• Home
  • Advertorial
  • Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA di Kabupaten Bengkalis
Selasa, 05 Juni 2018 00:06:00

Advertorial Pemerintah Kabupaten Bengkalis

Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA di Kabupaten Bengkalis

Bupati Bengkalis, Amril Mukminin didampingi istri Kasmarni panen sayuran hidroponik yang dikembangkan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian.
BENGKALIS, Globalriau.com - Berdasarkan Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang pangan, Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
 
Sebagai perwujudan Ketahanan Pangan yang mantap dan berkesinambungan dibangun berdasarkan tiga pilar ketahanan pangan, yaitu: (1) ketersediaan pangan  yang cukup dan merata; (2) distribusi pangan yang efektif dan efisien; serta (3) konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang.
 
Pemkab Bemgkalis melalui Dinas Ketahanan Pangan, mendasar pada  Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009, tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal, dilaksanakan melalui Lomba Cipta Menu (LCM) secara berjenjang, pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan pelatihan - pelatihan.
 
Dengan perogram tersebut diharapkan nantinya bisa menciptakan sesuatu hal yang bermanfaat bagi ibu rumah tangga, pemanfaatan dari halaman rumah menjadi kebun yang nantinya di harapkan bisa di jadikan penghasil sayur sayuran untuk di konsunsi secara sehat.
 
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bengkalis, Ir. Syafrizal, M.Sc,  melalui Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Susi Hartati, S.P. M.Si.
Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Susi Hartati, S.P. M.Si.
 
Lomba Cipta Menu (LCM) Kabupaten Bengkalis
 
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, menyampaikan bahwa kegiatan Lomba Cipta Menu ini diharapkan dapat memantapkan kemandirian pangan lokal dan pelestarian sumber daya alam, dengan memanfaatkan hasil potensi alam daerah. misalnya, sagu, jagung, singkong, ubi jalar, pisang, sukun. kedelai dan lain-lain, yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan proses pengolahan menjadi bahan pangan fungsional. selain mengandung berbagai nutrisi, juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
 
" Diharapkan kepada Tim Penggerak PKK kabupaten, kecamatan dan desa, serta organisasi-organisasi wanita yang ada, untuk dapat memasyarakatkan betapa pentingnya pangan B2SA yang mengutamakan berbasis sumber daya pangan lokal kepada seluruh masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga. tentunya, pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi yang potensinya cukup besar perlu terus digalakkan dan dioptimalkan, " himbaunya.
 
Dengan perogram yang ada kita tentunya sangat berharap kedepannya pemerintah kabupaten bengkalis melalui badan ketahanan pangan bisa terus melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap ibu PKK di setiap kecamatan agar bisa lebih kreatif dalam hal pengelolaan makanan.
 
Secara terpisah Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Susi Hartati, S.P. M.Si, menegaskan bahwa giat LCM yang secara berkelanjutan dan berjenjang ditaja juga salah satu bentuk promisi dan pendekatan secara persuasif untuk suksesnya Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), serta Halal.
 
" Alhamdulillah, program yang kita taja ini merupakan salah satu proses ikhtiar yang secara persuasif kepada masyarakat kabupaten Bengkalis, untuk  secara perlahan merubah maindset bahwa kalau tak makan nasi, maka kita belum makan. Untuk itu kami dengan gerakan ini, lebih mengenalkan kembali kepada masyarat dengan moto, Sagu Riau Menyapa Dunia, dimana menu Lempeng Sagu, Mie Sampolet dan Mie Sagu, " jelasnya.
 
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis juga telah menganalisis data pola makan masyarakat, dimana menurut perhitungan sementara (belum final), masih imbuhnya, bahwa Pola Pangan Harapan (PPH ) Kabupaten Bengkalis sekitar 83, 9 (skor maksimal 100), sedangkan energi (kalori) sebesar 1.774,1 kilo kalori (standar nasional PPH idealnya per kapita per hari dibutuhkan energi 2.000 kilo kalori).
 
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah
 
"Dengan program ini, harapan kita dapat membuat pekarangan rumah kita dapat menunjang perbaikan pangan, dimana bisa dengan budi daya sayur - sayuran, protein dan jenis lainnya, atau menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), " tegas Susi Hartati, S.P, M.Si.
 
Jelasnya lagi, Program KRPL merupakan program pemerintah pusat langsung kepada kelompok tani yang sudah terdaftar di Sistem Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), sedangan Pemkab Bengkalis mengalokasikan untuk pendampingan atau pemberdayaan dan pelatihan.
 
" Artinya dengan program KRPL dan pendampingan ini, nantinya di harapkan kita dapat dengan mudah mendapatkan dan mampu menjawab kebutuhan pangan keluarga yang cukup dan berkualitas, " tegasnya.
 
Penganekaragaman Pola Konsumsi
 
Penganekaragaman pangan yang selama dilakukan oleh Dinas Ketahananan Pangan, dimana salah satunya adalah melalui pedekatan kepada ibu - ibu rumah tangga sebagai pengolah dan penyaji makanan di dalam rumah tangga adalah dengan memberikan informasi dan pengetahuan penganekaragaman makanan pengganti beras dan terigu sebagai alternatif makanan pengganti selain nasi, seperti dengan sagu, jagung, ubi dan sukun.
 
" Gerakan ini bukan merupakan langkah hilangkan mengkonsumsi nasi, akan tetapi hanya mengurangi porsi konsumsinya, dengan diganti alternatif makanan penggantinya, " ujar Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis,  Susi Hartati, S.P. M.Si.
 
Selanjutnya, untuk lebih memaksimalkan tercapainya tujuan gerakan penganekaragaman pagan dengan B2SA berbasis kearifan lokal, perlu kira secara bersama mengazamkan diri untuk merubah pola konsumsi pangan kita.
 
" Kepada masyarakat, pertama mari kita secara bersama kurangi mitos bahwa kalau tak makan nasi maka kita belum makan, karena kandungan karbohidrat dalam nasi, ada juga di sagu, sukun, jagung dan ubi. Yang kedua, mulailah kurangi konsumsi nasi  dengan mulai konsumsi makanan pengganti nasi, " ajaknya.
 
Terakhir, masih ajaknya, berikanlah makanan yang beragam yang B2SA sejak usia dini, seperti sayur - sayuran dengan berbagai macam olaha n makanan sesuai selera anak, dengan pengembangan lahan pekarangan rumah, ketersediaan pangan akan tercukupi, aman dan sehat.
 
" Kalo sayur - sayuran ada di pekarangan rumah kita, maka ketika kita mau masak, maka kita tinggal petik, rasa sayur masih manis, segar dan higienis, " tambahnya.
 
Kembali ditegaskannya, bahwa suksesnya gerakan ini adalah kembali dari kita dan untuk kita, untuk itu mulailah dari diri kita masing - masing, makanlah sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan.
Wakil ketua DPRD Kaderismanto (kiri) bersama Bupati Bengkalis, Amril Mukminin (kanan)
 
Waka DPRD : Ketahanan Pangan Harus jadi Fokus Pemerintah
 
"Permasalahan ketahanan pangan yang sudah merupakan program nasional, khususnya di kabupaten Bengkalis, harus menjadi fokus pembangunan yang berkelanjutan sehingga mutu program atas ketahanan pangan tersebut terukur dan berkualitas untuk lebih meningkatkan tingkat pemenuhan pangan dan kesejahteraan masyarakat, " tegas Kaderismanto.
 
Masih jelasnya, dengan Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan B2SA di Kabupaten Bengkalis, yang ditunjang dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah, pendampingan dan pelatihan, ini jelas akan meningkatkan mutu dan tujuan program tersebut.
 
" Gerakan penganekaragaman konsumsi pangan ini juga akan memberikan alternatif pangan yang berkualitas kepada masyarakat yang nerbasis lokal dan dengan sendirinya akan timbulkan kuliner unggulan lokal  yang sangat menunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Pulau Rupat kedepan, " tambahnya
 
Selain nilai ekonomis yang kita harapkan bisa membantu mendongkrak bagi nasyarakat kecil, kita juga tentunya berharap masyarakat harus benar benar menekuni apa yang sudah di programkan tersebut agar bisa mendongkrak nilai ekonomi bagi keluarganya nantinya.
 
Seraya dijelaskannya lagi dengan moto kita, Sagu Riau Menyapa Dunia, gerakan penganekatagaman akan memiliki peran strategis kedepan untuk menjadi salah satu wisata kuliner kabupaten Bengkalis kedepan.
 
Pasti semua orang sudah mengetahui beberapa olahan andalan yang di sajikan berbahankan dari sagu, lempeng dan mie sagu contohnya. Kita berharap kedepannya bisa di jadikan aikon tersendiri bagi masyarakat riau. Tentunya kita pasti berharap akan ada olahan makanan kreatif lainnya yang akan di ciptakan oleh para kelompok yang sudah di bina oleh badan ketahanan pangan kabupaten Bengkalis.
 
Sekretaris HKTI Muhammad Taufan Apresiasi Pemkab 
 
Memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis, sentuhan program KRPLnya menyentuh secara langsung ke masyarakat dalam hal ini, menjadikan pekarangan rumah sebagai sentra pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan berkualitas.
 
" Yang menjadi kami bangga kembali adalah sentuham program ini pun, masuk ke sekolah - sekolah, artinya masuk pada ranah edukasi pemenuhan kebutuhan pangan pada usia dini, " katanya.
 
Tentunya hal ini tidak terlepas dari peran semua pihak baik dari pemerintah kabupaten bengkalis mau pun dari badan ketahanan pangan yang telah bekerjackeras dalam pembinaan dan penataan program sehingga bisa di terima oleh masyarakat.
 
Kemudian, diharapkan kegiatan LCM agar lebih ditingkatkan pada penciptaan produk kuliner unggulan berbasis lokal, seperti berbahan baku dasar dari sagu, karena selain ini menjadi alternatif pemenuhan pangan juga dapat menjadi peningkat pendapatan keluarga secara riil.(adv/hms/amx)
Share
Berita Terkait
  • 10 bulan lalu

    Kades Puteri Sembilan Serahkan Bantuan Ratusan Bibit Tanaman Buah kepada Masyarakat

    Suyutno berharap dari bantuan bibit tanaman ini bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan pepohonan juga bisa membantu ekonomi masyarakat setempat.
  • tahun lalu

    Strategi Bupati dan Wabup Wujudkan Lingkungan Bersih Berbuah Adipura Setelah 14 Tahun Penantian

    Tidak cukup sekedar himbauan berbagai perlombaan pun ditaja untuk menggenjot semangat para petugas kebersihan serta masyarakat dalam menjaga lingkungan.
  • tahun lalu

    Komit Maksimalkan dan Benahi Pelayanan Publik, Pemkab Rohil Panen Apresiasi

    Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti Internet saat ini sangat bermanfaat baik dalam menunjang kinerja sistem informasi maupun dalam berbagai hal lainnya bagi masy
  • 2 tahun lalu

    Wamen LHK Apresiasi Program Mitigasi Karhutla Kampung Gambut Berdikari, Binaan Kilang Sei Pakning

    Kegiatan yang dipusatkan di Arboretum Gambut Marsawa yakni hutan masyarakat di kawasan gambut yang masih bertahan dan merupakan bagian dari Program Kampung Gambut Berdikari.
  • Komentar
    Copyright © 2024 . All Rights Reserved.