Selasa, 15 September 2015 07:08:00
Ekspor Migas & CPO Riau Kuartal IV/2015 Diprediksi Turun
PEKANBARU- Riau yang merupakan salah satu daerah produsen migas dan cruide palm oil terbesar di Indonesia diprediksi mengalami penurunan nilai ekspor pada kuartal IV/2015, baik secara tahunan maupun kuartalan.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Riau Viator Butarbutar mengatakan dua sektor ini akan mengalami pelamahan di kuartal IV/2015 karena turunnya permintaan internasional.
"Negara tujuan ekspor masih akan membatasi permintaan minyak nabati dan minyak bumi dan gas hingga akhir tahun. Bisa jadi nilai ekspor pada Kuartal IV/2015 akan menurun dari tahun lalu," katanya, Senin (14/9/2015).
Viator mengatakan, saat ini, nilai mata uang yuan, euro, yen, rupee dan beberapa mata uang lainnya sedang mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Sehingga, permintaan minyak nabati dan migas akan mengalami penurunan.
Menurut Viator, Amerika Serikat masih akan membatasi permintaan minyak nabati dan migas karena stok minyak di negara tersebut masih banyak.
Khusus di bidang migas, jumlah produksi yang menurun juga akan menjadi faktor menurunnya nilai ekspor. Viator mengungkapkan hal itu ditandai dengan masih rendahnya nilai investasi di industri migas.
"Banyak investor yang tidak mau karena produksi migas terus mengalami penurunan. Jumlah produksi ini juga akan menjadi faktor turunnya nilai ekspor," jelas Viator.
Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyebutkan negara tujuan ekspor Riau adalah Tiongkok, India, Pakistan, Belanda, Mesir, Malaysia, Amerika Serikat, Rusia, Singapura dan Bangladesh.
Dari data terakhir BPS Provinsi Riau ekspor migas Riau selama Januari-Juli 2015 ekspor migas mencapai US$2,22 miliar. Angka tersebut turun sebesar 25,56% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$2,98 miliar.
Sedangkan ekspor nonmigas Riau pada Juli 2015 tercatat mencapai US$0,89 miliar, turun 15,25& dibanding ekspor nonmigas selama Juni 2015 yang hanya US$1,05 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor cruide palm oil menurun 20,05% atau sebanyak US$144 juta pada Juli 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilai ekspor CPO pada Juli 2015 hanya mencapai US$574 juta. Pada bulan sebelumnya, nilai ekspor CPO mencapai US$718 juta.
Sedangkan ekspor nonmigas periode Januari-Juli 2015 tercatat sebesar US$6,50 miliar turun 5,60% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$6,89 miliar.(bisnis)