ini adalah sebuah musibah yakni kejadian yang tidak disukai orang beriman. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan sejumlah jenis musibah, di antaranya : sakit, termasuk wabah penyakit, rasa sedih, derita, hingga tertusuk sebuah duri sekali pun.

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ

Artinya: “Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah [2]: 156).

Ayat ini menjadi penyemangat agar kita jika tertimpa musibah jangan bersedih berlebihan dan berlarut-larut, menyesali nasib lalu berputus asa. Sebab semuanya memang hanya milik Allah. Termasuk wabah corona yang saat ini merebak ke negara kita, merupakan musibah bagi kita semua, dan menjadi pelajaran agar kita berupaya mengatasinya dan mengantisipasinya dengan sabar dan tawakkal.

Seiring dengan masyarakat indonesia tidak panik serta mengikuti mengikuti protokol kesehatan dan menjaga jarak aman, maka para tenaga medis secara otomatis akan menjadi garda terdepan selanjutnya dalam menanggulangi pandemi covid 19. Dengan perjuangan luarbiasa yang dilakukan para tenaga medis tanpa mengenal lelah dan selalu beranggapan ini adalah tantangan kemanusiaan, walaupun mereka tahu yang dihadapi adalah orang-orang yang telah tertular virus tersebut. Tenaga medis  serta keyakinan dan semangat pasien merupakan pertahanan terakhir.

Setelah masyarakat dan tenaga medis menjadi garda terdepan melawan pandemi covid 19, maka pers bisa disebut juga merupakan salah satu garda terdepan menghadapi Covid 19 , karena jika tidak ada wartawan, siapa yang akan menyampaikan apa yang disampaikan Kepala Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dan pejabat terkait lainnya Sehingga sampai ke masyarkat luas.

Dan jika bukan wartawan (jurnalis) yang gencar menyampaikan informasi aktual dan terpercaya kepada masyarakat, belum tentu kampanye sosial atas kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah misalnya physiccal distancing,WFH, ataupun PSBB bisa diketahui masyarakat seperti sekarang ini. Sehingga semua haruslah berjalan dengan sinkron satu sama lain baik itu pemerintah, masyarakatnya, tenaga medis, maupun pihak pers, agar menjadi kita dalam melawan pandemi covid 19 bukanlah sepihak semata.

Dikutip dari laman instagramnya, Sandiaga Salahuddin Uno atau yang kerap di sapa Sandi Uno yang merupakan pengusaha sukses dan politikus,  mengatakan.“Pertempuran ini tidak bisa dimenangkan oleh tenaga medis saja, tidak bisa pula dimenangkan oleh pemerintahan saja. Pertempuran ini hanya bisa dimenangkan dengan persatuan kita, persaudaraan kita, solidaritas kita, kebersamaan kita, kekompakan kita. Seluruh elemen masyarakat bersatu melawan wabah ini, niscaya kemenangan akan berada ditangan kita".

Perkataan beliau sangatlah benar, karena adanya wabah covid 19 sekarang kita hanya memiliki tiga hal: keyakinan, harapan, dan cinta. Tetapi yang terhebat adalah cinta, dengan adanya cinta dengan sesama maka timbul  rasa peduli untuk Saling mengingatkan, menjaga, serta rasa sadar untuk bersatu melawan wabah covid 19.

Wabah covid 19 bukan semata musibah saja, mungkin juga sebagai peringatan/teguran dari Allah, akibat perbuatan dosa manusia, banyak maksiat, mengonsumsi yang dilarang dalam syariat, dan jauh dari pengabdian kepada Sang Pencipta. Allah mengingatkan manusia agar kembali ke jalan yang diridhai-Nya. di sinilah pentingnya upaya spiritual ilahiyah, yakni dengan memanjatkan doa memohon keselamatan dari Allah Sang Maha Pencipta dan Sang pemberi Keselamatan. Memperkuat spiritual jiwa dengan shalat, doa, dzikrullah, shalwat dan kalimat-kalimat thayyibah. Seperti peringatan Allah di dalam Al-Quran :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS Asy-Syura: 30).

Kita harus mengambil sisi positif dari pandemi ini, Wabah covid 19 melatih ujian kesabaran kita, karena hidup ini adalah pertautan suka dan duka, syukur dan sabar. Hal ini seperti menguji seberapa kuat persaudaraan serta solidaritas antara pemerintahan serta semua elemen masyarakat. Dan kita sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai agama harus selalu merasa bahwa semua yang ada di muka bumi ini adalah makhluk Allah, ciptaan-Nya, dari yang paling besar hingga yang terkecil dan yang tak kelihatan. Ini semua tanda kekuasaan Allah Yang Maha Segalanya.

Kalau di antara kita ada yang mendapat musibah sakit, atau terkena covid 19 ini, semoga segera Allah sembuhkan. Itu semua tidaklah seberapa karena hanyalah musibah dunia. Musibah yang terbesar dan berbahaya dunia akhirat adalah musibah agama, yakni manakala kita sudah enggan menjalankan segala perintah nya tetapi malah menjalankan larangannya. Dan haruslah selalu kita ingat dan menjadikan ini motivasi, bahwa setiap penyakit termasuk wabah covid19 pasti ada obatnya, kita manusia tinggal mengusahakanya sesuai ilmu dan pengetahuan tentunya dengan tetap berkeyakinan bahwa hakikatnya Allah lah yang Maha menyembuhkan.***

Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Sinergi Bersama Polres, Mitra Hingga Keluarga Pertamina Dumai Laksanakan Vaksinasi Dosis Ketiga

    Kegiatan vaksinasi booster dosis ketiga ini rencananya akan digelar selama 6 hari, mulai dari 11 hingga 16 Februari 2022. PT KPI RU II menargetkan sebanyak 1.000 hingga 1.500 peser
  • 2 tahun lalu

    Pemprov Riau Diminta Genjot Vaksinasi Pada Lansia dan Anak

    Ia mengharapkan Pemprov melakukan tiga upaya guna memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19. Pertama kata Tito yakni mempercepat vaksinasi booster menyusul adanya kenaikan kasus Om
  • 2 tahun lalu

    Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Dumai Mulai Dilaksanakan

    Dumai sampai hari ini sudah mendapatkan 22 ribu vaksin Coronavac dan siap untuk disuntikkan dengan rincian 10 ribu dari Provinsi dan 12 ribu dari Kementrian Kesehatan.
  • 2 tahun lalu

    Catat !, Mudik Libur Nataru, Keluar Masuk Kota Dumai Wajib Vaksin Dosis II

    Selain mewajibkan vaksin, warga yang hendak melakukan mudik atau perjalanan keluar kota diharuskan mengantongi hasil tes Swab PCR dalam kurun waktu 24 jam.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.