Selasa, 19 Januari 2016 01:56:00
Jenazah M Rifal Ditemukan, Luapan Sungai Kampar Telan Korban Jiwa
Riauterkini.com
BANGKINANG- M Rifal Afri, bocah 10 tahun ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Senin (18/1/2016). Korban tenggelam dan hanyut di genangan banjir luapan Sungai Kampar di Jalan Lingkar Dusun III Koto Jaya Desa Palung Raya Kecamatan Tambang, Minggu (17/1/2016) sekira pukul 14.30 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Tambang, AKP Rusyandi Zuhri Siregar menyebutkan, pelajar Kelas V SD Negeri 015 Tambang pertama sekali ditemukan oleh Saharudin (38), tetangga korban. Saharudin memang sengaja mencari korban sendirian menggunakan sampan, Senin pagi itu.
Tengah sibuk mengayuh sampannya, Saharudin melihat sebuah benda seperti buah kelapa mengapung di atas genangan banjir dekat sebuah warung milik Dullah, warga setempat. Merasa penasaran, Saharudin mengayuh sampan ke arah benda itu.
Saharudin mulai yakin apa yang dilihatnya itu adalah diduga kepala Rifail. Namun ia takut menghampiri lebih dekat lagi. Lalu ia menjemput temannya Alil (45). Dipastikan bahwa itu adalah tubuh Rifal. Namun tidak benyawa lagi. Mereka pun mengevakuasi jasad korban.
"Saksi Saharudin langsung memegang kerah baju belakang korban. Lalu bersama-sama mengangkat korban ke atas Sampan," ujar Kapolsek Siregar, Senin siang.
Sembari mendaratkan sampan, keduanya berteriak memberitahu warga lain bahwa korban telah ditemukan. Lalu warga membawa korban ke sebuah surau yang tak jauh dari titik penemuan. Ayah korban, Iin Afrianto pun segera mendatangi surau.
Sang ayah sempat kurang mengenali wajah korban karena sudah pucat. Namun sang ayah korban meyakini jasad itu adalah putranya, dilihat dari baju kemeja kotak-kotak warna coklat kuning dan celana pendek warna hijau muda yang dikenakan.
Komandan Tim, Likopa Noppilot melalui anggota Basarnas Provinsi Riau, Juandra mengatakan, pencarian korban dilakukan sejak Minggu (17/1/2016) malam. "Dengan bantuan masyarakat setempat, pagi tadi sekitar pukul 09.00 Wib korban berhasil ditemukan tenggelam tidak jauh dari lokasi korban menghilang," ujar Juandra.
Sementara itu, Supervisor lingkungan K2 dan Adm PLTA Koto Panjang, Ramsi mengatakan diperkirakan Selasa (19/1/2016) besok pelepasan air dari waduk akan dihentikan. "Kita berharap kondisi alam bisa bersahabat dengan kita," ungkap Ramsi.(hrc/tpn)